Reading

You have to read a lot, you will find a wonderful word.

BE HAPPY

If you're happy, you will spread your happiness around you.

BE KIND

The world needs you to be nice and great person.

Grateful

What thing you have know is the best thing for you, be grateful of it.

Never stop traveling

Go to some where with your friends that makes you more relax.

Achieve your dreams!

Make people proud of you.

Achieve your dreams!

Make people proud of you.

Monday, December 30, 2019

Di jaga



Percayalah, ketika kamu dekat dengan Allah, kamu akan di jaga-Nya.
Percayalah, ketika kamu dekat dengan Al-Qur’an, kamu akan di jaga Allah.
Percayalah, ketika kamu menjaga amal ibadahmu, kamu akan di jaga Allah.
Kamu ingat cerita Rasulullulah yang selalu di jaga Allah?
Ada banyak cerita ya tentang rasul yang selalu di jaga sejak kecil, bahkan sejak blm lahir.
Nggak ada yang perlu kwatirkan, kamu di jaga Allah dimanapun kamu berada jika kamu Allah selalu engkau jaga disetiap langkamu.
Ketika kamu di jaga Allah, Allah nggak ridho kamu berbuat yang mungkar.
Ketika kamu di jaga Allah, Allah tidak membiarkan kamu dalam marabahaya.
Yaaa.
Kamu harus percaya dan yakin, ketika kamu menjaga diri pasti ada yang menjaga diri untukmu.
Kamu harus yakin dan percaya, ketika kamu menjaga untuk tetap terus belajar, pasti Allah jaga kamu untuk selalu berjuang.
Ingat, Kamu di jaga Allah.

Sunday, December 29, 2019

tentang yang menyanyangimu

seseorang yang menyayangimu

kalau seseorang yang kamu sayangi melakukan sesuatu yang tidak menyenangkanmu atau tidak melakukan sesuatu yang menyenangkanmu, tidak berarti seseorang itu tidak menyayangimu. mungkin, caranya menyayangimu memang begitu.
kalau seseorang yang kamu sayangi tidak bisa menikmati karya-karyamu, tidak berarti seseorang itu tidak menyayangimu. mungkin, karyamu memang bukan seleranya, tetapi dia tetap menyayangimu apa adanya.
kalau seseorang yang kamu sayangi mendahulukan membalas pesan tentang urusan-urusannya yang lain, alih-alih membalas pesanmu, tidak berarti seseorang itu tidak menyayangimu. seseorang itu percaya bahwa kamu pasti mengerti. dan kamu tetap yang utama.
kalau seseorang yang kamu sayangi menyampaikan hal-hal tentangmu yang membuatnya tak nyaman, tidak berarti seseorang itu tidak menyayangimu. seseorang itu sedang merawat kamu dan dirinya.
kalau seseorang yang kamu sayangi seakan memintamu untuk menjadi ini itu, berbuat ini itu, tidak berarti seseorang itu tidak menyayangimu apa adanya. seseorang itu, mungkin ingin bertumbuh bersamamu.
ada banyak sekali cara menyayangi. ada banyak sekali pula cara menerima rasa sayang itu. merasalah disayang, sebab bagaimana kita menerima sebuah perasaan seringkali menjadi bagaimana perasaan itu sejatinya diberikan.

dipetik dari prawitamutia.com

Monday, December 16, 2019

Please check how the world is going on ~


Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Bagaimana kabarnya hari ini kamu? 
Apa semua baik-baik saja? Aku harap demikian.

Oiyaaa, kamu tahu nggak pemberitaan tentang muslim Uighur yang memang kondisinya di tutupi oleh China? Coba sih sekarang search ya kalau belum tahu bagaimana kejam si China dengan penduduk muslim di negaranya.

Aduhaiiiii, china itu membawa visi misi besar terhadap negara, eh nggak cuma untuk negaranya, dia punya visi besar untuk dunia. Dia lagi preparing how to create the new world order. Aduhaaii,  Ya Rabbi.. kiamat memang semakin dekat. Semua pihak ingin menguasai dunia, dengan caranya masing-masing.  AS yang terus beradu taktik dengan China, dan bahkan negara-negara Arab sekarang lagi memanas dengan perang persaudaran. 

Ya Rabbi, aku merasa semakin kecil. How can I do for the better world?. Tenang nin, tenang.  There is a thing that you can do. wash your spoon maybe? :D . eh aku nggak ngajak bercanda ya.

oke ya, ke topik awal aku bahas tentang Muslim Uighur yang terus menerus di tekan bahkan di siksa, aniyaya oleh pemerintah China. Ini tidak omong kosong, beberapa bulan yang lalu akhirnya jurnalistik Washington telah diam-diam masuk ke Negara China untuk menyelediki bagaimana keadaan warga disana, sebenarnya bukan diam-diam, mereka dapat izin dari pemerintah.

Dari pemberitaan BBC News washington, ada yang sesuatu mengganjal di warga cina. Ada suatu tempat khusus yang di bangun oleh china untuk visi misi tertentu. Menurut wawancara BBC News, visi misi cina untuk tempat itu adalah memperdayakan warga cina untuk tidak terlibat paham terorisme dengan mengadakan pelatihan khusus di tempat itu. Itu sih katanya, namun setelah di selidiki, usut punya usut tempat itu bukan untuk mengadakan pelatihan melainkan untuk menanamkan paham komunis cina dan melupakan agama yang mereka anut. 

You know what? Paham teroris yang di maksut itu adalah agama islam disana. Jadi udah tidak heran, dimana mana agama islam di salah artikan, agama islam di judge sebagai agama teroris, padahal agama islam itu nggak salah apa-apa, beda jauh sangat antara teroris dan agama islam cuy.. Teroris itu membawa kejahatan, sedangkan islam membawa kebaikan dan perdamaian. Aku nggak tahu mereka berpikir bagaimana.

Sehingga untuk tidak meluaskan agama islam di sana, so that they make a pelatihan untuk mencuci otak saudara-saudara muslim untuk lupa dengan keyakinannya. Tidak hanya itu, menurut informasi BBC news Indonesia, ada yang dianiaya, ada yang dilecehkan, aduh, ya Allah lindungilah mereka saudara-saudara kami di sana YA Rabb. Aamiin

You can see on youtobe or BBC news tentang muslim Uighur. Jangan lupa doain ya.

Aku tidak bisa membayangkan jika aku hidup sebagai muslim Uighur saat ini, aaah lagi-lagi umat muslim sedang berduka, seperti tidak ada habisnya mendengarkan kesedihan saudara-saudara muslim di belahan bumi ini. Sedangkan kita di sini, aah, lagi lagi masih asik-asiknya dengan urusan pribadi. Ah itu menunjuk ke diriku sendiri.


Mereka mungkin sekarang tidak tenang untuk beribadah di sana ya, semoga segera membaik keadaanya. Lha kita disini, di Indonesia, sudah banyak kemudahan-kemudahan beribadah dengan baik Allah kasih untuk muslim di Indonesia, namun kenapa kita terkadang masih malasan-malasan untuk beribadah, sedangkan saudara-saudara muslim di luar sana banyak mengalami rintangan untuk hanya beribadah kepada Allah. Maka dari itu, marilah kita sekarang mengoptimalkan ibadah kita yang Allah mudahkan di Indonesia ini, ini juga nasihat untuk diriku sendiri.




Thursday, December 12, 2019

Bicara tentang Masjid


Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh...

Hallloo...

Apa kabar kalian? Pasti lagi sibuk dalam ranah kalian masing-masing yaa.. aku jugaa.. aku lagi ngebut ngerjakan uas semester ini. Tidak ngebut ya, aku masih bisa melakukan hal-hal lain seperti biasanya, tapi ya seperti itu, di kejar deadline. Hehe. Yang terpenting, sesibuk apapun kalian, jangan lupa menjaga kesehatan ya, it’s important thing for us. Keep healthy everybody.

Jadi bulan desember ini aku harus menyelesaikan 6 essay, 3 paper, 1 introduction, and 1 annotated bibliography. Doain aku yaa, semoga bisa menyelesaikan semua tugas-tugas dengan tepat waktu. Aamiin Yarobbal’alaim. Eh iya, makin ke sini aku itu makin merasa kalau ilmuku itu dangkal banget ya ternyata, and i feel that there are many things that should be learnt. Kalian ngrasa begitu nggak sih? Ketika kalian mendalami suatu ilmu semakin merasa banyak hal yang belum di ketahui. It’s wajar ya, sepertinya kebanyakan orang merasakan seperti itu. Oke, aku harus terus belajar. Doain ya semoga studyku lancar dan bisa lulus tepat waktu, dan juga ilmunya juga bermanfaat. Aamiin.

Ngomong-ngomong bagaimana ini tugas-tugas kalian, entah siapapun kalian yang baca ini, aku doain semoga segala urusan kalian di mudahkan Allah ya, Aamiin.
Hari ini aku juga ada jadwal ngajar privat di salah satu perumahan di Surabaya, sudah seperti biasa, selama kurang lebih 4 tahun aku sudah kenal dengan anak didikku ini, selama 4 tahun aku menjadi gurunya ya senang banget sudah di kenalkan Allah dengan dia. Dia tumbuh menjadi anak begitu baik, bukan hanya pertumbuhan dalam bentuk fisik, dia sekarang sudah mulai dewasa, terlepas dari belajar bahasa, dia mempunyai pemahaman yang baik tentang agama, dia mempunyai akhlak yang baik, jadi aku senang dan bersyukur bisa mendampinginya selama empat tahun ini. Ah, waktu begitu cepat ya, empat tahun sudah aku lewati. Semoga menjadi pribadi yang lebih baik lagi ya echa. Miss nanin sayang echa.


Ternyata aku sudah sampai di titik ini ya, waktu s1 dulu aku berangkat dari sore hari sekitar jam set 4 begitu, tidak pulang kos, langsung lanjut ke titik ngajar selanjutnya di jam setengah tuju malam dan pulang kos sekitar jam set sembilan malam. Jarak antara ngajar pertama dan kedua adalah sholat magrib, jadi setelah selesai ngajar pertama aku beistirahat dulu di masjid untuk menunggu adzan magrib di perumahan itu, sampai selesai sholat magrib aku tetap menunggu waktu untuk melanjutkan ngajar di tempat selanjutnya. Itu aku kerjakan selama dua hari seminggu. Aku alami selama beberapa semester. Ternyata aku sudah melaluinya ya. Aku merasa lebih hidup juga saat itu, harus berpindah-pindah tempat untuk mengajar, walupun itu hanya bimbingan belajar, aku bersyukur Allah berikan kesempatan itu. Aku sangat menikmati takdir Allah. Sampai-sampai orang penunggu masjid yang aku jadikan tempat singgah hafal dengan kehadiranku, walaupun tidak kenal pasti aku tahu kalau penunggu masjid itu notice kehadiranku setiap minggunya di masjid itu.


Aku bersyukur banget sebagai seorang muslim, dimana aku bisa beristirahat di masjid jika aku tidak punya sanak saudara untuk persinggahan. Bayangkan jika Allah tidak hadirkan masjid, entahlah aku mau berteduh dimana saat aku kehujanan, saat aku butuh tempat untuk istirahat sejenak untuk mengajar, saat aku butuh ketenangan, saat aku butuh dekat dengan Allah, semua disediakan Allah dengan satu tempat yaitu masjid. Alhamdulillah aku seorang muslim, yang kemana-mana nanti tidak usah bersusah payah mencari tempat istirahat sejenak, karena masjid ada dimana-mana, apalagi di Indonesia. Beruntung banget kita tinggal di Indonesia ya.

Pesan dari tulisanku ini apa?

Pesannya adalah jangan biarkan tempat yang Allah sediakan untuk kita tidak kita rawat ya, tidak kita lihat ya. Jangan acuh kan keberadaannya ya. Iya tempat itu adalah masjid. Ini nasihat untuk diriku sendiri juga, untuk memberi perhatian ke masjid-masjid terdekat kita. Karena itu adalah rumah Allah, tempat dimana banyak malaikat di dalamnya. Mari mulai saat ini kita sama-sama memperdulikan keberadaan masjid di sekitar kita, karena terkadang hal sekecil memberikan dukungan kepada orang-orang pengurus masjid kita abaikan, padahal Allah turunkan pahala besar bagi siapa saja yang mengurusi masjid. Boleh jadi kita tidak menjadi pengurus masjid, tetapi kita memberikan dukungan yang lain untuk mensupport mereka, ya tidak apa-apa. Memang bagian peran kita berbeda-beda, tetapi Allah selipkan pahala dalam setiap kebaikan yang kita lakukan.

Kita terkadang tidak sadar, ada banyak hal di sekitar kita yang butuh bantuan kita, butuh kehadiran kita. Mungkin Allah sering memberikan signal-signal untuk kita renungkan agar kita peka dengan sekitar, tetapi la qawla, tidak ada daya jika Allah tidak memberikan hidayah kita untuk tergerak membantu orang, ya tidak akan bisa melakukan kebaikan. Jadi, hal-hal yang kita kerjakan, kebaikan-kebaikan yang kita lakukan, semua itu atas pertolongan Allah semata, kita tidak bisa melakukan semua hal itu tanpa kuasa Allah. Mari memohon selalu agar Allah selalu mudahkan hati kita peka untuk keadaan sekitar. Salah satunya mengurusi masjid.

Lhoo Nin, aku kan sibuk nggak bisa ngurus masjid lah?

Teman, kan sudah aku bilang, nggak selamanya peran kita yang melakukan action, kadang kita harus jadi orang dibelakang layar. Nggak harus jadi ketua takmir masjid kalu kita mau ngurusi masjid, nggak harus jadi anggota remas kalau kita pengen ngurusi masjid, nggak harus jadi panitia inti masjid jika kita pengen ngurusi masjid. Nggak gengss.. kita bisa salurkan infak kita yang terbaik untuk support jalannya dakwah di masjid. Kita bisa lakukan hal lain yang Allah suka yang menjadikan masjid itu hidup lagi. Membuat kegiatan keagamaan misal. Aduhh, jangan berasumsi kalau aku sudah mengerjakan hal di atas ya, jangan. Ini asli banget nasihat untuk diriku sendiri. Dan aku mulai berusaha untuk melakukan apa yang barusan aku katakan. Aku berusaha untuk selalu nyenengin Allah. Ya mungkin dengan adanya teman-teman IPC di rumah . Apa itu IPC? Bakal panjang kalau aku cerita itu. Intinya mereka adalah teman-temanku yang dirumah yang menjadi support systemku. Kalau kalian baca history blog ku apa itu IPC, pasti udah tidak kaget dengan aku menyebutkannya.

Doain kami yaa, semoga istiqomah untuk berjuang di jalan Allah. Doain IPC agar bisa selalu ada untuk menyeimbangi zaman yang semakin aduhai ini. Heheehe. Doain doain doain, semoga kami dibantu Allah untuk mensyiarkan agama Islam.  Semoga teman-teman IPC bisa meramaikan masjid dan mengurusi kegiatan masjid, aamiin.

Jangan lupa yaa, berkontribusi untuk masjid di sekitar kalian. Karena kita tidak tahu kebaikan mana yang Allah terima. Yuk, sebarkan kebaikan sebanyak mungkin, soal di terima nggak nya bukan ranah kita, itu ranah Allah. Jadi, pasrahkan semua ke Allah, niatkan semua untuk Allah ya.. saling mengingatkan.

Udah ya, udah malam.. aku belum selesaikan tugas Uas, ehhe

See you next.... ;)


Wednesday, December 11, 2019

Berikan yang terbaik



Hari ini di ingatkan lagi oleh Allah, banyak nasihat-nasihat yang aku dengarkan tentang beradab yang baik dengan Allah.  Seharusnya setiap waktu kita niatkan untuk ibadah, dan beribadah terbaik adalah dengan adab yang terbaik pula. Kalau kita mempunyai adab yang baik dengan Allah, pastinya Allah tidak nanggung-nanggung beradab yang baik dengan kita. Aduh, tersentil banget deh aku. Kemana saja aku selama ini? Apakah sudah menjalankan ibadah terbaik dengan adab terbaik?

Semua ini menjadi pelajaran juga buat kita semua, bahwa dunia harusnya tidak mengisi hati kita, karena akhiratlah yang kekal. Maka, infakkanlah barang yang terbaik untuk Allah, untuk beribadah kepadaNya, jangan sampai dunia ada di hati kita, sehingga apa-apa yang ingin kita infakkan tidak terbaik karena dunialah yang menghambatnya.

Dunia tidak ada-apa nya dibandingkan akhirat. Jadi, mari kita jadikan dunia ini pelantara kita menuju akhirat. Karena semua akan dipertanggung jawabkan. Rasanya aku ingin menangis saja, melihat selama ini belum memberikan yang terbaik untuk agama Allah, belum memberikan infak yang terbaik untuk agamaNya. Semoga hati-hati kita di pekakan selalu untuk selalu mengaitkan hati kita ke akhirat, bahwa yang kita butuhkan hanyalah Allah.

~Jangan pelit sama Allah, kata Dr. Zaidul Akbar.

Dalam islam semakin banyak sedekah di jalan Allah bukan semakin miskin, tetapi semakin kayalah dia yang berinfak.

Jadi, jangan mikir-mikir ya kalau mau sedekah. Sedekahlah karena Allah suka. Ketika Allah suka dengan kita, apapun Allah berikan yang terbaik untuk kita. 

Semoga kita semua dipertemukan Allah di surga yaa....

Sunday, December 1, 2019

Melatih sabar



Kemarin aku lagi jalan-jalan sama temenku, eeeh bukan jalan2 deng, tepatnya lagi cari travel untuk paketkan barang keluargaku yang ketinggalan di salah satu apartemen di Surabaya. Jadi kalau nanti di tanya orang, “Eh nin, sudah pernah ke apartemen?” aku bisa jawab “sudahlah, :D” dan dikasih jeda bilang “ iya dilobbynya, wkwkwk.”. iya kalau barang keluargku tidak ketinggalan di situ, ya aku nggak bakalan datang kesitu. Mungkin di minta Allah ngunjungi apartemen, hehe. Biar tahu aja gitu. Itupun harus muter muter masuk mana ini motor aku. Akhirnya sampai deh. Setelah aku lapor ke pihak informasi, aku disilakan duduk untuk menunggu barang yang aku cari. Ya alhamdulillah akhirnya barangnya sudah aku pegang sekarang. 

Saatnya untuk di travelkan ini barang barang. Karena first time aku maketkan barang lewat travel yg ada di Sby, aku agak kesulitan dikit menemukan travel yg sesuai tujuan yang terdekat di daerah aku tinggali.

Mulailah perjalanan ku mencari travel tujuan jogjakarta, dg bantuan map n tanya orang2 sekitar, sudah ada 5 kali putaran aku melewati Taman Makam Pahlawan Surabaya, 3 kali masuk Ruko Darmo Park, asiiik bangeet daah, karena sembari mencari aku bercanda sama tmenku, namnya siwi. Ehehe. Alhamdulillah dia sabar ya menemani aku. Terima kasih ya Allah. :D
.
.
Kami terus mencari, dan kami dipertemukan dengan orang orang yg baik😄, persepsi awal adalah orang ini adalah tujuan kami, dan akhirnya setelah sampai bertatap muka orang ini bukan tujuan kami, kami salah tempat, tapi setidaknya orang yg kami temui ini memberi tahu arah selanjutnya untuk sampai ketujuan.

.
.
Aku berkata ke siwi , "ini adlah tujuan terakhir kita ya siw.". 

siwi jawab "iya, Aamiin, Nin."
lagi lagi kami bertemu dengan orang baik, tapi ternyata orang ini juga bukan tujuan kami, kami salah tempat lagi, wlopun orang ini bisa membantu kami spertinya kami blm cocok dg penawarannya, karena bukan melayani travel orang, tapi paketkan barang saja. iya kami sedang dilayani oleh Fadillindo courier and cargo services. you can search about it. Karena org ini baik, kami diarahkan ke tujuan yang mgkin kami cari cari, disni kami berdoa lagi "smg ini ya siw, tapi kita enggak boleh berharap lebih, berusaha dulu, smg aja tujuan kita disana."

Dari mulai salah tempat di pemesanan tiket travel ke luar negeri, sampai kita sampai ke tempat dimana kita tidak menemukan tempat itu, akhirnya kesasar di kantor TVRI, dan masuklah beberapa kali di Ruko Darmo. Yaaaa yaaa yaaa. Aku menatap banyak wajah baru hari ini. Seruu bangett daah.  Dari Ruko darmolah kami di arahkan ke tempat travel yang benar-benar terkenal menurut ibu dan bapak pemilik toko tadi.

Akhirnya, aku kearah selanjutnya yang disarankan bapak ibu pemilik fadillindo tadi. Yaitu kami di arahkan ke Rizki Palma travel yang berada di jalan tegal sari, Surabaya. Sebelum melanjutkan perjalanan, aku dan siwi beristirahat sebentar untuk menunaikan sholat dhuhur di masjid, dan segera melanjutkan perjalanan,
.
Akhirnya, melewati jl Jarak, lalu jl gerilya, banyu urip, sampai juga di tegal sari, kami temukan wajah masjid berwarna hijau di petunjuk arah di ponselku, masjid itu dekat dengan agent travel yang kami cari. Alhamdulillah, dua pelayan agent telah siap melayani kami. ;)
.
.
Temans, cara Allah melatih kita untuk sabar adalah kita tdk ditunjukan langsung suatu jawaban yang kita cari2. Tp, Allah uji dulu lewat tempat2, lewat orang2, lewat kejadian2 yang mengantarkan kita ke jawaban itu. Yang mana semua deretan itu untuk menguatkan kita, untuk melatih diri lebih sabar untuk tdk terbru-buru mencari jawaban. Karena, jika kita langsung diberi jawaban, mungkin tdk ada kesmpatan bertemu dengan orang-orang baru, bersosialisasi,  berlatih untuk berkomunikasi dengan baik, dan lain-lain, mungkin kita hanya tetap ditempat, karena sdh tahu jawabannya dg santai berkata "oalah gitu too". 

Percayalah, itu cara Allah melatih mendewasakan diri hambanya.

selamat, mencari jawaban-jawaban hidup yang belum tuntas yaa...

Thursday, November 28, 2019

Sebagai pendengar



Assalamu’alaikum pembaca yang budiman. Hari sabtu kemarin aku pulang kampung lho, alhamdulillah aku masih di pertemukan dengan kedua orang tuaku yang sehat keadaanya. Bagaimana dengan minggu kalian? Apakah kalian yang sedang merantau sudah menghubungi orang tua kalian di rumah? Apakah sudah memastikan bahwa keadaanya baik-baik saja. Jika belum, baiknya segera menghubungi yaa.

Setelah sampai rumah aku disambut hangat oleh senyuman ibuku yang sedang menyapu rumah. Aku segera membereskan barangku dan segera mencari tempat ternyaman dirumah. Iya, aku ingin merebahkan badan, hehe. Agak lelah ya perjalanan dari Surabaya ke Bojonegoro. Seperti biasa, kalau aku pulang kampung, aku sempatkan berkunjung ke keluarga terdekat, memastikan keadaan mereka. Alhamdulillah masih di beri kesempatan Allah untuk berkunjung ke tetangga, ke keluarga dekat rumah.

Dan saatnya untuk balik ke Surabaya, aku balik naik kereta lagi guys. Setelah beberapa menit menunggu kereta tiba, aku bertemu banyak penumpang lainnya, dari nenek-nenek, ibu-ibu, remaja bahkan juga anak-anak kecil. Saat menit-menit teakhir kereta tiba, stasiun mendadak riuh, banyaknya penumpang menjadikanku semakin tak terlihat diantara mereka. Aku tertutupi oleh kesibukan stasiun kereta api.

Okey, saatnya aku naik kereta. Aku hanya mencari bangku yang kosong di antara deretan kursi yang aku lalui. Akhirnya ada bangku kursi kosong yang berlawanan arah ada bapak-bapak menduduki kursi itu sendirian, dan tidak lama kemudian ada mbah-mbah menghampiriku, dia sekarang duduk disebelahku. Dengan berjalannya waktu, bapak depanku bertanya dengan nenek tadi “mau turun mana?” dan nenek itu pun menjawab “turun di pasar turi.  Aku hanya diam dan menjadi pendengar.

Dan aku menyaut percapakan i  tu dengan spontan “turun pundi mbah? Pasar turi?” tanya ku. “iya pasar turi, la sampeyan?”  “tandes, kulo mboten angsal kursi mbah, mangke nek wonten tiang padosi kursine kulo pindah.” Jelasku ke mbah. “podo nduk, aku yo ora oleh kursi” mbah itu menjawab. Dan kita sama-sama ketawa “hahhaha”. Tiba-tiba bapak didepan kami menyaut “kulo nggih sering mboten angsal nomer kursi tapi ten kreta nggih lenggah terus mbah.” Dan kita bertiga ketawa kecil bersama di atas kreta “hahahaha” karena kami bertiga tidak dapat nomer kursi di tiket tapi kami dapat tempat duduk yang nyaman. Alhamdulillah .nikmat Allah.

Setelah beberapa saat kemudian, ada mas-mas yang cari tempat duduk, berhubung tempat dudukku kosong, bapak depanku menawarkan kursi itu ke mas-mas tadi. Dan mas tadi bersedia duduk di samping bapak tadi.

Mulailah dari sini aku berposisi sebagai pendengar. Aku yang sedang membaca novel “Hujan Matahari” dari penulis kondang, kurniawan gunadi, diam diam mendengarkan percakapan bapak-bapak tadi dan mas-mas tadi yang berada di depan pas tempat duduku. Sedangkan mbah-mbah sebelahku sedang terlelap tidur.

Setelah mas ini meletakkan tasnya diatas, dia memainkan handphonenya, ternyata dia sedang menyeting AC dikereta ini dengan gadget canggihnya itu. Dia memposisikan dirinya duduk nyaman di kursinya, dan bapak sebelahnya bertanya “mau turun mana mas?”  mas itu menjawab “ turun gubeng” seingatku seperti itu. Mulailah dari situ banyak pembicaraan yang mereka bicarakan.

Ternyata bapak itu sedang mau mengunjungi anaknya yang sedang sakit di rumah sakit surabaya, anak gadis bapak itu menderita penyakit diabetes dan ginjal, bapak itu terus bercerita kepada mas tadi. Sehingga mas tadi sepertinya semakin penasaran dengan bapak itu.

Aku hanya sebagai pendengar menghembuskan nafas panjang “Ya Allah, berikanlah bapak ini kekuatan” Aamiin,ucapku dalam hati.

Mas tadi bertanya lagi “La penyebab awal niku pripun pak, kok sampai sakit?”
 “penyebab awal nya apa pak, kok sampai sakit seperti itu? . 
bapak tadi menjawab “Ya, dulu itu sering minum-minuman bersoda, minum-minuman yang tidak sehat begitu mas, terus minum air putih e kurang.”

Mas tadi menjawab “ iya menawi niki cobaan njenengan pak, bade dinaikan derajat kaleh Allah.” “iya mungkin ini cobaan dari Allah pak, yang akan menaikkan derajat bapak.”

Bapak tadi menjawab “nggih mas, nggih, saya juga berusaha berdoa, yang penting anak saya sehat kembali.” Ujar bapak.


Adduuuuh, aku tersentuuh banget dengar percakapan bapak dan mas depan ku ini. Aku hanya pura-pura melihat buku yang aku pegang, kelihatanya membaca tapi tidak, aku sedang mendengarkan beliau-beliau ini berbicara. Lagi lagi percakapan itu belum selesai, banyak yang mereka perbincangkan. Aku hanya sebagai pendengar.

Mas itu ternyata memberikan solusi kepada bapak tadi, “sampun nyubi minum jinten cemeng kaleh madu pak putrine?” “sudah pernah coba minum jintem hitam dan madu pak putrinya?” tanya mas itu.  Dan bapak itu menjawab “belum mas, pripun?” bagaimna mas itu?” tanya bapaknya.

“iya pak, jadi Rasululllah sudah pernah berpesan kalu jinten hitam dan madu itu dapat menyembuhkan segala macam penyakit.”
“bagaimana mas cara minumnya?”
“iya bapak kasih kan aja beberapa jinten hitam di minuman putri bapak, teh atau apa ndak apa-apa, biasanya saya tak campurkan di teh pak, jintennya.”
“oh seperti itu...”
“lalu madunya mas? Madu apa?”
“ya seadanya pak, yang penting madu.”
“kan ada, madu hitam itu ya mas?”
“iya ada madu hitam pak, tapi menurut saya madu hitam itu keras pak.”

Mendengarkan perbincangan mereka yang semakin seru. Aku baru tahu guys, kalau selama ini madu itu ada macamnya ya, madu hitam ada juga ternyata. Oke, aku dapat pengetahuan baru dari percakapan mereka. Kita lanjutkan percakapan mereka yaa.

“nggih mas, makasih banyak ya sarannya, nanti saya coba cari jintenya dan madu.”
“iyaa pak, siapa tahu bisa membantu kesembuhan putri bapak.” Ujar mas-mas depanku yang akan merantau ke kalimantan meninggalkan anak semata wayang di rumah.
“kulo crito nggih pak,” “saya crita ya pak”. Ujar mas tadi ke bapak itu.
“iya monggo.”

“jadi dulu itu teman saya menderita penyakit kanker, sudah di vonis dokter masa hidupnya sudah tidak lama lagi. Dia mulai mendekatkan diri ke Allah, ya sholat dan lain-lain, pasti kalau di buat sholat itu waktu sujud itu sakit banget kepalanya katanya, tapi dia bilang ke saya pak, “walaupun sakit saat sholat ndak apa-apa, sholat kan perintah Allah, sesakit apapun tetap dijalani dengan ikhlas.” Ya Allah pak, jarak beberapa bulan begitu ada perubahan yang nyata, teman saya ndak jadi operasi kanker, karena kondisi badannya sudah membaik. Ya seperti itu ya pak, pelajaran yang harus kita ambil, memang mendekatkan diri pada Allah itu salah satu cara untuk mengobati segala macam penyakit.” Jelas mas itu ke bapak sampingnya.

Aku tetap masih sebagai pendengar. Tetap melihat buku, padahal mendengarkan.
Setelah itu bapak tadi bercerita tentang kesholihan anaknya. Yaaa lumrahlah ya, beliau begitu sayang dengan putrinya tadi.

Dan masih banyak cerita menemaniku di kereta menuju Surabaya. Mereka berdua tetap masih asik membicarakan sesuatu di depanku yang sedang memegang buku bacaan. 
Namun, tiba-tiba petugas kereta dari arah depanku berteriak kepada penumpang,

“Ini AC nya ada yang nyetting ya, awalnya ini bukan 16 derajat, makanya panas banget, beda dengan AC yang di luar kereta ini, semakin kecil derajatnya bukan semakin dingin tapi semakin panas. Hayo siapa yang merasa menyetting AC nya?” ujar petugas kereta.

Aku terdiam, ingatanku langsung menuju kejadian awal tadi, iya aku sudah tahu siapa pelaku penyetting AC ini. Sedangkan penumpang yang lain riuh karena kepanasan. “aduh, makanya panas banget yaaa, siapa  yang nyetting ya,..” ujar salah satu penumpang.

Aku mencoba diam, dan memperhatikan tingkah mas depanku itu. Dan petugas kereta pun bersuara lagi “minta tolong yang menyetting AC di kembalikan ke settingan awal, saya tidak akan merubah settingannya, yang nyetting ini Hp Xiomi, yang merasa silakan dikembalikan” kata petugas kereta. #UPS MAAP SEBUT MERK.

Dan mas tadi pura-pura tidak tahu, dan langsung mengalihkan fokusnya ditanya sesuatu hal lain di bapak sampingnya tadi, tanpa merasa bersalah. Seddihh bangetttt sih sederetan panas karena orang ini. Lho nin, kamu nggak tegur? Aduuuh mau negur gimana, orangnya aja no care sama perbuatannya, ketimbang aku tegur si mas tadi enggak ngaku, aku nya nanti yang malu, dan jadi ribut. Lebih baiik aku diam, lebih baik aku teruskan baca buku yang aku pegang. Dan lebih baik lagi doain mas-mas ini sadar kalu perbuatannya, walupun kecil dampaknya besar ke orang-orang. Iya kita jadi kepanasan, walaupun hanya beberapa deret kursi saja yang kena dampaknya.

Okay, mas dan bapak tadi masih meneruskan perbincangan mereka. Dan aku mulai tidak mendengarkan lagi. Tiba-tiba, bapak tadi memanggilku, “mbak boleh pinjam bolpoin?” dan aku jawab “apa pak,” bapak itu jawab “bolpoin mbak,”.. oh okee sebentar saya carikan.” Aku cari bolpoin di tas ranselku. Dan akhirnya ketemu. Bapak tadi pinjam bolpoin untuk mencatat nomer hp mas tadi. Oke setelah bolpoin itu di kembalikan kepadaku aku segera membereskan barang bawaanku. Tidak terasa aku sudah sampai distasiun tandes.

Alhamdulillah, perjalananku lancar. 
Dan aku pesan ojek online. Sampailah aku di Surabaya.

That’s all my short journey in train. Banyak hal yang aku dapat walaupun hanya sebagai pendengar.❤❤❤




Thursday, November 21, 2019

Bertanya tanya ~



“Bapak, kalau aku nanti enggak jadi seperti yang bapak inginkan bagaimana?”  udah di sekolahkan tinggi-tinggi, terus aku nggak tahu nanti endingnya bagaimana,”. Aku curhat sama bapak.

Bapak belum menjawab apa-apa. Bapak menjawab dengan “Ha.. ha.. haa”. Aku menikmati ketawa khas bapak, bapak menertawakan pertanyaan yang mengusik pikiranku akhir-akhir ini.

Aku menyaut “iya bapak, bagaimana?”
Lalu ada beberapa detik terjeda diam, bapak menjawab
“Nduk, bapak nggak mau nuntut kamu apa-apa, bapak cuma bisa kasih bekal kamu ilmu, kalau kamu bapak bekalin uang pasti cepat habis, tapi kalau ilmu, itu akan yang menjaga kamu di masa depan. Dengan bapak menyekolahkan kamu, itu artinya bapak sudah melaksanakan kewajibannya untuk membekali kamu ilmu, semoga bermanfaat.” Jelas bapak.

Aku mendengarkan dengan seksama apa yang bapak ucapakan kepadaku.
“bapak nggak pengen apa-apa, tapi bapak selalu doakan kamu, semoga menjadi orang yang bermanfaat bagi nusa bangsa, dan agama.” Ujar bapak.
“iya bapak.” Ujarku dengan meneteskan air mata.
“ sudahlah, jalanin saja kuliahnya, kamu pasti bisa, dijalanin aja, dinikmati aja ya. Cari ilmu sebanyak-banyaknya, nanti ada waktunya dimana kamu susah cari waktu untuk menuntut ilmu, sekarang waktunya yang tepat untuk kamu cari ilmu, yang semangat seperti bapak gitu lhooo yaa. “ tambahan nasehat bapak panjang.

“iya bapak, InsyaAllah Allah bantu aku dengan doa-doa bapak ibuk, la ibuk dimana sekarang?” ujarku.
“ini lagi disampingku, mendengarkan suaramu.” Ujar bapak.

Diatas percakapan dalam telfon genggam setelah aku menyelesaikan sholat magrib di kosan.

Lewat bapak, Allah menguatkan ku di dalam banyak hal. Allah kirim malaikat tak bersayap bernama orang tua. Ketika down, merekalah yang selalu hadir untuk menyemangati hidup.

Ayooo kawan-kawan, jangans sampai down ya kalian, there are many things that should we get. Let’s learn anything. Semangats.. :D


Kalkulator Allah


“Bapak, hari ini aku pulang ya, aku kangen, aku mau pulang.” SMSku ke bapak.
“Iya pulang nggak apa-apa, lha naik apa?” Balas bapak.
“Naik kereta ya bapak, aku sama dek putri, dia mau ikut bareng pulang.” Balasku.
“Okay, nanti aku jemput di stasiun, nanti kabarin bapak ya.” Jawab bapak.
“Okeee.” Ku tutup pesanku.

      Diatas adalah percakapan singkatku saat aku mau pulang kampung Dua minggu yang lalu.  Dan baliknya ke surabaya dengan sangat senang hati, bapak bersedia mengantarkanku ke kosan. Baginya, aku masih belum siap naik sepeda motor jauh-jauh, ya kalau kalian tahu ceritaku sebelumnya, tahulah, bapak masih gak tega aku sepeda motoran sendiri dalam waktu dekat ini. Padahal udah 3 tahunan lebih, aku selalu naik sepeda motor kalau pulang kampung. Ya, namanya juga orang tua, sayang banget sama anaknya.

Di bawah adalah percakapan saat aku balik ke Surabaya diantar bapak.

“Tak critani yaa.” Bapak mengajak aku bicara tiba-tiba.
“Crita opo?” jawabku.
“Dek usuk ya, enek wong tuwek ndek toko, ngomong ngene nek bapak, “lek e aku kei rokok e,” terus tak kei rokok, terus aku takok “gak kurang mbah?” de e jawab “ora matur nuwun” terus mbah iku langsung mere.” Cerita bapak.
“lha sopo mbah kui bapak?” tanyaku.
“ya wong kui uwes biasa ndek tokone, kadang yo sering gitu, tapi, iki koyo wes sue ra rene, dek esuk rene, moro-moro njaluk rokok, ya wes tak kei.” Ujar bapak.
“ohh.. la terus?” tanyaku.
“rokok seng tak kenakno mbah kui kan Cuma harga seribu, moro ngunu lo ya, beberapa jam kemudian, banyak orang yang beli bahkan jutaan nduk, pesan aqua, pesan apa gitu, langsung Allah kirimkan balasan, nek dipikir lo ora tok.” Tangkas bapak.
“ jal yo, mosok ngekei wong hanya seribu dikasih lebih dari sejuta, itu kalkulator mana yang bisa gitu, udah dilipatkan beberapa kali rezekinya?” tambah bapak.
“ masak bapak??” sahutku dengan terkejut.
“iyaa nduk,, kalkulator Allah itu tidak ada yang menandingi yaa, kalau kita ikhlas ngasih orang, walaupun hanya seberapa, seribu bahkan 500 rupiah, kalau kita sabar, Allah akan ganti apa yang sudah kita berikan kepada orang lain.” Nasihat bapak.
“beetuuul banget bapak.”
“Ya begitulah hidup nduk, kalau ada orang yang susah ya harus kita bantu kalau kita bisa bantu, kalau ada orang minta ya dikasih kalau kita bisa ngasih.” Ujar bapak.
“iya bapak, beneer banget.”
Percakapan itu membuatku merenung lagi.

      Ada banyak kesempatan yang telah aku lewatkan untuk membantu orang lain, padahal ketika aku membantu orang lain, aku yakin Allah pasti akan menggantinya. Di dalam perjalanan bapak mengantarkanku balik ke Surabaya ada hikmah dan makna hidup yang disampaikan bapak. Semua itu tentang kalkukator Allah.

    Kalkulator Allah tidak bisa kita capai angkanya, bahkan perkalian pertambahan di dalam kalkulator yang kita miliki tak akan cukup untuk menandingi kalkulator Allah. Kalkulator Allah besar banget. Dan semua itu memang tentang keikhlasan dalam memberi, selama di dunia kita terus diasah oleh Allah seberapa besar kadar keikhlasan kita membantu orang lain, memberi orang lain, dan lain lain akan berdampak pada bagaimana kalkulator Allah dioperasikan. Ketika kadar keikhlasan kita tinggi, tidak mengharap dibalas, lillahi ta’ala, InsyaAllah, Allah angka yang muncul di kalkukator Allah juga besar.


Yuk selalu besarkan keikhlasan dalam memberi sesuatu kepada saudara kita, karena kalkulator Allah akan lebih besar daripada kadar keikhlasan kita.

Selamat memburu kebaikan. :D


Thursday, November 14, 2019

Bersyukur :)



Aku tidak tahu cara bersyukur yang terbaik kepada Allah SWT itu seperti apa, yang ku tahu cara bersyukur kepada-Nya yaitu meningkatkan ibadah kepada-Nya. Dan ibadah sendiri itu komplek banget maknanya. Selain menunaikan ibadah yang wajib untuk Allah, ibadah-ibadah sunnah juga perlu kita laksanakan untuk berterimakasih dan wujud rasa syukur kita telah diberikan kenikmatan-kenikmatan yang luar biasa oleh Allah. Kita tidak pernah sanggup untuk menghitung nikmatNya kan?  
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nahl: 18).

Yaa, mulai dari kita masih kecil hingga saat ini, Allah tidak henti-hentinya memberikan rezeki, rahmat, dan hidayah-Nya kepada kita semua. Begitu baiknya Allah itu, begitu sayangnya kepada hamba-hambaNya. Sehingga, Nabi Muhammad pun yang sudah dijamin masuk surga tetap saja menjalankan ibadah dengan khusyuk, karena itu semua bentuk rasa syukur Rasullullah.
Di suatu riwayat mengatakan, ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata, “Jika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat, beliau berdiri hingga kedua telapak kaki beliau merekah, lalu ‘Aisyah bertanya, ‘Kenapa engkau melakukan semua ini, padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan ampunan bagimu atas dosa-dosa-mu yang telah lalu dan yang akan datang?’ Lalu beliau menjawab,
أَفَلاَ أَكُوْنُ عَبْدًا شَكُوْرًا.
‘Apakah tidak boleh jika aku termasuk hamba yang bersyukur.'”[3]
MasyaAllah, begitulah Rasullullah, suri tauladan kita semua. Beliau yang sudah dijamin surga tanpa hisab saja masih beribadah sekuat tenaga, sekusyuk-kusyuknya, dan selalu memberikan yang terbaik untuk Allah, sedangkan kita yang belum tentu dijamin masuk surga, sekarang masih bermalas-malas untuk beribadah, selalu mempunyai alasan untuk meninggalkan suatu yang diwajibkan, dan lain lain. Ya Allah ampuni kami. Semoga kita semua bisa mencontoh apa yang sudah diajarkan Rasullulahh selama hidupnya. Aamiin
Berbicara tentang bersyukur, pasti kalian juga tak lupa setiap saat berucap syukur kan, seperti Alhamdulillahirobbil’alamin. Semoga ya, lisan kita dimudahkan Allah untuk mengucapkan Alhamdulillahirobbil’alamin. Karena tidak semua orang Allah izinkan mengucapkan demikian. Semoga kita dituntun Allah selalu. Aamiin.
   Tapi gengs, apa kalian pernah diberikan Allah kenikmatan rahmat atau hidayah yang luar biasa dari Allah, sehingga kalian bersyukur tingkat level tinggi? Pernahkah demikian? Jika pernah, hal apa yang kamu lakukan untuk wujud dari rasa bersyukur. Entahlah ya, semua orang memang mempunyai cara yang berbeda untuk mewujudkan bentuk rasa syukur mereka. Ada yang cara bersyukurnya dengan berinfak, ada yang bersyukurnya dengan membagikan sembako kepada masyarakat, ada yang bersyukur membantu temannya yang kesusahan, ada yang bersyukur dengan membantu orang tuanya dirumah, ada yang bersyukur dengan membelikan sepiring bakso untuk teman-temannya, dan lain-lain. 
   Tapi bukan itu essensinya dari bersyukur yang sebenarnya, kalu tidak salah dari ustad Oemar Mita, beliau berkata cara untuk bersyukur tidak hanya diwujudkan dengan bentuk tasyukuran sekampung, memberikan orang-orang barang-barang, dan lain lain. Akan tetapi beliau lebih menyarankan untuk mewujudakan rasa syukur tingkatkanlah iman dan taqwa kita. Dengan apa meningkatkan iman dan taqwa? yaitu dengan memperbaiki ibadah kepada-Nya.
Dan aku boleh ya cerita dikit dengan dua minggu yang lalu sepertinya, aku kedatangan keluargaku Jogjakarta, setelah beberapa hari menginap di rumahku, tiba-tiba dia menanyakan fi sabillah disini namanya siapa saja, siapa yang di desa ini hidup sendirian, siapa yang mengajari adik-adik ngaji setiap hari, dan lain-lain. Akhirnya aku bersama ibu dan saudara-saudaraku dari jogja menulis daftar nama orang yang berhak untuk di zakati Mall. Ya, saudaraku dari jogja ingin memberikan orang-orang yang berhak mendapat zakat Mall.
Seruu banget deh ceritanya. I will share in the next pembahasan ya..
Jangan lupa bersyukur yaaa dengan meningkatkan ibadah-ibadah untuk Allah.. J






Thursday, October 10, 2019

Bermakna (1)




Haloo, assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh pemirsaa.
Semoga kalian semua dalam keadaan baik-baik saja ya..


Eh iya, kapan hari ya, tepatnya minggu ini deh, di siang hari, tiba-tiba bapakku mengirimkan pesan pendek kepadaku yang singkatnya seperti ini, “Nduk, tadi malam bapak mimpi kamu meninggal, kamu ketabrak mobil, langsung sopirnya bapak bunuh, bapak nangis, bapak nggak kuat kalau kamu meninggal, dan ternyata bapak hanya mimpi itu nduk.” Pesan singkat bapak melalui SMS.


Aku membaca pesan itu dengan mata berkaca-kaca dan akhirnya aku menjatuhkan butiran air mata yang membasahi pipiku, aku nggak tahu kalau aku benaran meninggal, aku belum siap, tapi rasanya aku juga ingin bertemu dengan Allah, tetapi aku belum yakin dengan amal-amalku, aku butuh bekal untuk bertemu Allah. Lalu, aku menjawab pesan singkat bapak.


“Bapak, maafkan aku ya kalau aku punya salah disengaja maupun tidak, yang mungkin menyakiti bapak ibuk, maafkan aku ya bapak, aku belum bisa balas apa-apa ke bapak ibuk. Aku nggak tahu kapan aku meninggal,L” pesan sudah ku kirim ke bapak.

Bapak menjawab, “Semuanya rahasia Allah nduk, rezeki, jodoh, pati, kita semua tidak ada yang tahu nduk, hanya Allah yang tahu semuanya, kita hanya bisa menjalaninya.”

Dan percakapan dalam SMS ini di akhiri dengan “Iya, betul bapak.”


Aaah, percakapan singkat melalui SMS itu mempunyai makna yang mendalam untukku. Makasih banyak bapak sudah selalu mengingatkanku.

Dari kata “Rezeki, jodoh, dan pati” ada makna yang harus kita ambil dari sini.
Bapak memang menyampaikan rezeki kita hanya Allah yang tahu seberapa besarnya, tugas kita adalah berusaha memperdayakan diri untuk menjemput rezeki yang berhak untuk kita miliki. Jodohpun seperti itu, hanya Allah yang tahu siapa jodoh kita kelak, jodohpun juga harus diusahakan, kalau kita berdiam diri saja, mungkin jodoh kita susah kita cari, akan tetapi ketika berusaha dengan cara baik, Allah pasti akan tunjukan signal-signalnya, begitupun dengan pati, kita benar-benar tidak tahu ya, kapan pati atau kematian itu datang ke kita, tugas kita adalah mempersiapkannya sebaik mungkin.


Aah, ilmuku masih dangkal banget soal semua itu, harus banyak belajar dari orang-orang hebat, dari guru-guru yang baik, dan yang paling penting harus belajar banyak dari Bapak.
Setelah meresapi SMS bapak yang singkat tadi, aku sadar bahwa semua yang mengatur Allah, kita harus benar-benar siap dengan semua keadaan.


Sampai berjumpa di lain nasihat dari bapakku yaa..