Reading

You have to read a lot, you will find a wonderful word.

BE HAPPY

If you're happy, you will spread your happiness around you.

BE KIND

The world needs you to be nice and great person.

Grateful

What thing you have know is the best thing for you, be grateful of it.

Never stop traveling

Go to some where with your friends that makes you more relax.

Achieve your dreams!

Make people proud of you.

Achieve your dreams!

Make people proud of you.

Wednesday, August 28, 2019

Kamu butuh istirahat, maka istirahatlah sejak.




Terhitung satu bulan sudah, aku tidak memperdayakan diriku. Ya, seingatku mulai tanggal 27 juli kemaren tubuhku mulai memberikan reaksi untuk segera aku lihat dan perhatikan. Tapi aku selalu mengabaikan. Mulai kurang minumlah, terkadang makan tidak teratur, just focus on thing that I wanna touch and do. ya namanya juga manusia ya terkadang juga lupa, lumrah, hehehe.  Badanku mulai seperti pegal semua, tapi aku abaikan, mungkin ya kecapekan. Aku buat tidur nanti pasti sehat lagi, pikirku.
Paginya aku terlihat sehat, mulai membersihkan diri, menata kamar, mencuci, membeli ini, itu,  dan aktivitas lain untuk segera ku selesaikan karena jam 9 aku ada janji dengan salah satu muridku SD untuk ku ajak jalan-jalan ke kebun binatang. Aku sudah sangat dekat dengan dia, sehingga orang tuanyapun mengizinkannya untuk pergi denganku.
Langsung saja aku kebergegas ke rumah muridku. Sudah satu bulan kami tidak bertemu jadi saat itu aku berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan mamanya yang kebetulan saat itu sedang sakit karena masih ada otot yang kecepit karena bekas jatuh tahun lalu. Mamanya sedikit menceritakan kronologinya sakit. Aku turut berduka, dan mendoakannya agar segera diberi kesembuhan. tetapi Alhamdulillah sekarang sudah mulai membaik, saat sakitpun beliau harus tetap masuk kerja karena sudah menjadi kewajibannya.
Tiba-tiba, setelah perbincangan kami yang lumayan panjang, aku merasakan sesuatu dari tubuhku. Mataku berkunang-kunang. Aku tahu kalau tubuhku ini mulai memberikan kode akan tiba saatnya aku mau pingsan. Tapi aku merasa masih kuat. Aku kan mau berangkat ke kebun binatang jadi aku harus semangat. Berangkatlah aku dan anak didiku dan berpamitan dengan mamanya. Aku berhenti sebentar, sekitar lima menit, muridku terdiam, akupun aku diam karena kepalaku mulai pusing. Dia tidak tahu kalau aku sedang pusing. Aku bilang “sebentar ya”.
Setelah itu aku izin ke dia kalau mau ke toko sebentar. Aku beli tolak angin, mungkin aku sedang masuk angin. Aku berdoa ke Allah untuk menguatkan badanku, menguatkan diriku agar bisa menuju tempat yang aku tuju. Aku berdoa agar aku kuat sampai nanti aku pulang. Saat itu aku tidak punya pilihan lain, ya hanya berdoa adalah salah satu cara untuk tetap ada di rencana awal. Tidak mungkin aku kembalikan lagi anak muridku kerumah, aku enggak mau membuatnya kecewa karena rencana ini sudah ku rancang lama.
Tak lupa aku juga membeli makanan ringan untuk ku bawa ke kebun binatang. Setelah itu aku beristirahat sebntar dan alhamdulillah, Allah memberikan aku kekuatan, kunang-kunang yang tadinya ada di kepala sekarang hilang, aku sehat kembali. Sehingga aku dan muridku bisa berangkat dengan aman dan menikmati berlibur di kebun binatang. Oiiii, seruuu sekaleeeeee.. dan tentunya dia juga senang sekali. Dia bercerita banyak saat bersamaku, dia termasuk anak yang aktif dan penasaran dengan apapun.  Terimakasih ya sudah membersamaiku berjalan-jalan, hehehe.
Sebenarnya, rencana awal aku akan pergi bersama teman sekosanku untuk mengajak muridku ke kebun binatang, berhubung ternyata tiba-tiba temanku ada keperluan mendadak, yasudalah, aku berangkat seorang. It’s oke. Singkat cerita seperti itu.
Pulanglah aku ke kosan tercinta, aku sehat, tetapi badanku agak meriang. Tiba-tiba malamnya, aku demam. Demam parah......mengigil. rasanya dingin, tapi badanku panas. Aku coba minum penurun demam, aku coba didihkan air hangat agar tidak kedinginan. Aku tidak nggak kuat. Ya sudah. Aku becoba sabar menanti subuh. Dan alhamdulillah subuh datang, demamku turun.Aku menghubungi orang tuaku bahwa aku sedang sakit untuk mendoakanku agar di beri kesembuhan Allah.
Akhirnya, malamnya demam lagi, entahlah. Demam ini tiba-tiba. Tahun lalu juga pernah demam tiba-tiba gini. Apa aku kecapekan ya. Demam kali ini beda, kepalaku juga ikutan pusing. Aku coba minum obat penurun demam (Sanmol, paracetamol, ibu profen, semua aku coba, tentu tidak dalam waktu bersamaan dong, dan  minum yang hangat-hangat, tetapi masih tidak mempan. Aku benar-benar tidak kuat. Teman koskupun berpesan, “ndak apa apa, istirahat yang cukup minum obat”.
“Aduh rasanya enggak kuat, aku susah tidur, pegal semua badan, akhirnya aku sms bapakku, kalau aku sedang sakit, berbegaslah orang tuaku langsung menjengukku ke surabaya”. Aku udah nggak bisa mikir apa-apa. Orang tuaku sampai dikosan aku terlihat sehat. Ingin mereka membawaku pulang saja saat itu. Tetapi aku masih punya amanah.
Saat itu, aku sudah berjanji dengan salah satu guru yang aku kenal untuk membantu anak-anak beliau belajar berbicara bahasa inggris dirumahnya selama dua bulan, aku iyakan saat itu karena sudah dua minggu yang lalu aku sudah dihubungi beliau, aku segera mengirimi pesan ke beliau “Mohon maaf belum bisa menemani adik-adik belajar karena sakit”. Beliaupun merespon dengan baik, dan mendoakan semoga aku diberi kesembuhan.
Amanah yang lainpun berdatangan menghubungiku, yang ini aku sudah bertahun tahun menemani belajar bahasa inggrisnya. Ya, dengan waktu yang tidak bersamaan tetapi di minggu yang sama saat aku sakit mama-mamanya digrup les bahasa inggris menghubungiku. “Kapan miss bisa mengajar lagi?” lagi-lagi aku harus menjawab sejujurnya kalau aku sedang sakit. Padahal rencana awal minggu depan aku sudah menjadwalkan diri untuk masuk.  Sehingga beliau-beliau mendoakanku, dan menyampaikan bahwa anak-anaknya sudah kangen dengan kehadirangku, oh so sweet. L
Ada juga dua anak yang menghubungiku, yang satu untuk minta bantuan memberi bekal ilmu bahasa inggris beberapa hari karena ingin ke pare katanya.  Yang satu untuk kepentingan IELTS, kalo ini jelas belum bisa menerima karena aku mengukur kemampuanku belum pernah tes ielts kok sok sok an pinter ielts, jadi aku tolak. Ya dua-duanya sih aku tolak, karena aku sedang sakit. Dan juga tiba-tiba saja adik tingkat, kakak tingkat hubungin aku untuk menggantikan lesnya sementara. Semua itu di minggu yang sama, disaat aku sedang sakit demam. Aku mencoba menolak dengan baiik semua kesempatan itu, karena semua itu tidak memungkingkan aku ambil.
Selain itu, ada amanah-amanah lain yang aku kira bisa aku tinggalkan sejenak. Maafkan aku ya teman-teman belum bisa membersamai waktu dekat ini. Sementara menunda sejenak tugas-tugas yang kiranya bisa aku tinggalkan, aku fokuskan minggu itu untuk sehat. Jadi aku tidak ikut pulang orang tuaku, setelah sehat aku bisa aktivitas lagi seperti biasa. Aku harus semangat. Rencanaku seperti itu.
Tahu-tahu, malamnya aku demam, menggigil, dan sakit kepala. Rasanya aku ingin pulang saja. Iya masa’ iya, jam 01.00 aku pulang ke bojonegoro, oh tidak! Aku menggigil, aku hanya bisa menyebut Allah, aku coba menggerakkan tanganku, menggapai telpon genggamku untuk mencari travel pagi menuju bojonegoro, apakah ada atau tidak. Alhamdulillah, aku dapat salah satu nomer travel pagi menuju bojonegoro, dan aku langsung menghubunginya lewat wa. Sekitar jam 2 pagi aku menghubungi travel itu, dan sambil menunggu balasannya, aku mendidikan air untuk membuat badanku terasa hangat.
Akhirnya jam 2.45 travel itupun membalas pesanku, “Maaf, travel pagi jam 6 sudah penuh.” Melihat kata-kata itu merasa butuh malaikat untuk menenangkan diriku. Aku masih menggigil. Aku merasa bersalah tidak ikut pulang saat siangnya di jenguk orang tuaku. Aku lemas, badanku udah menggigil dan tidak bisa apa-apa. Rasanya pengen tidur tapi tidak bisa tidur. Aku spontan sms bapak “ bapak, aku mau pulang ya nanti.” Aku sms sekitar jam 3 pagi. Aku tidak bilang kalau aku sedang sakit. Dan 2 menit kemudian langsung dibalas oleh bapaku. “tak jemput saja, ndak usah bawa sepeda motor”. Dan aku nggak punya pilihan lain, aku memang tidak kuat, untuk bangkit dari tidurpun aku agak sempoyongan. Jadi aku balas dengan singkat “iyaa”. Entah kenapa setelah itu, aku bisa tidur pulas, mungkin karena orang tuaku tahu kalau aku sedang sakit dan mendoakanku, sehingga doa itu langsung tersampaikan, membuatku bisa tidur dari berjam-jam menggigil sendirian.
Aku ndak tahu kalau bapaku mengirimi aku pesan singkat, tiiba-tiba jam setengah enam pagi, telpon genggamku berdering. Ternyata orang tuaku sudah sampai di kosanku. “ah begitu merepotkannya aku.” Tapi aku tahu ini cara orang tua membuktikan bahwa rasa cinta dan sayangnya kepadaku tidak pernah pudar untukku. “Oh Allah, give my parents the best gift from you”.  Nggak ada yang bisa kalahin rasa sayangnya mereka untukku. Mereka adalah malaikatku di dunia ini.
Ibuku langsung memelukku dan membawaku ke mobil, dan aku langsung dibawa ke dokter yang biasa aku kunjungi disaat aku sakit. Aku menceritakan keluhanku. Responya ya seperti biasa, kata dokter aku tidak apa-apa.. pulanglah aku kerumah, dan rutin meminum obat. Semenjak minum obat, rasa kantuk kadang selalu hadir, maunya beraktivitas, kantuk datang, maunya melek, tapi mata ini ingin tidur, ya sudah aku izinkan kau untuk istirahat wahai mata dan tubuhku.
Hari kedua demampun sudah tidak ada, tetapi masih lemes,  hari ketiga demam lagi. Dengan spontan, bapakku langsung mengajaku untuk di cek up kan darah untuk di labkan. Malam-malam aku dibawa ke rumah sakit yang dekat rumah yang di lengkapi dengan pengecekan darah. Hasilnya “ tidak ada DB dan tidak ada typus”. Kata dokternya “Salah makan ini, makan makanan kotor.” Saat hasil keluar aku tidak bisa bertatap muka langsung dengan dokternya sehingga bapaku yang mewakilkan. Karena setelah diambil sample darahku, tubuhku lunglai, lemas dan ingin pingsan. Oleh karena itu, aku menunggu didepan dan duduk dikursi dan bersandar di bahu ibuku. Aku terlihat manja. Iya memang. Maafkan.
Setelah pulang, ya sudah, obatnya rutin aku minum, dua hari ya alhamdulillah aku mulai ada perubahan, tapi dadaku tiba-tiba panas, udah enggak demam, tapi dadaku kadang sakit, dan susah untuk mengawali tidur. Malam selanjutnya, badanku menggigil lagi.  Aku mengeluh pada bapak, bapak ibuk tidak berhenti-berhentinya untuk mendoakanku, begitupun aku juga meminta ampun pada Allah, mungkin aku ada dosa yang ingin Allah hapuskan atau ini adalah bagian dari ujian yang perlu aku lalui. Aku harus berbaik sangka.
Iya sorenya aku sehat-sehat saja, bisa bermain dengan sepupu-sepupuku,karena juga ada acara di keluargaku. Malamnya mulai jam 12 malam hingga jam 3 an badanku panas lagi, aku menggigil kedinginan. Aku berupaya untuk meminta kesembuhan Allah, aku berupaya untuk bisa tidur, tapi agak susah. Saat itu bapaku mendoakanku disholat malamnya, dan ibuku terus berdoa disampingku. “Ah penyakit apa ini, demam kok tidak ada habisnya, ada yang salah dengan tubuhku mgkin.” Pikirku.
Menjelang adzan subuh, bapakuku memutuskan untuk memeriksakan ku ke dokter spesialis, iya karena tidak tahu penyakit apa dalam tubuhku. Dokter spesialis penyakit dalamlah yang sudah ada dibenak bapaku. Ya, karena sudah hafal dengan dokter ubet yang biasanya juga keluargaku priksa jika ada keluhan dengan penyakit dalam, sorenya aku bersama orang tuaku berangkat ke dokter ubet.
Wuiih, begitu banyak ya orang sakit itu, sehingga rumah joglo namanya, tempat dr ubet praktek dipenuhi dengan pasien dari berbagai dari di bojonegoro. Aku yang memandang mereka satu persatu berpikir, “Ya Allah, aku tahu engkau begitu sayang dengan orang-orang ini, sehingga engkau uji mereka dengan rasa sakit.” Pun denganku, aku harus berbaik sangka, aku juga harus memaafkan diriku lagi, untuk menjaga kesehatan lagi.
Setelah namaku dipanggil, aku masuk ruangan dan ditanya oleh pak dokter, “kenapa?” aku menjawab dengan singkat kalau aku demam dan sakit kepala. Setelah itu, aku di USG, dan dokter memintaku untuk duduk dan berhadapan dengan beliau yang sedang menulis resep nya untuk pengobatanku, dan juga aku didampingi oleh bapakku yang setia kepadaku. Bapakpun bertanya ada sakit apa dengan aku, Beliau menjawab “pneomonia, ada peradangan di paru-paru.” Ujar dokter.
Spontan ku menjawab, “apa saya sering pakai obat nyamuk elektrik itu ya pak dokter tiap malam?”  eeh pak dokternya njawab “ ohh gitu,,  ya memang radang paru-paru, nanti kalau 8-9 hari tidak ada perubahan, nanti dironsen ya.”  Kami menjawab “baik, terimakasih.”
Sambil menunggu antrian obat di apotek, aku coba mencari tahu apasih penyakit “pneomonia itu, penyebabnya apasih, dan bagaimana mengatasinya.” Aku di bantu cari info dengan adik sepupuku yang kebetulan tinggalnya dekat dari tempat dr ubet praktek, jadi dia sekeluarga juga mengunjungiku saat di priksa di dr ubet.
Ternyata menurut info yang aku baca “pneomonia adalah radang paru-paru atau paru-parunya terkena infeksi, bisa jadi dari bakteri atau virus.” Virus atau bakteri bisa masuk ke paru-paru melalui banyak cara, bisa melalui udara ataupun makanan. Jadi bisa jadi orang yang terkena penyakit ini tertular oleh orang yang juga terkena pneomonia saat orang itu batuk ataupun bakteri dari makanan kotor yang tidak sengaja masuk dalam tubuh.
 Gejala penyakit ini ternyata ada di aku, walaupun aku enggak batuk, ada demam, sakit kepala, dada terkadang terasa panas, dan nyeri. Pengobatan yang bisa dilakukan untuk menghilangkan bakteri atau virus bisa rutin mengonsumsi antibiotik yang diberikan oleh dokter, jika pneomonianya termasuk ringan. Tetapi jika berat, rawat inap, mendapatkan perawatan khusus dari dokter. Ngerinya lagi, penyakit ini adalah salah satu penyakit yang mematikan di dunia di kalangan balita, karena balita belum mempunyai daya imun yang kuat  untuk melawan penyakit sehingga jika pneomonia tidak ditangani dengan benar maka akan membahayakan balita.
Dari informasi yang aku dapat diatas, mulai banyak persepsi dari orang-orang sekitarku kalau aku banyak aktivitas inilah, kurang inilah, sering ini, sering itulah. Itu membuatku menjadi sumpek. Eh, tarik nafas dulu dahh.. J tenang, kudu tenang. Dan berpikir “Apa iya mau meninggalkan segudang aktivitas yang ingin aku lakukan” rasanya kalau aku tidak melakukan kegiatan –kegiatan banyak aku bakalan tambah sumpek dan mungkin menambah aku nggak sembuh-sembuh. Tarik nafas, sabar, waktunya istirahat sebentar.
Aku mulai berpikir dengan otak dingin, mungkin sementara, aku harus mempending dulu aktivitas-aktivitas ku, untuk mengistirahatkan badanku. Merasa sedih sih mendengar kalau kita dinyatakan sakit tertentu, tetapi kata bapaku yang selalu menyemangatiku “Ndak-apa-apa, kamu harus semangat untuk bisa sehat lagi, kamu harus berusaha untuk melawan penyakit itu, kalahkan dia dengan semangat, dengan olahraga, makan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, InsyaAllah sembuh-sembuh, kamu kecapekan memang, sudah tidak apa-apa, sementara dirumah dulu jangan bali ke surabaya.”
Kata-kata diatas mendinginkan otakku yang sedang panas, betul apa yang dikatakan bapak, aku harus semangat, aku harus mau berusaha untuk sehat lagi, untuk bisa beraktivitas lagi, sehingga bisa seperti biasa. “Semoga obatnya cocok yaa bapak.” Kataku kepada bapak. Aamiin
Teman-temankupun mengontakkuu, karena waktu kuliahpun sudah didepan mata, minggu depan aku mulai masuk kuliah. Dan harus balik kesurabaya. Aku harus pastikan kondisiku baik-baik saja dan normal kembali. Pun dengan mama-mama anak didikku, sudah menghubungi lagi kapan bisa mulai mengajar les bahasa inggris lagi. Alhamdulillahnya, mereka baik-baik semua, tahu dengan kondisiku, aku belum bisa balik kesurabaya dalam waktu dekat ini, aku butuh waktu untuk pulih. Karena terkadang dadaku masih nyeri dan panas.
Alhamdulillah,8 hari sudah aku lalui dan kondisiku sudah mulai membaik, tetapi aku terkadang masih merasakan nyeri didada dan terasa panas, sehingga bapaku mengkontrolkan aku lagi setelah obat yang aku minum habis. Dengan dokter yang sama, beliau bertanya “Bagaimana, ada perubahan?” aku menjawab, alhamdulillah sudah tidak demam dan sakit kepala, tetapi terkadang dada saya panas dan nyeri pak dokter. “oh gitu.” Jawab singkatnya J .
Lalu, sembari pak dokter menulis resep obat, aku bertanya, “pak dokter, apa saya terlalu banyak aktivitas atau bagaimna ya kok nyerinya terkadang tiba-tiba gitu, kalau sudah nyeri ndak bisa dibuat apa-apa.” Pak dokter menjawab “ ya enggak gitu,” dengan senym-senyum. :D . “ya memang radang paru-paru, dibuat aktivitas nanti sembuh.”   “oh gitu ya pak, ya semoga segera sembuh.”

Alhamdulillah, 6 hari kemudian aku bisa beraktivitas seperti biasa, dan sudah aku putuskan untuk kembali ke surabaya karena perkuliahan sudah dimulai. Walaupun terkadang masih sakit dadaku, aku harus banyak-banyak dibuat tiduran memang dan aktivitas kecil kecil. Setiap kali bapaku selalu mengingatkan untuk mencari matahari pagi, jangan bosan-bosan minum air putih, air hangat.  Iya lakukan itu semua. Alhamdulillah sekarang sudah sembuh. Semoga minggu depan aku bisa membawakan presentasi pertamaku setelah menjadi mahasiswa baru di pasca ini. Bismillah semoga kuat dan diberi Allah kemudahan dan kelancaran.  Doain ya.. :D
Begitu panjang banget ya ceritaku.. lalu apa kalian sudah memetik hikmah yang bisa kalian ambil dari ceritaku?
Jadi yaaa, jika kalian sedang sakit demam, belum tentu itu penyakit DB atau typus, ternyata ada ada penyakit-penyakit lain yang indikasinya adalah tubuh kita demam, sakit kepala dan lain lain. Maka dari itu, jika demamnya tidak berkesudahan selama seminggu ataupun dua minggu, segera periksakan ke dokter spesialis yang lebih tahu tentang penyakit dalam. Karena kalau kita di USG bisa terlihat indikasi penyakit apa yang mengarah ketubuh.
 “Nggak apa-apa sakit itu, dinikmati saja, diterima, ridho, ridho, ridho, memang menyedihkan, tapi jangan buat dirimu sedih berlama-lama ya kalau sedang sakit. Sakit ada obatnya, mahahari masih bersinar terang, cari hiburan yang baik, cari nasihat yang bisa membuat kamu semangat dan ingin sehat lagi. Karena kalau kamu sedih merasa tidak nyaman ataupun aman itu juga akan menghambat proses penyembuhan. Jangan merasa sendirian.”  Kata-kata itu yang aku ucapkan pada diriku sendiri. :D
Entah kenapa, ketika kemaren sedang sakit, aku buka youtube, tiba-tiba Allah perlihatkan aku dengan salah satu channel yaitu ceramah AA Gym dengan judul “CARA TERBAIK MENGHADAPI PERSOALAN HIDUP” dimenit menit pertama beliau langsung ngomong tentang kesehatan. Pertama beliau bertanya “Hadirin, bapak ibu semua, ingin sehat apa ingin sakit?” . ya hadirin semua menjawab ingin sehatlah yaa.
Beliaupun merespon “Iya betul sekali, semua orang itu ingin sehat, karena sehat adalah nikmat kedua setelah iman, kita bersyukur kita diberi kesehatan Allah, tetapi yang sakit juga harus bersyukur, karena Allah sedang mengampuni dosa-dosanya, dan yang paling penting juga kalau nggak ada orang sakit banyak orang juga yang di repotkan, kok bisa? Iya bisa!” inti dari Aa gym
“Iya repot, kalau tidak ada yang sakit, lalu siapa yang dokter priksa? Siapa yang akan beli obat, apokter pasti akan tutup, lalu bagaimana pegawai-pegawainya menghidupi keluarganya, lalu tidak ada gunanya fakultas kedokteran, tidak ada yang mau masuk universitas kesehatan, itu semua karena tidak ada orang sakit, kalau kita sakit berarti kita sedang membantu mereka, sedang meringankan beban mereka, karena mereka mendapat uang dari kita yang sakit, nah berpikirnya seperti itu bapak ibuk, berbaik sangkalah pada Allah, ini mungkin juga ujian untuk kita yang sedang sakit,kalau enggak dinaikan derajatnya sama Allah, ya Allah yang ingin dihapuskan dosa-dosa kita, maka berbaik sangka sama Allah.” Inti dari perkataan Aa gym
  Padahal teman-teman, tanpa aku tahu kalau isinya tentang apa yang sedang menimpaku saat ini. Sepertinya Allah sedang menjelaskan dan memberikan aku sebuah alasan kenapa aku diberi sakit dari video pendek di youtoube channel nya Aa gym tersebut. Ya Allah begitu sayangnya Engkau kepada diriku hingga Engkau menghiburku dan menguatkanku dengan cara tidak disangka-sangka.
Dan dalam videonya pun Aa gym berpesan untuk menerima keadaan yang sedang menimpa kita, sakit juga di terima, sehat juga alhamdulillah disyukuri, beliau menganalogikan dengan murid SD dengan murid SMP, pasti setiap ingin lulus kelevel selanjutnya dari SD ke SMP, harus melewati ujian dulu dari gurunya, yang mana kalau sudah lulus bisa naik kelas. Begitupun dengan ujian yang menimpa kita saat ini, kita harus menerima ujian ini, ujian ini adalah bagian dari episode-episode hidup yang harus dilalui, bisa jadi kita nanti menjadi manusia lebih baik lagi, kuncinya dengan sabar dan sholat.
Video tersebut seperti menyadarkanku sekaligus mengingatkanku bahwa semua ini adalah ujian yang harus aku lalui. Aku harus menerima, aku harus memafkan diriku yang mgkin ceroboh dalam menjaga kesehatan. Semoga Allah segera memberikan aku kesembuhan dan sehat bisa memperdayakan diri, membantu orang lain, memanfaatkan diri, meningkatkan kapasitas, dan banyak hal yang perlu aku kerjakan dijika aku sudah sehat. Sekali lagi, aku harus terima sakit sementara ini dan berusaha untuk sehat kembali. Thanks Allah for giving me chance to close with you. InsyaAllah semoga dengan aku sakit semoga kedekatanku dengan Allah lebih dekat lagi. Aamiin
Untuk kalian yang sedang sakit kalian diberi Allah kesempatan untuk memperbaiki diri, seperti berlatih bersabar, berlatih untuk dekat dengan-Nya, berbaik sangka dengan apa yang Allah berikan. Dan masih banyak lagi hikmah sakit itu. Jadi jangan sedih ya, semoga kalian juga yang sedang sakit diberi kesembuhan Allah. Tetap semangat menjalani hidup ini.
Untuk kalian yang melihat teman sakit, janganlah tambah membuatnya sedih ya, hiburlah mereka ya, mungkin saat-saat itu yang sakit sedang merasa bahwa dirinya tidak bisa apa-apa, untuk itu sebagai teman yang baik jangan memaksakan kehendak yang belum bisa teman kalian yang sakit lakukan. Jangan lupa mendoakannya ya.
Terimkasih sudah membaca J