Reading

You have to read a lot, you will find a wonderful word.

BE HAPPY

If you're happy, you will spread your happiness around you.

BE KIND

The world needs you to be nice and great person.

Grateful

What thing you have know is the best thing for you, be grateful of it.

Never stop traveling

Go to some where with your friends that makes you more relax.

Achieve your dreams!

Make people proud of you.

Achieve your dreams!

Make people proud of you.

Thursday, February 27, 2020

You are the reason




“Dek, kamu beruntung, kamu beruntung,..” sepenggal perkataan dari mbak yang selalu menasihatiku.

Beruntung karena mempunyai orang tua yang sayang kepadamu.
Aku tidak kuasa meneteskan air mataku kalau berbicara tentang perjuangan orang tua. Aku mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh Mbak, sembari mengelap air mata yang tiba-tiba saja membasai pipiku.  Ahh, rasanya aku ini adalah anak terberuntung di dunia ini karena terlahir dari orang tua yang luar biasa sayangnya kepadaku.

Dari apa yang sudah Mbak nasehatkan kepadaku, kini aku berusaha untuk sadarkan diri bahwa orang tua kita adalah orang yang senantiasa ada untuk kita.  Tak pantaslah kita melupakan jasa-jasa yang telah mereka perjuangan untuk kita.


“Dek, bayangkan ya, mulai dari kita SD sampai saat ini siapa yang berusaha keras untuk membiayai pendidikanmu? Orang tuamu kan?”
“Dek, bayangkan ya, tidak ada kata lelah bagi orang tua untuk selalu membahagiakan anak-anaknya.”
“Apa kamu pernah bertanya apa yang membuatnya bahagia?”
“Hal apa yang ingin mereka dapatkan darimu?” apakah sudah kau tanyakan?”
Aku tak tahan menjawab itu, aku semakin tersesak-sesak dan meneteskan air mataku. Rasanya air mata ini ingin aku tahan tapi tidak bisa, dia mengalir begitu saja.


The reason why I am strong is my parent. The reason why I keep moving forward is my parent. The reason why I can take this step is my parent. It is because Allah gives His affection, kindness, and all goodness through my parent. My parent is Allah’s love which is representative for me. 


Ya Allah, aku ingin membahagiakan kedua orang tuaku. Semoga kelak aku bisa menjadi kunci mereka masuk surga. Jangan sampai dengan dosa-dosa yang aku perbuat membuat mereka terhambat masuk surga, No!. Semoga Allah selalu membimbingku untuk menjadi orang baik dan bisa mewujudkan apa yang orang tuaku inginkan. Aamiin



Wednesday, February 26, 2020

Cerita mereka


Hampir setiap hari rasanya, Allah mengingatku bagaimana harus selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan, dengan memberi tahuku macam-macam ujian dalam hidup ini lewat berbagai cara. Salah satunya, lewat ujian yang dialami teman-temanku, sering saja terharu oleh apa yang sedang terjadi pada teman-temanku, mereka yang percaya padaku selalu saja membuatku merasa tidak ada apa-apanya dibanding jalan hidup mereka. Mendengarkan segala keluh kesah mereka adalah hal yang membuatku berpikir untuk lebih memaknai hidup ini. Mungkin ini cara Allah untuk menyentilku agar selalu bersyukur atas segala keadaan yang ada.


Jika Allah mengizinkan, aku benar-benar ingin menuliskan cerita-cerita mereka dalam sebuah tulisan inspiratif. Walaupun aku tidak mengalami kejadian yang mereka rasakan, setidaknya aku bisa mencurahkan apa yang aku rasakan ketika mereka bercerita. Ya Rabb, sungguh agung Engkau ini dengan segala kuasaMu. Intinya, tidak ada yang bisa mengalahkan takdir yang digariskan Allah dan kita benar-benar berada dalam orbit perjuangan kita masing-masing. It’s strongly true that everybody battles on different path.


Allah kadang ngasih aku nasihat atau reminder dari cerita-cerita yang di alami teman-temanku. Ada yang bercerita menangis tersesak-sesak, ada yang bercerita dengan penuh antusias, ada juga yang bercerita sekedar cerita, dan tiap orang mempunyai karakter how to tell their stories to me, it makes me so touchfull hearing their story life. Aku tidak bisa membayangkan jika aku menjadi mereka, aku tidak bisa berpikir apa yang harus aku lakukan jika berada di posisi mereka. La qawla, Allahlah yang memampukan mereka melewati segala ujian yang hadir setiap harinya and I believe it.

Pernah juga satu hari aku di hadirkan beberapa orang temanku dengan masalah yang berbeda, tidak ada yang sama cerita yang satu dengan yang lainnya, tapi mereka harus tahu bahwa apa-apa harus di serahkan ke Allah dulu. Kita boleh sedih, kesel, dan merasa tidak berdaya saat ujian datang, tapi yang perlu kita ingat adalah kita punya Allah yang Maha Besar atas segala sesuatu, jadi patutlah kita sebagai hambanya melaporkan dahulu apa-apa masalah kita, minta petunjuk kepadaNya dan tugass kita selanjutnya adalah bersabar.  

Walaupun kita tidak seutuhnya merasakan apa yang teman kita rasakan, setidaknya mendengarkan dia bercerita dan tidak menentangnya adalah hal yang mereka butuhkan, karena orang itu juga banyak macamnya ya, jadi kalau kalian di curhati seorang berusahalah untuk mendengarkan yang baik dan jangan membuat mereka down jika berada diposisi yang terlalu jatuh. Berikanlah semangat dan dorongan untuk bangkit dan mendekat dengan Allah, insyaAllah Allah selalu mendengarkan keluh-kesah setiap hambaNya yang berdoa.


Memang ya, semakin kita bertambah usia pasti semakin komplek juga masalah yang ada. Ya makanya, semakin bertambah usia kita diharapkan untuk bertambah pula kesabaran kita, bertambah pula keluasaan hati kita, bertambah pula wawasan kita, agar kita tidak memandang suatu hal itu hanya sesempit apa yang sudah kita ketahui. Itulah mengapa kita sebagai orang yang sudah dewasa perlu sekali memahami dan memaknai setiap kejadian agar kita belajar dari hal yang pernah kita lalui. Semoga semakin kita dewasa semakin bertambah pula kebaikan-kebaikan yang kita laksanakan.



Sunday, February 23, 2020

Shubuh berjamaah





Semenjak pindah kos dari gang 8 ke gang 10, aku mendapati linkungan baru, orang baru, dan kondisi baru. Alhamdulillah, kos baruku tidak jauh dari masjid atau mushola jadi aku bisa sewaktu-waktu berjamaah disana. Ya begitulah Allah ya, selalu menempatkan kita sesuai dengan harapan dan kebutuhan kita. akhirnya, aku berusaha beradaptasi dengan lingkungan baru, suasana baru juga.


Di suatu hari, aku berjamaah sholat shubuh di masjid dekat kosan baruku, ya seperti rutinitas biasa ya kalau berjamaah ya pastinya orang banyak yang datang, tapi kondisi jamaah waktu shubuh tidak sebanyak jamaah di waktu magrib. Sudah pasti di waktu shubuh berjamaah di dominasi oleh orang-orang tua atau orang-orang sepuh. Bisa aku prediksi meraka adalah Ibu-ibu yang sudah renta, dan bapak-bapak yang sudah mempunyai banyak cucu. Ini hanyalah suatu prediksi ya, tapi nyatanya pasti iya. :D

Namun, ada yang berbeda setiap aku berjamaah shubuh di mushola ini. Apa coba? Ada yang aneh tapi aku suka. Apa coba? Tebak dong!

Jadi, setiap aku selesai berjamaah, sandal jepitku sudah tertata rapi, seperti sudah siap aku pakai untuk melanjutkan perjalananku. Do you know what I mean? Ya begitulah, aku berangkat dengan sandal jepit yang aku lepas di pintu masuk masjid dengan tidak teratur arahnya, sandal jepitku yang satu disebelah pojok dan yang satu di tengah-tengah sandal jepit orang lain, padahal itu satu pasang tapi terpisah jauh, haha, karena mungkin aku terburu-buru begitu ya. Eh ternyata, ketika selesai berjamaah semua sandal jepit jamaah yang semula amburadul menjadi rapi, tertata rapi sesuai pasangannya. Aduh ya Allah, bagaimana aku tidak terenyuh dengan semua ini. Aku langsung berpikir “Ini perbuatan siapa ya Allah?” ahh aku senang dengan keadaan ini walaupun hanya melihat sandal jepit tertata rapi di lantai depan masjid.


Hari pertama aku anggap biasa aja, pasti ada yang menata sandal-sandal ini, but i don’t think i want to see this person. Ya biasa aja gt, aku senang aja. Di hari selanjutnya juga selalu begitu kondisinya. Waktu berangkat sandal-sandal jepit itu amburadul, tapi ketika selesai berjamaah, sandal-sandal itu disulap menjadi rapi. Dan kondisi selalu begitu setiap berjamaah shubuh di masjid itu. Ya aku penasaran dong siapa yang melakukan semua ini. Aku yakin Allah melihat apa yang orang ini lakukan. Aku juga ingin lihat dong kapan si orang ini melakukannya. Apakah mungkin saat kami semua sholat atau bagaimana ya. Aku mulai mikir.


Pada suatu hari, aku tidak berniat terburu-buru menyelesaikan dzikir bersama, tapi aku ingin segera pulang mungkin karena perutku sudah mulai ada pertanda untuk ingin buang hajat, akhirnya selesai sholat langsung meninggalkan masjid tanpa melakukan dzikir terlebih dahulu. Pada saat aku keluar dari pintu masjid ternyata ada seorang pemuda tampan sedang sibuk merapikan sandal jepit para jamaah sholat shubuh. 

Dalam hatiku “MasyaAllah, mas ini ternyata pelakunya”. Dia sibuk sendiri menata sandal-sandal orang yang beramburadul di lantai depan masjid. Waktu aku mendekat dia langsung pergi dong karena ketauan sedang melakukan hal itu. Aduh,, “MasyaAllah banget orang ini, tidak nyangka banget masih ada orang yang peduli dengan hal-hal kecil seperti menata sandal jempit jamaah, yang ketika pulang mereka bisa langsung pakai untuk pulang , tidak usah mencari-cari pasangannya.”


Dari kejadian tersebut, aku harus banyak-banyak mengaca diri, intropeksi diri, bahwa hal-hal kecil yang sederhana, sesederhana merapikan sandal jepit jamaah adalah bagian dari kebaikan. Jika kebaikan itu dilakukan secara terus-menerus, InsyaAllah pahala akan mengalir kepada yang melakukan, dan Allah suka dengan orang-orang yang istiqomah. Ya Allah, kejadian tersebut menjadi pelajaran banget untuk aku bahwa kita tidak boleh menyepelekan hal kecil berupa kebaikan. Semoga mas itu pahala kebaikannya di berkahi Allah dan dimudahkan segala urusannya. Semoga juga aku bisa mencontoh kebaikan itu, walaupun tidak berwujud menata sandal jepit jamaah semoga aku dan kita semua bisa melakukan hal kecil yang bisa kita istiqomahkan untuk meringankan beban orang lain. Aamiin  yuk mari mencari ladang amal kebaikan untuk bekal kita ke akhirat.

Semoga kejadian di atas juga membuat kalian semua terinspirasi ya, walaupun hanya menata sandal jepit di waktu shubuh tapi aku yakin kebaikan dan pahalanya akan terus mengalir untuk yang melakukan. Mulai peka yaa mulai dari sekarang, your best start is Now. ;)