Semenjak pindah kos dari gang 8 ke gang 10, aku
mendapati linkungan baru, orang baru, dan kondisi baru. Alhamdulillah, kos
baruku tidak jauh dari masjid atau mushola jadi aku bisa sewaktu-waktu
berjamaah disana. Ya begitulah Allah ya, selalu menempatkan kita sesuai dengan
harapan dan kebutuhan kita. akhirnya, aku berusaha beradaptasi dengan
lingkungan baru, suasana baru juga.
Di suatu hari, aku berjamaah sholat shubuh di
masjid dekat kosan baruku, ya seperti rutinitas biasa ya kalau berjamaah ya
pastinya orang banyak yang datang, tapi kondisi jamaah waktu shubuh tidak
sebanyak jamaah di waktu magrib. Sudah pasti di waktu shubuh berjamaah di
dominasi oleh orang-orang tua atau orang-orang sepuh. Bisa aku prediksi meraka
adalah Ibu-ibu yang sudah renta, dan
bapak-bapak yang sudah mempunyai banyak cucu. Ini hanyalah suatu prediksi ya,
tapi nyatanya pasti iya. :D
Namun, ada yang berbeda setiap aku berjamaah
shubuh di mushola ini. Apa coba? Ada yang aneh tapi aku suka. Apa coba? Tebak dong!
Jadi, setiap aku selesai berjamaah, sandal jepitku
sudah tertata rapi, seperti sudah siap aku pakai untuk melanjutkan perjalananku.
Do you know what I mean? Ya begitulah, aku berangkat dengan sandal jepit yang
aku lepas di pintu masuk masjid dengan tidak teratur arahnya, sandal jepitku
yang satu disebelah pojok dan yang satu di tengah-tengah sandal jepit orang
lain, padahal itu satu pasang tapi terpisah jauh, haha, karena mungkin aku
terburu-buru begitu ya. Eh ternyata, ketika selesai berjamaah semua sandal
jepit jamaah yang semula amburadul menjadi rapi, tertata rapi sesuai
pasangannya. Aduh ya Allah, bagaimana aku tidak terenyuh dengan semua ini. Aku langsung
berpikir “Ini perbuatan siapa ya Allah?” ahh aku senang dengan keadaan ini walaupun
hanya melihat sandal jepit tertata rapi di lantai depan masjid.
Hari pertama aku anggap biasa aja, pasti ada yang
menata sandal-sandal ini, but i don’t think i want to see this person. Ya biasa
aja gt, aku senang aja. Di hari selanjutnya juga selalu begitu kondisinya. Waktu
berangkat sandal-sandal jepit itu amburadul, tapi ketika selesai berjamaah,
sandal-sandal itu disulap menjadi rapi. Dan kondisi selalu begitu setiap berjamaah
shubuh di masjid itu. Ya aku penasaran dong siapa yang melakukan semua ini. Aku
yakin Allah melihat apa yang orang ini lakukan. Aku juga ingin lihat dong kapan
si orang ini melakukannya. Apakah mungkin saat kami semua sholat atau bagaimana
ya. Aku mulai mikir.
Pada suatu hari, aku tidak berniat terburu-buru
menyelesaikan dzikir bersama, tapi aku ingin segera pulang mungkin karena
perutku sudah mulai ada pertanda untuk ingin buang hajat, akhirnya selesai
sholat langsung meninggalkan masjid tanpa melakukan dzikir terlebih dahulu. Pada
saat aku keluar dari pintu masjid ternyata ada seorang pemuda tampan sedang
sibuk merapikan sandal jepit para jamaah sholat shubuh.
Dalam hatiku “MasyaAllah,
mas ini ternyata pelakunya”. Dia sibuk sendiri menata sandal-sandal orang yang
beramburadul di lantai depan masjid. Waktu aku mendekat dia langsung pergi dong
karena ketauan sedang melakukan hal itu. Aduh,, “MasyaAllah banget orang ini,
tidak nyangka banget masih ada orang yang peduli dengan hal-hal kecil seperti
menata sandal jempit jamaah, yang ketika pulang mereka bisa langsung pakai
untuk pulang , tidak usah mencari-cari pasangannya.”
Dari kejadian tersebut, aku harus banyak-banyak
mengaca diri, intropeksi diri, bahwa hal-hal kecil yang sederhana, sesederhana
merapikan sandal jepit jamaah adalah bagian dari kebaikan. Jika kebaikan itu
dilakukan secara terus-menerus, InsyaAllah pahala akan mengalir kepada yang
melakukan, dan Allah suka dengan orang-orang yang istiqomah. Ya Allah, kejadian
tersebut menjadi pelajaran banget untuk aku bahwa kita tidak boleh menyepelekan
hal kecil berupa kebaikan. Semoga mas itu pahala kebaikannya di berkahi Allah
dan dimudahkan segala urusannya. Semoga juga aku bisa mencontoh kebaikan itu,
walaupun tidak berwujud menata sandal jepit jamaah semoga aku dan kita semua
bisa melakukan hal kecil yang bisa kita istiqomahkan untuk meringankan beban orang
lain. Aamiin yuk mari mencari ladang
amal kebaikan untuk bekal kita ke akhirat.
Semoga kejadian di atas juga membuat kalian semua
terinspirasi ya, walaupun hanya menata sandal jepit di waktu shubuh tapi aku yakin kebaikan dan
pahalanya akan terus mengalir untuk yang melakukan. Mulai peka yaa mulai dari
sekarang, your best start is Now. ;)
0 comments:
Post a Comment