Reading

You have to read a lot, you will find a wonderful word.

BE HAPPY

If you're happy, you will spread your happiness around you.

BE KIND

The world needs you to be nice and great person.

Grateful

What thing you have know is the best thing for you, be grateful of it.

Never stop traveling

Go to some where with your friends that makes you more relax.

Achieve your dreams!

Make people proud of you.

Achieve your dreams!

Make people proud of you.

Friday, December 28, 2018

Menantikan sebuah pertemuan


Bismillahirohmanirrokhim...
Ya Allah.. setiap hari aku selalu mengingat-Mu, memuji-Mu, memohon kepada-Mu, dan beribadah kepada-Mu. Betapa rindunya aku kepada-Mu. Sudah lama ternyata aku di dunia ini. Bukankah kita dulu pernah melakukan perjanjian ya? Aku ingin mengingat semua ingatan itu. Tapi aku tak berdaya, mungkin Engkau hapus semua ingatanku tentang hal itu. Tapi aku tetap saja ingin di dekat-Mu.

Nanti, kalau aku bertemu dengan-Mu aku pengen Engkau peluk, sehangat-hangatnya pelukkan adalah pelukkan kasih-Mu ya Allah. Nanti kalau aku bertemu dengan-Mu aku pengen Engkau elus-elus rambut indahku di pangkuan-Mu. Pasti rasanya sangat menangkan pikiran dan jiwa. Nanti kalau aku bertemu dengan-Mu aku ingin Engkau ajak aku berlari-lari di taman-taman surga dengan bergandengan tangan denganku. 
Pasti mengasikkan kan. Nanti kalau aku bertemu dengan-Mu aku tak akan cerita kisahku yang menyedihkan dan memilukan, karena berada didekat-Mu saja pasti hilang segala kesedihan, hanya rasa nyaman, tenang, sejuk, dan aman saat bersama-Mu.
Tapi, apa dayalah, diri ini banyak dosa, banyak khilaf, tapi aku yakin Engkau Maha Pengampun, jadi sebanyak apapun dosaku, pasti Engkau akan mengampuni kan ya Allah?

Tapi aku merasa belum cukup bekal untuk bertemu dengan-Mu ya Allah, aku belum menyelesaikan tugas-tugasku sebagai hamba-Mu yang baik. Bantu aku menyelesaikan tugas ini ya Allah. Yang mana aku juga belum tahu tugasku apa, yang ku tahu aku harus menjadi sebermanfaat mungkin untuk-Mu. Jadi aku mohon ya Allah, pergunakan aku semau-Mu, jangan Engkau sia-siakan kehadiranku di dunia. Aku ingin bertemu dengan keadaan khusnul khotimah. Ya Allah aku rindu kepada-Mu. Aku tahu Engkau pasti juga rindu kepadaku.


Bantulah aku menjadi hamba yang baik, yang bisa menebar kebaikan, membantu sesama, meringankan beban sesama, mengambil kesempatan baik yang ada, dan menjadi manusia yang taat kepada-Mu. 

cerita Jogja

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh..


Hallo kamu penikmat tulisan, apa kabar? Apa rencana minggu ini untuk mengisi kekosongan harimu?
Bolehkah aku menceritakan minggu ini kepadamu dalam bentuk tulisan? Aku pikir engkau teman baikku, jadi aku yakin engkau izinkan aku untuk bercerita. Terimakasih kesempatannya.

Hari minggu kemaren, aku diantar bapak ke stasiun untuk melakukan perjalanan ke Yogjakarta, aku akan mengunjungi nenekku di keluarga yang bertempat tinggal di jogja. Sudah lama, hampir satu tahun aku tidak bertemu dengan nenekku, maka kali ini kesempatan baik untuk aku bertemu dengannya. Di jogjakarta. Iya Jogja.

Tepat pukul 12.30 WIB, aku sampai di stasiun tugu, Yogjakarta, aku sudah ditunggu kesepupuku di tempat penjemputan distasiun. Aku terharu, sudah berapa tahun tidak bertemu dengan dia, iya namanya tiwi, dia gadis manis. Dia sedang mengenyam pendidikan kuliahnya di salah satu kampus di Jogja.

Akhirnya aku peluk dia, karena sudah begitu kangen. Dan kita melanjutkan perjalanan pulang kerumah. Aku melewati kemacetan kota Jogja. Melewati Malioboro. Melewati hotel-hotel tinggi. Melewati keraton dan menikmati suasana Jogja yang katanya banyak orang merindukannya. Apa iya?  Entahlah, setiap orang punya kenangannya masing-masing tentang sebuah kota.

Siang itu aku sampai di rumah kediaman keluargaku, aku bertemu nenekku dirumah, dan memeluknya. Dengan spontannya aku menanyai kabar nenek, menanyakan bagaimana keadaanku, apakah kurus atau gemukan, dan lain-lain. Lalu, aku tempatkan tas ranselku di dekat kulkas berada, aku langsung izin ke kamar mandi dan melaksanakan sholat dhuhur.

Dalam akhir sholat dhuhur, aku berdoa, berterimakasih sudah diizinkan Allah menginjakkan kota jogja lagi, untuk sekian lamanya. Aku bahagia dan aku senang disini. Setelah itu, aku bercengrama sampai larut bercerita banyak dengan nenek dan adek sepupuku tentang banyak hal, tentang macam-macam.

Tanpa ku sadari, di salah satu rak dekat kulkas ada deretan buku yang berjajar rapi, aku tertarik untuk mendekat, untuk menyentuh dan membaca judul bukunya. Akhirnya, ku cermati judulnya satu persatu. Ternyata, kebanyakan buku yang ada di rak itu adalah buku karya salah satu penulis yang aku suka, aku suka kalimat penyusunannya dan cara bagaimana beliau menasehati dalam bentuk tulisan.

Kini aku sedang menyelesaikan salah satu buku yang ada di rak itu, yang mana membahas tentang seorang anak, pengasuhan anak, parenting. I love and aku lagi haus tentang ilmu itu. Oke fix, aku harus membaca buku itu sampai katam sebelum aku balik ke kampung.

Bagiku, melakukan perjalanan, berpindah tempat, menemui orang baru, berinteraksi dengan suasana baru adalah bentuk cara-cara Allah untuk mendewasakan kita dalam hidup ini. Melalui perjalanan ini, ada banyak hal baru yang perlu aku pelajari, perlu dipikirkan, perlu di renungi, yang akan membawakan aku menghadapi hidup yang akan datang.

Karena aku percaya, kita hari ini dipersiapkan Allah untuk kita di masa yang akan datang. Maka mari banyak-banyak meluaskan pikiran, meluaskan ruang untuk ilmu dan pengalaman baru.
Selamat mencari ilmu dan pengalaman baru. 

Wednesday, November 28, 2018

Kamu tak sendirian

Assalamu'alaikum sahabat pembaca.
Apa kabar harimu hari ini?
Hari ini disini mendung, semoga hati tetap terang seperti terangnya cahaya tak bisa padam menyinari sekitar, Aamiin.

Hmm sob, pernah nggak sih kamu dalam posisi yang serendah-rendahnya bahwa kamu seperti nggak punya siapa-siapa, seperti kamu sedang sendiri dalam dunia, seakan-akan tidak ada orang yang menolehmu, pernahkah? Jika kamu pernah, aku juga pernah.

Padahal Allah ada bersama kita, Allah sedang membersamai kita disetiap langkah yang kita tempuh menuju-Nya. Padahal Allah selalu siap sedia menemani kita, disaat apapun keadaan kita Allah siap untuk mendengarkan keluh kesah kita. sperti itu kan?, kalau kita merasa sendiri, mungkin saatnya kita merenung dan berdua dengan Allah saja. Kalau kita merasa sedih ingin menangis, ya mungkin saatnya kita untuk menangis dipangkuan-Nya.

Entah kita mempunyai masalah apa dalam hidup ini, ketika ingin menangis, menangislah dipangkuan Allah, mari kita rasakan bersama-sama bahwa Allah ada di dekat kita, Allah sedang menunggu kepala kita dibaringkan untuk menepiskan segala masalah yang kita hadapi saat ini.

Aah, kadang kita kuat dengan masalah besar, kadang kita tak tahan dengan masalah kecil, lalu salah kita bila merasa seperti itu? Tidaklah, kita mempunyai kadar sendiri dalam menjalani hidup ini, kadar untuk menghadapi masalah. Allah tahu masalah mana yang siap dihadirkan untuk kita, Allah tahu kita bisa. Lalu sedihmu sekarang apa sudah mulai berkurang?

Jika masih sedih, mari kita banyak mengucapkan istigfar, mungkin ada banyak beban yang harus kita kendorkan agar terselesaikan satu persatu. Tugas kita menghadapi masalah, Allahlah yang menyelesaikan masalah kita.

Yang tenang wahai hati, yang sabar wahai jiwa.

Kau tak sendirian, ada Allah yang selalu menemanimu.


Monday, November 26, 2018

Menerima Rezeki

Hallo?

Apa kabar dengan tugasmu? Tugas kuliahmu? Tugas sosialmu? tugas kerjamu? Atau tugasmu sebagai hamba-Nya? Apakah tugasmu kamu kerjakan sesuai dengan porsinya? Ahhh, apapun tugasmu sekarang, aku pesan, tetap nikmati saja yaa, tugas adalah salah satu kewajiban kita. nikmati saja.

Hari ini aku ingin cerita kepadamu tentang tugasku mengemban amanah beberapa minggu, yaa ceritanya tiga minggu yang lalu aku dapat tawaran untuk mengajar menggantikan guru cuti, selama dua bulan, tepatnya guru Bahasa Inggris, di salah satu SD IT di Surabaya. Dengan tidak berpikir panjang, akhirnya aku mengiyakan tawaran itu, dan paginya aku langsung ke sekolah yang mencari guru pengganti.

Sebelum bertemu dengan kepala sekolah yang baik banget, aku harus melapor dulu di ruang TU untuk menyampaikan apa tujuan aku datang di sekolah. Selanjutnya, aku menyampaikan kedatangaku kepada salah satu petugas TU di sekolah tersebut, dan beliau meminta surat lamaran dan CV aku. “Wuih” ..  baru kali ini aku melamar pekerjaan, biasanya dilamar pekerjaan (hahaha).  Jadi aku nggak tahu harus bawa surat lamaran pekerjaan dan CV, “duuh”. Aku meminta maaf kepada petugas TU. Dan alhamdulillah beliau tidak ambil pusing, dan langsung menelfon kepala sekolah.

Pak kepala sekolah ternyata berada di lantai dua, sehingga aku diarahkan oleh petugas TU tadi untuk bertemu Pak Kepala sekolah di lantai dua, diruangannya. Meluncurlah aku ke arah lantai dua dengan tidak membawa apa-apa untuk di berikan melamar pekerjaan.

Setelah bertemu, aku disambut dengan baik oleh beliau. Tak lupa aku sampaikan kalau aku tidak membawa surat lamaran dan CV, dan beliau tidak masalah dengan itu. Selanjutnya, beliau menjelaskan tugasku selama dua bulan di sekolah untuk menggantikan guru yang cuti melahirkan. Di akhir pertemuan, aku diarahkan ke wakil kepala sekolah untuk diberikan pengarahan jam pelajaran yang harus aku isi selama di sekolah.

Penggantian guru sudah bisa dimulai esoknya ternyata, jadi aku harus persiapkan apa saja yang harus aku bawa dan pelajari untuk pelajaran esoknya. Yaa, lumayan sore pulangnya, tapi aku nggak boleh menggerutu, aku ambil saja amanah ini, tugas ini, mungkin saja ada pintu rezeki terbuka dari tempat ini untuk kedepan, aku tidak tahu.

Sebelum mengajarpun, anak-anak di sekolah sebagian sudah hebooh, sudah penasaran untuk segera mengenal sosok seperti ku, aaahh so sweet dah. Kemaren itu hari pertama aku ngajar, hari kamis tepatnya, aku menuju keruang kelas yang harus aku ajar pagi itu. Ekspresi ekspresi senang dan kebahagiaan datang dari raut muka anak-anak SD disana, mereka sangat senang dan gembira melihat kedatanganku.

Gimana aku nggak bilang senang dan gembira, setiap ada jam pelajaran, aku dijemput terlebih dahulu oleh beberapa murid disana, sampai-sampai guru-guru yang ada disana heran mgkin ya, Bu Nanin sudah punya bodyguard, hahaha. Iya body guard aku kecil-kecil.
Namun, tidak hanya itu, setiap jalan di sekitar sekolah, entah aku ajar atau tidak, mereka langsung mengakrabi aku, langsung menghampiri ku, cium tangan, dan bertanya siapa namaku, mengajar apa, dan lain-lain, bukan hanya kelas kecil, namun juga kelas besar.
“Ooh Allah, sepertinya aku baru bertemu kembali dengan hati-hati yang dulu pernah aku singgahi, iya hati-hati anak-anak di sekolah itu,” aku merasa bahagia banget, melihat reaksi mereka menyambut kedatanganku, aku merasa bahagia melihat senyum manis, imut, dan lucu mereka setiap kali aku bertemu. Nikmat sekali apa yang aku rasakan di hari-hari ini.

Sebenarnya, masih banyak lagi cerita dari anak-anak yang sayang banget dengan aku, senang sekali dengan kehadiranku disana. Namun, sudah tiga minggu sudah, aku disana, aku ada agenda lain yang harus aku lakukan, aku harus pergi ke jogja untuk menemui nenekku yang akan berangkat ke Mekkah untuk umroh, doain ya semoga umrohnya lancara, dan semoga aku, kamu dan semua umat muslim diizinkan Allah pergi ke Mekkah untuk beribadah, Aamiin.

Tidak hanya itu, aku juga mulai kerasan dengan lingkungan sekolah, guru-gurunya baik baik banget dengan aku, mereka bisa ngemong aku, bisa merangkul aku, walaupun awalnya sih aku masih jaim, namun lama kelamaan aku bisa membaur dengan mereka.. “Ohhh Allah, so sweetnya.”

Siang tadi aku dipanggil oleh Pak kepala sekolah, untuk menyampaikan resignku minggu ini, dan sebenarnya Pak kepala sekolah masih membutuhkan kehadiranku, katanya sih karena aku sabar dengan anak-anak, hehe, masih belajar sabar jawabku ketika beliau bertanya seperti itu.

Apalagi sore tadi pulang bareng guru-guru, dan aku dipeluk salah satu guru, dengan nada yang sedikit sedih, karena besok rabu aku harus meninggalkan sekolah.  “Ooh Allah, so sweetnya.”
Sehingga,  dengan rasa berat hati, minggu ini aku harus resign dari sekolah, aku sudah punya pengganti untuk menggantikanku disana, iya rencana ini memang sudah aku susun dijauh hari. Dan harus aku tepati, dan aku sebenarnya sudah kerasaan tinggal di sekolah itu walupun gaji nya tidak seberapa, namun aku dibayar Allah dengan kebahagiaan dan ketenangan hati disana. Karena memang yang aku inginkan sesungguhnya itu, bukan seberapa besar gaji yang aku peroleh, namun lebih dari sisi yang lain, aku senang melakukan hal ini, ya aku suka mengajar, aku suka berbagi, aku suka bertemu dengan orang baru, aku suka melihat karakter orang baru, dan aku suka dengan tantangan baru. Allah, terimakasih banyak ya sudah memberikan aku banyak pengalaman di tiga minggu ini.

Untuk kamu yang membaca tulisanku ini, jangan takut untuk mengambil kesempatan yang kamu sukainya, walaupun gajinya tak seberapa, ambil lah, mungkin Allah akan menggajimu bukan lewat uang, tapi lewat hal lain yang akan membuatmu lebih dewasa dan lebih tenang dalam menghadapi hidup. Yuklah, berbaik sangka pada Allah. Semua rezeki sudah Allah atur, tinggal kitanya yang mau jemput atau tidak.

Beberapa minggu ini, aku menerima rezeki kenikmatan yang sangat luar biasa dari Allah. 
Selamat menjemput rezeki yang selanjutnya yaa...


Sunday, November 25, 2018

Sabarlah hati.

Apa hati sudah mulai kusam? Hingga tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Apa hati mulai tidak di perhatikan? Hingga tidak bisa melihat mana yang harus di perhatikan mana yang tidak.
Sabarlah hati. Kau harus tangguh. Kau harus kuat.

Ooh, bersabarlah. bersabarlah

Sabarlah.

Karena yang sabar menunggu, akan diberikan hadiah yang terbaik dari Allah.
Karena yang sabar menunggu, akan diberikan sesuai dengan pilihan-Nya.
Sabarlah hati, hati yang sekarang masih kosong, semoga suatu hari nanti Allah SWT  akan mengisi kekosongan itu dengan hal terindah yang dikirmkan-Nya.
Sabarlah hati, kau pasti kuat menahan semua ini, karena ku tahu, kau begitu tangguh dan teguh dengan apa yang kamu miliki, maka bersabarlah.

Pasti suatu hari nanti, ada seorang yang benar-benar kamu cari, dan dia juga mencari sosok sepertimu, dan di menjadikanmu orang yang terspecial yang pernah dia temui, dan begitupun denganmu, kau akan memberikan yang terbaik untuknya. Maka, bersabarlah.

Pasti suatu hari nanti, ada seorang yang benar-benar kosong, dan siap untuk kamu isi, ada seseorang yang selama ini menunggu kedatanganmu, yang selama ini mendoakanmu tanpa mengenalmu terlebih dahulu. Maka, bersabarlah hati.

Selamat menjaga hati, dan selalu menjadi hati yang anggun setiap harinya ya.


Kamu punya hati yang sabar dan cantik YYY

Biarkan.

Hai, apa kabar hatimu hari ini?
Aku pastikan hati mu baik-baik saja di sana. Aku doakan yang terbaik untuk hati-hati yang terpaut tapi tak bisa menyatu. Karena yang mengendalikan hati hanyalah kamu, dan yang menggerakkan semua hanya Allah SWT. Aku doakan apapun yan terjadi semoga Allah selalu sayang dan selalu membantu kita untuk mejadi orang yang baik.

Bicara tentang hati, tentang perasaan, tentang rasa yang mungkin tak bisa di uraikan, mari kita sedikit memahami lebih dekat arti kehadirannya. Karena yang hadir dalam kehidupan kita pasti membawakan pelajaran tertentu untuk kita. Entah meraka menetap dengan kita atau dengan mudahnya pergi, entah mampir saja dan tidak kembali, semua ada peljarannya masing-masing. dan kita perlu berterimakasih atas semua rasa yang mereka berikan ke kita, atas semua makna yang pernah ada. semoga kita dapat mengambil pelajaran.


Sekarang, tugasku dan tugasmu adalah memberikan yang terbaik pada orang-orang yang sekarang bersama kita sesuai dengan kemampuan kita, tanpa mengharapkan untuk dibalas, tanpa memikirkan yang tidak – tidak.  Biarkan mengalir saja, dan semakin baik seseorang kepada kita, dan kita pada seseorang itu, pastilah rasa untuk menyakiti satu sama lain itu akan luntur, karena seberapun buruk kita, kalau dia yang Allah kirimkan ke kita adalah orang yang baik, maka dia tak kan bisa menyakiti kita. 

Tuesday, July 24, 2018

BERTUMBUH


Secara tidak sadar kita akan melewati hal-hal yang menjadikan kita bertumbuh. Kita akan tidak sadar bahwa sedih, senang, suka, ria, merintih, mengeluh, berjuang, menunggu, adalah deretan yang harus kita lalui untuk bertumbuh. Allah tahu apa yang kita butuhkan, Allah akan menguji suatu kaum jika Allah mencintainya, begitupun dengan kita, jika kita adalah termasuk hamba-hamba yang disayangi-Nya patutlah kita diuji sesuai kemampuan kita. tak lain halnya, semua itu untuk menumbuhkan diri kita menjadi yang lebih baik, jika kita bisa berpikir dan mengambil hikmah disetiap kejadiannya.
Bertumbuh. Adalah salah satu buku yang telah aku baca sebulan yang lalu dari penulis kondang kurniawangunadi and friends. Melihat dari perspektif buku itu, membuatku berpikir dan merenung tentang banyak hal yang harus kita ambil hikmahnya, harus di dalami perannya. Karena setiap hamba mempunyai peran yang berbeda. Maka dari itu, bertumbuh adalah proses kita menjadi manusia dan hamba-Nya yang lebih taat pada-Nya bukan sebaliknya.

Proses bertumbuh orang berbeda-beda, yaa karena banyak faktor yang mempengaruhinya, mulai dari backgroundnya, hal sekitarnya, bahkan sampai asupan makanannya akan mempengaruhi proses bertumbuh setiap orang. Tidak baik kalu kita membanding-bandingkan orang satu dengan orang lainnya. Yaa karena proses bertumbuhnya jelas beda. Yang mana kita harus menghargainya, tidak perlu menjadikan diri lebih dari yang lain, atau rendah dari yang lain, karena kita masih proses bertumbuh untuk mencapai suatu hal. So tugas kita adalah berperan dalam proses bertumbuh kita sebaik mungkin.


Dalam proses bertumbuh, pasti ada banyak peristiwa yang kita temui. Orang baru, teman baru, pengalaman baru, tempat baru, perspektif baru, suasanya baru, dan bahkan bisa jadi kita mempunyai capain baru, namun tujuannya adalah satu proses bertumbuh kita harus bisa tertuju pada-Nya, bertumbuh untuk menjadi hamba yang lebih baik untuk-Nya, agar bisa bertemu dengan-Nya.
Bertumbuh tak hanya bicara tentang bagaimana fokus dengan diri, tapi bertumbuh juga harus mengantarkan kita menjadi manfaat buat orang lain. Menjadi penolong jika orang lain ada kesulitan, menjadi tempat sandaran jika orang lain kesusahan, menjadi pemberi solusi jika orang lain membutuhkan, bukan malah menyusahkan orang lain. Karena kita semua harus bertumbuh menjadi orang yang baik.


Bertumbuh juga tak bicara tentang bagaimana diri berguna bagi orang lain. Akan tetapi, bertumbuh harus bisa menjadi jembatan kita menjalin hubungan baik dengan Rabb kita.Yang paling penting adalah pertumbuhan kita adalah pertumbuhan untuk mencari ridho-Nya.


Semangat bertumbuh menjadi diri yang baik wahai diri-diri yang sedang tumbuh.
Salam Pemuda,
25-07-2018


Nanin Verina

Wednesday, July 18, 2018

Surat Lebaran untuk Bapak..

Sudah sedari dulu aku ingin menulis semua tentangmu, tentang bagaimana kasih sayangmu yang tak terhingga untukku. sudah banyak rasanya yang ingin aku tulis untukmu, Bapak. Bapak, engkaulah sang inspirasiku, sang juara yang selalu bisa menguatkan aku disaat aku terjatuh. Bapak, selama ini aku mungkin belum bisa memberikan yang terbaik untukmu, tapi yakinlah bahwa doaku selalu untukmu, selalu tertuju padamu. Aku bersyukur alhamdulillah, Allah telah memberikan aku seorang bapak yang sangat luar biasa. Bapak orangnya MasyaAllah, pekerja keras, bapak orangnya keras, tapi luluh ketika melihat anaknya, istrinya kalau sedang sakit atau tak berdaya. Bapak, aku ini menulis surat dengan rasa yang sangat sangat bersyukur, dengan di iringi lagu “Ayah by Seventeen”. Bapak, terimakasih banyak ya udah membesarkan aku segede ini, umurku sudah mulai 20 tahun lebih. Aku merasa aku semakin tua bapak, InsyaAllah aku juga dewasa. Pun bapak sekarang juga mulai menua. Tapi bapak, semangatmu selalu muda untukku, engkau ajarkan banyak hal tentang hidup untukku dan ibuk. 
Bapak orang terspesial yang ada di hidupku, aku ingat banget ketika aku sakit, bapak sedih dan mencium keningku, seperti aku mendapat power lagi untuk sehat lagi. Bapak selalu mengingatkanku tentang Allah, "Allah akan memberikan kamu yang terbaik selagi kau berbuat baik, Allah tidak tidur Nduk, Allah Maha penyayang, Allah itu tahu yang terbaik buat kita, Allah sedang menguji kita, berssabarlah," dan segudang kata-kata lain yang tertancap dibenakku darimu Bapak. Bapak yang selalu memotivasi aku untuk selalu bangkit, dan selalu bisa menjadi orang yang berguna bagi nusa bangsa dan agama. Bapak aku mencintaimu, dan aku tahu bapak juga sangat mencintaiku dan mencintai ibuk. Bapak terimakasih lagi udah berjuang dari Nol untuk keluarga kecil kita. yang waktu aku kecil, enggak punya apa-apa, ditinggal keluarga besarmu merantau jauh, dan bapak dan ibuk sendiri yang tinggal di Jawa. 
Bapak mulai merintis usahanya dari Nol, hingga saat ini, alhamdullillah berkecukupan, bisa seperti ini atas izin Allah. Aku tahu betul foto remaja bapak, yang tahu punya daging sebanyak sekarang, fotonya hanya kayak tulang berdiri, tapi ibuk tetap cinta pada Bapak, aku masih ingat foto bapak saat acara pernikahan dengan ibuk, banyak perubahan baik yang Allah berikan pada bapak dan keluarga kita saat ini. Banyak perubahan yang aku ketahui mengenai bapak untuk menjadi orang yang sholih, aku tahu betul bagaimana bapak berjuang untuk bisa mengenal huruf arab, untuk bisa baca Al-quran, aku tahu betul bagaimana proses panjang bapak untuk mencintai Al-qur’an. Bapak,, lagi-lagi aku menangis kalau ingat bapak, perjuangan bapak sungguh sempurna untuk keluarrga. 
Bapak dekat sekali dengan Al-qur’an. Pernah bapak mengatakan "bapak bercita-cita menjadi Imam Masjid besar di desaku, Aamiin. Bapak sangat mencintaiku dalam semua hal. Bapak teruss semangat yaaa, aku selalu mendukung semua langkah bapak untuk kebaikan, banyak kebaikan yang bapak tebarkan, tapi bapak nggak mau diumbar-umbar. Bapak aku adalah anakmu yang ngefans banget sama bapak. Aku sekarang lagi ingat dimana bapak sedang melucu, bapak sedang bertingkah ndagel, bapak sedang bertingkah aneh dan membuat kami tertawa terbahak-bahak, saat itu aku dalam hati berkata “Ya Allah betapa beruntungnya aku mempunyai malaikat-malaikat tanpa sayap ini, selalu jaga keluarga kami ya Allah.”

       Bapak seorang yang penyanyang banget, apalagi kalau sama kucing, bapak sudah banyak merawat banyak kuncing selama ini, mulai dari namanya Mang saswi, diqhan, lalu sekarang yang lagi dirawat tak diberi nama, terus yang lain lagi aku lupa, dan sekarang pun masih dengan kucing setia. Bapak sering memandikan kucing, mengajak kucing berbicara, menimang-nimbang kucing, menasehati kucing, ngasih makan kucing, betapa sukanya bapak dengan kucing. Semua itu adalah teladan buat aku, yang harus aku ambil hikmahnya kalau kita harus mencintai hewan, apalagi hewan kucing, hewan yang disukai Rasullullah. Bapak tetap menjadi bapak yang semangat selalu ya, Bapak yang selalu ceria, Bapak yang selalu mendukung keluarganya, Bapak yang selalu menasehati yang baik, yang menularkan kebaikan. Bapak, sekali lagi kau adalah the man who know me so well. The man who always talk to me. Bapak kalau udah curhat sama aku, panjang bener, diluapkan segalanya, pasti dibeliau berkata “kalau nggak sama kamu aku curhatkan ya sma siapa, kamu anaknya” gitulaah intinya. I love you , bapak.


      Semogaa di hari lebaran ini, menjadikan hati kita suci ya Bapak, dan semoga keluarga kecil kita selalu menjadi keluarga damai, sakinah mawadah warohmah. Yang bisa menginspirasi keluarga lain untuk menebar kebaikan. 




#ditulissebelumlebarantahun2018

Umur, Happy Birth Day MySelf.. Barakallah...

Kita itu nggak tahu rencana Allah itu bagaimana, tapi kita kudu yakin seyakin yakinnya kalau rencana Allah itu indah seindah indahnya. Hayo siapa yang setuju? Angkat kaki dong!.. eeh angkat tangan..  jawab dulu ya salam aku yang paling manis ini, hehe “assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh... silakan menjawab....
Alhamdulillah, makasih ya udah dijawab. Happppyyyy reading...

Beberapa hari yang lalu adalah hari dimana aku menatap seseorang yang pertama kalinya di dunia ini, beberapa hari yang lalu adalah hari dimana aku terlahir dari seorang wanita yang baik, tepatnya 22 tahun lalu. Tepat 3 maret di fajar shubuh aku membuka mata yang sulit aku buka, ku menangis pertama kalinya, dan ku yakin dulu aku dalam dekapan hangat di pelukan ibuku. Ahhh, rasa rasanya ingin memeluk ibuk sekarang. Betapa besar pengorbanannya untuk aku di dunia ini.
Itu artinya, beberapa hari yang lalu adalah dimana berkurangnya umurku di dunia ini. Arti yang lain, adalah tugasku dikit demi dikit akan bergeser ke lebih serius lagi pemahamannya, lebih menantang lagi medannya, maka tentunya lebih harus siap segala bekal untuk menghadapinya. Namun, tak hanya medan yang perlu di persiapkan, akan tetapi hal yang sang penting sekali,  yaitu sebuah pertemuan, pertemuan yang sekian lama ku nantikan, pertemuan yang sungguh lamaa diharapkan, namun sedikit takut untuk dihadapkan, karena ini juga butuh persiapan dan pembekalan, karena pertemuan ini tak sembarangan. Pertemuan dengan dia yang di takdirkan bertemu.
“Iya, the time will come when I am ready. I believe, and always believe.”
Tahun ini sunggu tantangan buatku, ku harus menyelesaikan skripsi yang amat mudah sekali untuk diselesaikan, mudah dan sangat mudah, itu semua harus menjadi pikiran di otak, tak boleh ada kata lain yang mendominasi di otak kecuali, all things are easy, so dont worry. Mungkin tidak hanya aku yang merasakan seperti ini, mungkin banyak orang diluar sana yang mungkin sepikiran denganku. Dimana ketika menemui hari lahirnya, akan berpikirlah dia, seakan-akan harus ada perubahan baik untuk kedepannya. Harus ada pertumbuhan dalam diri,  yang butuh gizi untuk perkembangan yang baik. Aku.... sedang merasakan hal ini.....................
Aku merasa ilmu ku belum cukup untuk bekal di masa depan, aku merasa ilmuku harus terus aku tambah setiap harinya, agar bisa mengisi ruang-ruang dalam diri yang kosong, ruang kehidupan yang jadi bekal untuk menghadapi orang, menghadapi masalah, menghadapi hal baru, menghadapi hal yang mungkin tak pernah ku bayangkan, semua butuh persiapan..
Apalagi bicara tentang pernikahan , parenting, management task, dan lain-lain.. aaahh.. rasanya ilmu ini belum cukup untuk itu semua, sedangkan umur sudah beranjak dewasa saja, jangan sampai umur melabui dewasa seorang, sebaiknya semakin tua umurnya, semakin dewasalah dia. Namun, ketika sebaliknya, perlulah diri ini mengaca diri, meingatkan diri bahwa umurmu sudah segini, makanya harus dipelajari ilmu pada masanya, pada umurnya. Semoga aku, kamu, dan kita semua diberi kesempatan Allah untuk terus menimba ilmu untuk persiapan kita kedepan.
Karena, umur terkadang menjadi patokan seseorang dikatakan dewasa tidaknya, umur dijadikan ukuran orang menjadi ini dan itu, dan banyak lagi persepsi diluar sana yang mungkin belum kita ketahui. Ahhh.. lagi-lagi bicara tentang umur, semoga kita dipantasakan Allah sesuai umur dan kedewasaaan kita yaa..
Semoga diumurku dan umurmu yang bertambah ini, menjadikan kita menambah daftar ketaatan kita pada Allah, mengurangi hal yang tidak disukai Allah, dan membentangkan taburan-taburan kebaikan di sekitar kita. semoga aku dan kamu diizinkan Allah terus berbenah diri dan bertumbuh sesuai dengan kehendak-Nya. Aamiin
Happy birth day ya my self, selamat bertambah umur, berkah selalu yaa hidupku dalam diriku ini....Aamiin

Thursday, March 15, 2018

Nikmatnya membacaaa yaaaaa....

Nikmatnya membaca...........

Di kala air terjatuh satu persatu, tak hitung jumlahnya, pagi ini ku siapkan secangkir kopi di cendela kamar belajarku, ku nikmati suara burung yang bersautan mengingatkanku bahwa aku sedang berada di rumah, di tempat yang nyaman untuk mendapatkan hal baru dan pengalaman baru dari buku. Yoii guys, aku sedang berproses mengatamkan buku yang penasaran aku dibuatnya, karya-karya apik nan menggugah gairah untuk gerak adalah karya tulisan dari Ustad Salim A.Fillah. setelah menyelesaikan menikmati dan mengambil pelajaran dari buku berlapis-lapis keberkahan dan dalam dekapan ukhuwah kini sedikit lagi aku akan menyelesaikan buku beliau yang berjudul jalan cinta  para pejuang ....Aaaaah lagi lagi ku terenyuh dengan kata-kata yang terangkai menjadi kalimat dan paragrap, menceritakan kisah-kisah Rasullullah dan para alim, sahabat-sahabat Nabi, dan keluarganya menjadikan diri ini memiliki pandangan yang agaknya lebih luas dari sebelumnya yang tak tahu apa-apa, yang menemani kebodohan.


Yaa... nikmatnya membaca menjadikan aku lebih mengaktifkan kembali sel-sel otak yang mungkin lama sudah tak terbiasa dengan membaca. Namun, ketika sudah diberikan Allah rasa bagaimana nikmatnya membaca, aaah ku tak kuasa menahan untuk mengulurkan tangan, meraih buku itu, dan segera untuk menyelesaikannya. Namun tak untuk menyelesaikannya saja, akan tetapi mengetahui hal-hal yang tak ku ketahui sebelumnya, menjadi tahu cerita dan kisah yang penuh teladan, membuka mata hati untuk terbuka mengiyakan ilmu yang baik masuk ketubuh dan segala jiwa ini.
Iya... nikmatnya membaca buku yang mengaitkan dengan kehidupan menjadikan diri lebih melek akan segala ilmu yang harus terus dikejar dan pelajari. Dan sadar, bahwa tujuan utama membaca buku adaalah bukan untuk menyelesaikannya, mengatamkannya secepat mungkin, akan tetapi makna yang tersirat dalam tulisan itu adalah tugas pembaca untuk mengamalkannya. Iya ku membaca bukannya hanya mengoleksi banyaknya buku, akan tetapi lebih dari itu, aku membaca untuk didik diriku, pikiranku, dan hatiku agar hidayah-hidayah diberikah Allah lewat apa yang aku baca dan pelajari.
Iyaa.. nikmatnya membaca buku mungkin adalah satu bonus dari Allah mencari hidayah-Nya. Ketika niat semuanya karena Allah, kebaikan-kebaikan yang lain akan Allah berikan dengan tak disangka-sangka. Iyaa nikmatnya membaca buku kian menjadikanku terus penasaran dan ingin terus membaca, aaaah... kawan........ nikmatnya membaca kadang kala harus kita stop di tengah jalan, bukan karena kita tidak kuasa menahan nikmatnya membaca, akan tetapi kita harus juga peka dengan semua keadaan sekitar. Misal membantu orang tua, iyaa nikmatnya dirumah juga seperti itu. Bisa membaca dan membantu orang tua.
Iya.... kawan-kawanku...... cari bacaan yang bisa mendewasakanmu bukan malah menjadikan diri lebih tidak baik dari sebelumnya, kita mencari buku dan bacaaan hanyalah untuk mencari hidayah-hidayah dan rahmat Allah ta’ala. Karena hidayah itu bukand datang sendiri, akan tetapi kita cari untuk kita pelajari. Hidaayah bisa datang dari mana saja, maka dengan membaca buku semoga nikmatnya akan tersebar bukan untuk kita saja, akan tetapi sekitar kita.
Sore ini, alhamdulillah aku telah menyelesaikan buku Ustad Salim jalan cinta para pejuang , dijalan para pejuang kita ditugaskan menolak kemungkaran dan menebar yang ma’ruf yaitu kebaikan-kebaikan, menutup pintu-pintu kerusakan, dan berlembut dengan kasih sayang.

Dijalan cinta para pejuang
“Mata airnya adalah niat baik dari hati yang tulus
Alirannya adalah kerja keras yang terus menerus”

Ustad Salim A. Fillah

VISITING PAPUA In new years #2018

Mentari pagi bersinar terang, menandakan ada suatu kehidupan.

Assalamu’alaikum warohmatullah my sweet blog...
Setelah aku kemaren mengikuti LMT 1 dimalang, I have something to do in this year. Okay i begin with telling you my story in PAPUA. Are you ready? Hohoho
Selama bertahun-tahun bapak dan ibuku telah dinanti oleh keluargaku yang berada di Papua untuk berkunjung disana, dikarenakan ada banyak hal yang harus dikerjakan, dan pastinya banyak amanah yang tidak bisa ditinggal, keluargaku dijawa menunda keberangkatan untuk berkunjung kepapua. Berhubung di semester 7 ini ada senggang liburan sebulan, dan kebetulan kakekku dari Papua juga berkunjung kerumah, akhirnya banyak pihak yang mendesak aku untuk ikut kakeku ke papua. Dengan izin Ayahanda akhirnya tanggal 29 siang aku membooking tiket pesawat dengan kakekku untuk ke Papua. Karena juga kakekku udah tua dan nggak ada teman untuk balik kepapua, tak ada pilihan lain juga untuk aku mengantarkannya ke papua yang ditunggu oleh nenekku disana.

Baru tahun ini aku mendapat izin dari bapak untuk berkunjung kePapua. Karena bapak masih tidak tega untuk aku pergi ke Papua. Banyak pertimbangan yang dipikirkan bapak untuk berani melepasku pergi, tapi akhirnya beliau mengizinkanku di libur semester 7 ini. Dengan izin Allah juga aku diberi kesempatan untuk menikmati disetiap perjalanan panjangku menuju Papua. Jadi tahun ini adalah tahun dimana hal besar aku dapatkan, pengalaman berharga yang aku dapatkan. Dengan semua itu, aku tak boleh mengeluh, dan syukur yang tak terhingga kepada Allah.

Di Papua aku mengunjungi keluarga besarku, ada empat keluarga dari saudara bapaku yang tinggal di Papua, walaupun tidak asli orang pribumi papua, semua keluargaku selama bertahun-tahun menjadi orang trasmigrasi kini mulai krasan dan menetap di Papua. Alhamdulillahnya, Allah mengasih rezeki lancar di Papua, sehingga semua keluargaku dapat merubah nasib dengan menjadi yang baik lagi dari sebelumnya tinggal di Jawa.
Bapakku adalah anak nomer satu dari keluarganya, dan pada tahun 1990an, kakek dan nenekku beserta 6 anaknya diboyong transmigrasi ke Papua untuk merubah nasib yang kian hari kian sulit dijawa pada saat itu. Tinggallah bapakku seorang bersama ibuku dirumah di jawa untuk menghuni rumah yang di tinggal kakek nenekku.
Beberapa tahun kemudian, adik adik bapaku menikah di papua, ada yang dari jawa yang sudah menikah hingga melahirkan di papua. Saat itu kondisi keluarga dari bapaku adalah sulit. Namun, silang beberapa tahun kemudian, Allah mengizinkan om-om ku untuk mengembangkan bisnis di Papua akhirnya alhamdulillah, semua bisnis yang dijalankan adik2 bapaku berjalan dengan lancar. Ada satu adik bapaku yang menikah dengan orang makasar sehingga ikut suaminya ke makasar. Jadi pada tahun berikutnya, adik bapak yang masih berada di papua berjumlah empat. Diatas sedikit flashback cerita dari keluarga dari bapaku yang merantau di Papua, sampai saat ini.

Setelah membooking tiket untuk ke papua, menurut rekomendasi dari om-omku yang ada dipapua, pesawat Batik lah yang menurutnya enak dan nyaman. Sehingga ku terpengaruh untuk membooking tiket Batik air untuk tanggal 31 jam 10 malam.  Hatiku sangatlah heran dan gembira karena akan baru merasakan duduk dipesawat pertama kali. Perjalanannya sangatlah seruu.. jadi tetep baca sampai akhir yaaa,hehhe.
Siang hari itu sehabis sholat dhuhur, aku bapak ibuk dan kakek siap-siap untuk berangkat ke bandara. Karena baru pertama kali pesan tiket pesawat, alhamdulillah aku udah gak asing dengan aplikasi untuk membooking tiket pesawat, aku adalah salah satu pengguna aplikasi traveloka, jadi aku udah gak ribet cari-cari agen tiket yang ada di wilayahku. Alhamdulillah setelah itu aku sudah siapkan E-ticket untuk aku dan kakekku. Semuaa sudah siap untuk berangkat, ku segera berpamitan dnegan keluargaku yang ada dirumah untuk berkunjung ke Papua, alhamdulillah doa baik mereka panjatkan untukku dan kakekku.
Berangkatlah aku ibu bapak dan kakekku dan ditemani pak sopir mobil menuju bandara Juanda Surabaya. Uuhh..astagfirullahaladzim aku lupa membawa jaketku dan jajan ringanku.. ya udah deh ga papa, insyaAllah aku enggak kedinginan. Aamiin. Tepat pukul satu berangkat dari desa Jambean tepat pak sopir tinggal. Hingga sampailah aku di Juanda Surabaya sekitar jam setengah limaan. Dan dilanjutkan sholat ashar di masjid yang ada di Juanda.
Dan aku agak kagook gitu, ini gimnaa yaa cara check in nya, terus setelah ini gimana. Nggak banyak mikir, karena aku udah gede yaa, yaa tanya aja sama pak petugas, hehehe.
Permisi pak, ini batik air terbang jam berapa yaa? Tanyaku. “bisa liat tiketnya?” ku tunjukan e-tickets nya dan langsung pak petugas menginformasikan. “mbak bisa liat papan informasi diatas, nah itu ada batik air terbang jam 10 malam nanti mbak, jadi bisa ditunggu dulu.” Jelasnya. “ oh baik pak, terimakasih banyak.” Ku masih tak puas dengan pertanyaan dengan petugas tadi, aku berbicara dengan bapak, “Bapak, kata petugas tadi jam 10 baru berangkat, tapi kok kode penerbangannya gak sama ya?” tanyaku. “ Terus sudah tanya petugasnya?” jawab bapak. “Sudah sih tadi, katanya kode yang di e-ticket yang salah yang bener ikut yang dipapan informasi.” Jelasku. “Ya udah ditunggu saja.” Jawab Bapak. “Bapak, apa mungkin diarah sana (sambil menunjuk kearah depan) ada penerbangan batik juga, soalnya kemaren dek dian diarah sana turunya dari mobil.” Tanyaku, “ Yaa kalau arah sana biasanya untuk penumpang yang baru tiba, tapi coba kita liat dulu.” Jelas bapak. Aku ibuk dan bapak menuju kearah barat untuk memastikan apakah batik air juga masuk dari arah sana.
Ternyata hasilnya zonk, jadi ke arah barat itu benar kata bapak, yaitu Arrival atau ketibaan penumpang. Disana tidak ada informasi penerbangan Batik Air.  Akhirnya ku balik untuk bertanya dengan ke petugas yang ada di bandara, petugas itu menginformasikan kalu batik keberangkatan jam 22.00 check innya dimulai jam 7. Alhamdulillah deh kalau nggak gini gak punya pengalaman to aku, iyaa akhirnya sudah mempunyai kepastian kalau pesawat berangkat jam 22.00 WIB.
Setelah itu, bapak ibuk memutuskan untuk menunggu aku sampai check in. Alhamdulillah lagi aku mempunyai kedua orang tua yang sangat sayang banget sama aku. Pukulpun menunjukan jam 18.00 waktu magrib untuk daerah Surabaya sekitar, aku mengajak bapak ibuk ke mushola lagi untuk sholat magrib. Aku yang membawa tas kecil warna coklat di depan perutku dengan ditemani ibuk yang membawa tas kecilnya, dan bapak dengan tegapnya mengiring perjalanan kita. saat itu, nange dengan pak sopir menunggu barang di tempat tunggu bandara.
Sehabis menunaikan sholat magrib, kita menuju tempat nange dan pak sopir yang menunggu barang. Dan waktunya untuk menunggu untuk check in ke dalam. Tak lupa om ku yang ada di papua menelpon bapak dan aku, menanyakan apakah sudah sampai bandara, apakah sudah check in, dan lain-lain. Disaat bersamaan aku sudah sampai di bandara Juanda, om ku dan bulek ku yang ada di papua sudah menunggu di Sorong untuk menjemputku, perjalanan tempat tinggal om dan bulekku ke sorong atau kebandara SOQ sekitar 5 jam, jadi om ku hari minggu pagi sama bulek sudah melakukan perjalanan ke bandara, dan dilanjutkan dengan kolakan atau belanja barang-barang untuk tokonya di siang harinya. Lalu, minggu malam menginap di penginapan yang dekat dengan Bandara SOQ.  Kembali ke ceritaku yang ada di Surabaya, setelah mengabarin kalau saya sudah mau check in jam 7 malam WIB, om dan bulek ku sudah ayem. Dan akan menunggu ke esokan harinya.

Waktu tepat jam 19.00 aku bergegas untuk pamit cium tangan bapak ibu kalu aku sudah mau ke Papua. Dilanjutkan masuk ke pintu pertama di petugas bandara. “tiketnya mbak?” ujar petugas bandara. Lalu langsung aku tunjukan e-ticket yang ada di hpku. “Ini Pak, dua orang.” Jawabku. “Silakan masuk.  Setelah itu, semua barang di cek apakah berbahaya apa tidak, dimasukan alat pendeteksi, aku g tahu apa namanya, ya pokoknya itu dah. Saat itu kakekku yang belum berpengalaman tidak ikut menunggu dideretan pendeteksi barangku, tapi beliau bersikeras memasukan barangnya di pendeteksi sebelahku, kebetulan pendeteksi barang di Juanda ada dua, jadi aku masukan barangku sendiri, kakeku juga masukan di pendeteksi sebelahnya. “Nang, nek kene wae bareng-bareng sama barangku.” Teriakku. “Nggak usah sini aja.” Eeehh gak nyangka kakeku masih memakai jam tangannya, dan mesin pedeteksipun nyala “tut tut tut.” Akhirnya kakeku di suruh lepas jam tangan oleh petugas bandara. Hehehhe maklum orang tua too ya begitulah.
Setelah mampir di mesin pendeteksi, aku dan kakeku melanjutkan ke bagian bagasi, karena belum ada pengalaman untuk masuk dibandara dan bagaimana alurnya, aku gunakan ilmu  literasi ku aja, disana ter tulis Batik Air dengan arah panah ke petugas bandara bagian bagasi. Akhirnya aku menuju ke arah mbak-mbak Batik air di ujung timur. Ku dorong sekuat tenaga barang bawaan yang akan di bagasikan. Dan ku disambut dengan senyuman manis oleh mbak cantik petugas bandara dengan ucapan “ Selamat malam mbak.” Ujar mbaknya. “Iya mbak, malam, apakah ini bagasi untuk batik Air?” tanyaku. “iya benar mbak, boleh tunjukan tiket dan ktp nya?” saut mbak nya. Aku menunjukan e-tickets dan KTP ku dan ktp kakekku. “Ini mbak.” Jawabku. “Baik, tunggu sebentar.” Waktu telah berlalu, akhirnya mbaknya meminta barang untuk di bagasikan di depanku, setelah itu aku di kasih print-out tiket. Setelah itu aku diarahkan untuk naik kepintu selanjutnya.

Di pintu selanjutnya, aku dan kakekku lapor dengan mas-mas petugas bandara, “Mau kemana dek?” tanya mas petugas bandara. “Kepapua.” Jawabku. “Kepapua?, disana ngapain liburan atau ngapain?” tanya lagi si mas petugas bandara ini. “disana ada keluarga yang mau dikunjungi.” Ujar ku. Setelah di check tiket dan ktpku masnya mempersilakan kita untuk ke pintu 8. “Okay, ati-ati ya dek, nanti ini masuk lalu belok kanan masuk ke pintu 8 nanti ya.” Ujar mas petugas. “Baik mas, terimakasih banyak.” Jawabku.

Setelah itu aku bersama kakeku mencari pintu 8 untuk menunggu keberangkatan pesawat, dikarenakan aku gak punya pengalaman sama sekali untuk naik pesawat akhirnya aku ikut mengantri orang-orang di gate 8, hehehe. “Ayok nang, lewat sana,” ujarku.  Akhirnya setelah mengantri aku tunujukan tiket kepada petugas pintu 8. “ ini mas tiketnya, dua orang.” Dengan PD-nya aku mengasihkan tiketku ke petugas pintu 8. “Oh ini masih nanti boardingnya, jam setengah 10 ya!” jelas masnya. “Oh gitu, baik mas, makasih banyak.” Dengan santainya aku mengantri padahal belum boarding atau belum waktunya pesawatnya terbang, hehehe.. dan saat itu masih jam 7an. Hehehe gak papa kale, kalu gak gini gak berpengalaman. Akhirnya aku membalikkan badan dan mencari tempat untu menunggu pesawat untuk boarding. Ternyata ku akui literasiku kurang, di atas pintu 8 itu sudah ada informasi kalau Batik air dengan kode 6196 itu sekarang masih check in, yang lagi boarding itu lion. Wkwkwkwk. Aaah kudu ketawa sendiri aku sama kakekku.. hmm. It’s oke. Aku seneng dapat pengalaman baru hari itu.
Hppun berdering, “Nduk, bapak tak pulang dulu yaa, hati-hati, jangan lupa dzikir dan sholawat kalu naik pesawat nanti”. Sms dari bapak. “siap bapak,” balasku.”
Aku menunggu dari jam 7an lebih sampai jam setengah sepuluh dengan kakeku disampingku, saat-saat menunggu aku isi dengan membaca novel khadijah, tilawah al-quran, dan sholat isya’.
Pengumuman dari petugaspun sudah bersuara bahwa pesawat Batik air ID 6196 dengan tujuan makasar akan segera boarding, aku dan kakekku segera bergegas menuju pintu 8 lagi untuk di check oleh petugas. Setelah di check diarahkan kedalam dan melewati lorong dengan penumpang lainnya, setelah turun dari lorong diarahkan untuk naik bis menuju pesawat Batik Air.  Naiklah semua penumpang ke pesawat Batik Air dan aku mencari tempat duduk sesuai dengan nomor duduk yang ada di tiket.


“Bismillahirohmanirrokhim.” Ya Allah aku naik pesawat pertama kali, semoga engkau daratkan kami semua dengan selamat. Aamiin.
Karena pesawat yang menuju Papua tidaklah langsung sampai di sorong, melainkan harus transit di Bandara Hassanudin, Makasar.  Dalam perjalan menuju Makasar, dzikir kepada Allah selalu membasahi bibirku, dan membuatku lebih percaya bahwa Allah akan selalu menjagaku. Saat itu aku hanya bisa berdoa semoga perjalananku ke Makasar berjalan dengan lancar dan mendarat dengan baik. Selama ada di pesawat aku tak bisa tidur, tak bisa mata ini menutup, terus aku pandangi cendela yang semakin lama semakin tinggi, semakin jauh dari bumi. “Allah, Allah, Allah,” sebutku dari hati.
Banyak berdzikir, meminta perlindungan Allah adalah cara terbaikku di dalam pesawat. Bukannya karena pertama kalinya aku naik pesawat, namun sudah kewajibanku untuk selalu mengingat Allah dimanapun dan kapanpun. Sekitar 1 jam setengah aku dan kakekku dan penumpang lainnya berada diatas awan. Setelah ada rambu-rambu dari awak pesawat bahwa pesawat akan landing sebentar lagi. Ku terus melihat pemandangan bawah, ku terus memuji-Nya. Berhubung aku terbang tepat di malam tahun baru 2018, aku melihat di bumi Makasar percikan-percikan kembang api yang sangat memanjakan mataku, tanpa terdengar suara yang dipantulkan dari bawah karena terliat jauh jaraknya, seakan-akan percikan-percikan kecil yang terbentang luas, bersautan untuk mengembangkan apinya ke langit, menjadikanku  tersadar bahwa kuasa dan ke agungan-Nya sangatlah menakjubkan. “MasyaAllah,” ucapku dengan gemetar.
Alhamdulillah, akhirnya pesawat Batik air landing dengan sangat cantik di Bandara Hassanudin, Makasar. Bergegaslah aku dan seluruh penumpang untuk bersiap-siap turun dari pesawat, tak lupa untuk mengambil tas ranselku yang bearada di atas bagasi atas, dan turunkan aku dengan diakhiri di ujung pintu pesawat “Terimakasih, semoga berjumpa kembali di batik air.” Salam hangat dari pramugari Batik Air.


Kita semua menuju pintu transit untuk menunggu keberangkatan di pagi hari, sekitar pukul 04.15 WITA. Di bandara Makasar sampai pukul jam 10.11 pm sehingga aku dan kakekku menunggu di ruang tunggu untuk transit setelah melapor bahwa kita akan terbang ke Sorong. Saat itu hatiku bersyukur alhamdulillah kepada Allah telah melindungi dalam perjalanan ke Makasar.
Di dalam perjalanan ku tak lupa untuk lakukan sholat Isyak, aku tak punya pilihan lain, karena ini pengalaman pertamaku, aku sholat isyak di bandara Juanda sebelum terbang dengan keadaan sebisaku, karena aku tak menemukan mushola di ruang dalam check in, yang ku tahu di luar ruang seblm check in. Aku percaya Allah pasti tahu keadaanku saat itu. 
Oiya, aku tak lupa mengabari bapaku dan om ku yang ada di papua bahwa aku sudah landing di Makasar. Oh iya aku lupa menceritakan, kalau aku mengenal mas-mas yang baik saat terbang ke makasar. Dikarenakan mas yang ku tak tahu namanya, hahaha duduk di samping tempat duduk kakekku aku tanyain dah, mau tujuan kemana, ternyata masnya juga ke sorong, wah sama dong. Akhirnya kita di pesawat yang sama terus, masnya ternyata kerja di sorong, kelihatanya sudah mempunyai istri, hehehe. Dan aku g tahu juga namanya. Yang kejadian baiknya, di pesawat menuju sorong aku dapat kursi pesawat yang tidak dekat dengan cendela akhirnya mas ini menawarkan diri untuk aku berganti dengan tempat duduknya yang dekat cendela. Hehe. Makasih mas yang tak ku kenal namanya. Karena aku ingin melihat pemandang indah di langit Allah.


Perjalanan di lanjutkan di pagi hari jam 04.10 WITA, aku yang diterjang rasa kantuk tapi tak bisa tidur harus membangunkan kakekku yang tertidur lelap di sampingku menunggu keberangkatan pesawat ke Sorong. Setelah sudah sampai dipesawat dengan bertukaran tempat duduk dengan mas-mas tadi aku memulai untuk berdoa agar di beri keselamatan Allah sampai sorong.
Langit masih gelap dan aku akan menunggu sang matahari terbit dari timur, aku tertidur beberapa menit dan terbangun lagi, hingga terjaga, tertidur sebentar, dan terbangun sekitar jam lima WIT, masyaAllah langit mulai cerah aku liat dari cendela dekat sayap pesawat, aku saat itu berada di atas awan beneran, aku berada di atas laut yang sangat luas, aku tak melihat seorang terlihat dari atas awan, ku hanya melihat hanya pulau-pulau kecil yang bertebaran di bumi seperti ku melihat sebuah peta yang biasa ku liat di atlas. “Ya Robb, kuasa-Mu, kebesaran-Mu, membuatku meleleh”. Ucap dalam hatiku.


Ku terus menikmati perjalanan melewati awan yang sangat indah, sepertinya ku berada di negeri awan yang indah dan mempesona. Saat itu aku sedang dimanjakan Allah untuk melihat keindahan ciptaan-Nya yang ada di langit dan di bumi. Mataharipun mulai bersinar dari ufuk timur, pesaawat membelokan sayapnya, perlahan-lahan mulai mendekati bumi sang rumah manusia, detik demi detik mengantarkan mata ini menuju bumi yang luasnya MasyaAllah banget, pegunungan-pegunungan yang berada di papua seakan-akan menyambutku dengan kehijauannya yang menenangkan hati yang sempat deg-degkan saat berada di atas pesawat. Sekali lagi pesawat akan segera landing, laut kaya Papua juga menyambut kedatanganku dengan biru warnanya di bawah pesawat.
Aku dan segenap penumpang lainnya akan segera menginjakkan kaki di bumi papua, kita landing dengan selamat, satu persatu ku nikmati betul pemandangan yang jarang ku liat disetiap harinya, dengan menyebut dan memuji nama bagus-Nya. Aku terus tersadar bahwa aku ini hamba-nya yang sangatlah kecil yang tak punya apa-apa untuk-Nya. Ya Rabb, kuasa-Mu, kebesaran-Mu, membuatku meleleh. Ingin ku menceritakan semua ini pada bapak-ibuku dan kelak pada sang kekasih yang belum kejumpai bahwa aku punya cerita yang ingin ku ceritakan tentang ke-Agungan-Nya. Semoga perjalanan naik pesawat ini menjadikanku lebih ingat lagi bahwa kita harus berjalan ke bumi untuk melihat betapa luas bumi Allah, betapa indah ciptaan-Nya sehingga membuat kita sadar dan selalu ingat pada-Nya. Semoga diri ini bisa menjadi taat lagi pada-Nya. Karena diri ini tak ada apa-apanya bagi Allah, bahwa diri inilah yang membutuhkan Allah, bukan Allah yang membutuhkan kita. perjalanan di langit sangatlah menyenangkan, dan landingnya pesawat diakhiri oleh meteor yang tak sengaja aku liat di cendela pesawat dengan memancarkan cahaya indahnya untuk mengabarkanku bahwa aku sudah sampai di pulau Papua.


Sampailah di bandara SOQ sorong, aku dan kakekku sudah keluar dari badan pesawat. Tak lupa aku sms om ku yang siap menjemput dari penginapannya.
Samnbil aku menunggu barang yang aku bagasikan aku telah ditunggu om sut di penjemputan. Dan akhirnya aku dari kejauhan melihat beliau siap menunggu ku. “Om sut...” dengan melambaikan tangan. Dan akhirnya aku sampai di papua, segeralah bergegas aku cium tangannya, dan kita menuju mobil hiluk nya. Aku kakekku dan om sut menuju ke penginapan bulekku bersama hafid anak bungsunya. Cerita-cerita banyak kami obrolkan dalam perjalanan pulang ke kampung tempat tinggal di papua, sekitar 5 jaman baru sampai di rumah nenekku. Disana sudah disambut keluargku yang bearada di papua. Adek-adek keponakkanku sudah tak sabar menunggu ku sampai di tempat nenekku.
Dan rencana bersilaturahmipun sudah ku rancang, dan ini hasil mbolangnyaaa :)..........
Hari pertama di DOE
Kerang,
Hari Kedua di Om sud (Mati Lampu)
Hari Ketiga di Bulek Ida ( Bersama irma)
Daging rusa
Hari Ke Empat di Bulek Ni (Makan ikan bawal, goreng2, bercanda ria)
Ikan bawal
Hari ke Lima di Pak Lek Wo
Bakso
Hari Ke enam di Bu Nur.
Cumi-cumi

Dan ternyata 15 hari sudah aku di papua bertemu sanak-saudara. Namun di papua aku tak hanya main sana-dan main sini, tidak. Banyak hal yang aku pelajari, banyak hal baru yang aku temui , dan banyak hal juga yang aku tak tahu sebelumnya. Seperti ilmu bagaimana cara berkeluarga, bagaimana menyambut keluarga, bagaimana bersikap yang baik, bagaimana kehidupan di papua telah mengajarkanku bahwa di tinggal di tanah jawa adalah keberkahan yang Allah berikan kepada semua. Tinggal di jawa merupakan nikmat Allah yang diberikan kepada makhluknya, tetapi di tanah papua juga bisa mengajarkanku bagaimana itu berjuang dalam hidup, bagaimana jauh dari keramaian, jauh dari hal yang serba instan, jauh dari internet. Semua mengajarkanku bahwa semua manusia telah Allah kasih tugasnya masing-masing, semua telah diatur Allah dengan apik bumi dan langit ini.

Tanah papua memang asri banget, cocok banget untuk menenangkan pikiran dari kebisingan perkotaan. Di tempat tinggal keluargaku disana masih jarang rumah dalam satu desa, jadi masih banyak tanah yang kosong disana, dan kebanyakan yang menghuni desa itu adalah orang-orang trasmigrasi, entah dari jawa atau sulawesi. Dan kebanyakan orang asli papua masih tinggal di daerah tertentu yang diarea itu memang masih banyak orang asli papua.

Kalu aku renungkan, inilah keanekaragaman indonesia, bahkan dunia. Yang berbeda-beda tetapi semua guyup rukun. 
Tanggal 15 aku terbang dari bandara SOQ, pagi jam 8 WIT aku berangkat, pukul 10 lewat dikit sampai di makasar, jam 9 pagi WITA, dan sampai surabaya pukul 10 lebih WIB  aku sampai di bandara Juanda Surabaya.
Alhamdulillah sudah ada senyuman lebar dari bapak ibuk yang menungguku di pintu kedatangan.

Semoga nanti, aku bisa kesana lagi untuk yang kedua kalinya. Aamiin