Hallo?
Apa kabar dengan tugasmu?
Tugas kuliahmu? Tugas sosialmu? tugas kerjamu? Atau tugasmu sebagai hamba-Nya?
Apakah tugasmu kamu kerjakan sesuai dengan porsinya? Ahhh, apapun tugasmu
sekarang, aku pesan, tetap nikmati saja yaa, tugas adalah salah satu kewajiban
kita. nikmati saja.
Hari ini aku ingin cerita
kepadamu tentang tugasku mengemban amanah beberapa minggu, yaa ceritanya tiga minggu
yang lalu aku dapat tawaran untuk mengajar menggantikan guru cuti, selama dua
bulan, tepatnya guru Bahasa Inggris, di salah satu SD IT di Surabaya. Dengan tidak
berpikir panjang, akhirnya aku mengiyakan tawaran itu, dan paginya aku langsung
ke sekolah yang mencari guru pengganti.
Sebelum bertemu dengan
kepala sekolah yang baik banget, aku harus melapor dulu di ruang TU untuk
menyampaikan apa tujuan aku datang di sekolah. Selanjutnya, aku menyampaikan
kedatangaku kepada salah satu petugas TU di sekolah tersebut, dan beliau
meminta surat lamaran dan CV aku. “Wuih” ..
baru kali ini aku melamar pekerjaan, biasanya dilamar pekerjaan
(hahaha). Jadi aku nggak tahu harus bawa
surat lamaran pekerjaan dan CV, “duuh”. Aku meminta maaf kepada petugas TU. Dan
alhamdulillah beliau tidak ambil pusing, dan langsung menelfon kepala sekolah.
Pak kepala sekolah
ternyata berada di lantai dua, sehingga aku diarahkan oleh petugas TU tadi
untuk bertemu Pak Kepala sekolah di lantai dua, diruangannya. Meluncurlah aku
ke arah lantai dua dengan tidak membawa apa-apa untuk di berikan melamar
pekerjaan.
Setelah bertemu, aku disambut
dengan baik oleh beliau. Tak lupa aku sampaikan kalau aku tidak membawa surat
lamaran dan CV, dan beliau tidak masalah dengan itu. Selanjutnya, beliau
menjelaskan tugasku selama dua bulan di sekolah untuk menggantikan guru yang
cuti melahirkan. Di akhir pertemuan, aku diarahkan ke wakil kepala sekolah
untuk diberikan pengarahan jam pelajaran yang harus aku isi selama di sekolah.
Penggantian guru sudah
bisa dimulai esoknya ternyata, jadi aku harus persiapkan apa saja yang harus
aku bawa dan pelajari untuk pelajaran esoknya. Yaa, lumayan sore pulangnya,
tapi aku nggak boleh menggerutu, aku ambil saja amanah ini, tugas ini, mungkin
saja ada pintu rezeki terbuka dari tempat ini untuk kedepan, aku tidak tahu.
Sebelum mengajarpun,
anak-anak di sekolah sebagian sudah hebooh, sudah penasaran untuk segera
mengenal sosok seperti ku, aaahh so sweet dah. Kemaren itu hari pertama aku
ngajar, hari kamis tepatnya, aku menuju keruang kelas yang harus aku ajar pagi
itu. Ekspresi ekspresi senang dan kebahagiaan datang dari raut muka anak-anak
SD disana, mereka sangat senang dan gembira melihat kedatanganku.
Gimana aku nggak bilang
senang dan gembira, setiap ada jam pelajaran, aku dijemput terlebih dahulu oleh
beberapa murid disana, sampai-sampai guru-guru yang ada disana heran mgkin ya,
Bu Nanin sudah punya bodyguard, hahaha. Iya body guard aku kecil-kecil.
Namun, tidak hanya itu,
setiap jalan di sekitar sekolah, entah aku ajar atau tidak, mereka langsung
mengakrabi aku, langsung menghampiri ku, cium tangan, dan bertanya siapa
namaku, mengajar apa, dan lain-lain, bukan hanya kelas kecil, namun juga kelas
besar.
“Ooh Allah, sepertinya
aku baru bertemu kembali dengan hati-hati yang dulu pernah aku singgahi, iya
hati-hati anak-anak di sekolah itu,” aku merasa bahagia banget, melihat reaksi
mereka menyambut kedatanganku, aku merasa bahagia melihat senyum manis, imut,
dan lucu mereka setiap kali aku bertemu. Nikmat sekali apa yang aku rasakan di
hari-hari ini.
Sebenarnya, masih banyak
lagi cerita dari anak-anak yang sayang banget dengan aku, senang sekali dengan
kehadiranku disana. Namun, sudah tiga minggu sudah, aku disana, aku ada agenda
lain yang harus aku lakukan, aku harus pergi ke jogja untuk menemui nenekku
yang akan berangkat ke Mekkah untuk umroh, doain ya semoga umrohnya lancara,
dan semoga aku, kamu dan semua umat muslim diizinkan Allah pergi ke Mekkah untuk
beribadah, Aamiin.
Tidak hanya itu, aku juga
mulai kerasan dengan lingkungan sekolah, guru-gurunya baik baik banget dengan
aku, mereka bisa ngemong aku, bisa merangkul aku, walaupun awalnya sih aku
masih jaim, namun lama kelamaan aku bisa membaur dengan mereka.. “Ohhh Allah,
so sweetnya.”
Siang tadi aku dipanggil
oleh Pak kepala sekolah, untuk menyampaikan resignku minggu ini, dan sebenarnya
Pak kepala sekolah masih membutuhkan kehadiranku, katanya sih karena aku sabar
dengan anak-anak, hehe, masih belajar sabar jawabku ketika beliau bertanya
seperti itu.
Apalagi sore tadi pulang
bareng guru-guru, dan aku dipeluk salah satu guru, dengan nada yang sedikit
sedih, karena besok rabu aku harus meninggalkan sekolah. “Ooh Allah, so sweetnya.”
Sehingga, dengan rasa berat hati, minggu ini aku harus
resign dari sekolah, aku sudah punya pengganti untuk menggantikanku disana, iya
rencana ini memang sudah aku susun dijauh hari. Dan harus aku tepati, dan aku
sebenarnya sudah kerasaan tinggal di sekolah itu walupun gaji nya tidak
seberapa, namun aku dibayar Allah dengan kebahagiaan dan ketenangan hati
disana. Karena memang yang aku inginkan sesungguhnya itu, bukan seberapa besar
gaji yang aku peroleh, namun lebih dari sisi yang lain, aku senang melakukan
hal ini, ya aku suka mengajar, aku suka berbagi, aku suka bertemu dengan orang
baru, aku suka melihat karakter orang baru, dan aku suka dengan tantangan baru.
Allah, terimakasih banyak ya sudah memberikan aku banyak pengalaman di tiga
minggu ini.
Untuk kamu yang membaca
tulisanku ini, jangan takut untuk mengambil kesempatan yang kamu sukainya,
walaupun gajinya tak seberapa, ambil lah, mungkin Allah akan menggajimu bukan
lewat uang, tapi lewat hal lain yang akan membuatmu lebih dewasa dan lebih
tenang dalam menghadapi hidup. Yuklah, berbaik sangka pada Allah. Semua rezeki
sudah Allah atur, tinggal kitanya yang mau jemput atau tidak.
Beberapa minggu ini, aku menerima rezeki kenikmatan yang sangat luar biasa dari Allah.
Selamat menjemput rezeki yang selanjutnya yaa...
0 comments:
Post a Comment