Monday, November 26, 2018

Menerima Rezeki

Hallo?

Apa kabar dengan tugasmu? Tugas kuliahmu? Tugas sosialmu? tugas kerjamu? Atau tugasmu sebagai hamba-Nya? Apakah tugasmu kamu kerjakan sesuai dengan porsinya? Ahhh, apapun tugasmu sekarang, aku pesan, tetap nikmati saja yaa, tugas adalah salah satu kewajiban kita. nikmati saja.

Hari ini aku ingin cerita kepadamu tentang tugasku mengemban amanah beberapa minggu, yaa ceritanya tiga minggu yang lalu aku dapat tawaran untuk mengajar menggantikan guru cuti, selama dua bulan, tepatnya guru Bahasa Inggris, di salah satu SD IT di Surabaya. Dengan tidak berpikir panjang, akhirnya aku mengiyakan tawaran itu, dan paginya aku langsung ke sekolah yang mencari guru pengganti.

Sebelum bertemu dengan kepala sekolah yang baik banget, aku harus melapor dulu di ruang TU untuk menyampaikan apa tujuan aku datang di sekolah. Selanjutnya, aku menyampaikan kedatangaku kepada salah satu petugas TU di sekolah tersebut, dan beliau meminta surat lamaran dan CV aku. “Wuih” ..  baru kali ini aku melamar pekerjaan, biasanya dilamar pekerjaan (hahaha).  Jadi aku nggak tahu harus bawa surat lamaran pekerjaan dan CV, “duuh”. Aku meminta maaf kepada petugas TU. Dan alhamdulillah beliau tidak ambil pusing, dan langsung menelfon kepala sekolah.

Pak kepala sekolah ternyata berada di lantai dua, sehingga aku diarahkan oleh petugas TU tadi untuk bertemu Pak Kepala sekolah di lantai dua, diruangannya. Meluncurlah aku ke arah lantai dua dengan tidak membawa apa-apa untuk di berikan melamar pekerjaan.

Setelah bertemu, aku disambut dengan baik oleh beliau. Tak lupa aku sampaikan kalau aku tidak membawa surat lamaran dan CV, dan beliau tidak masalah dengan itu. Selanjutnya, beliau menjelaskan tugasku selama dua bulan di sekolah untuk menggantikan guru yang cuti melahirkan. Di akhir pertemuan, aku diarahkan ke wakil kepala sekolah untuk diberikan pengarahan jam pelajaran yang harus aku isi selama di sekolah.

Penggantian guru sudah bisa dimulai esoknya ternyata, jadi aku harus persiapkan apa saja yang harus aku bawa dan pelajari untuk pelajaran esoknya. Yaa, lumayan sore pulangnya, tapi aku nggak boleh menggerutu, aku ambil saja amanah ini, tugas ini, mungkin saja ada pintu rezeki terbuka dari tempat ini untuk kedepan, aku tidak tahu.

Sebelum mengajarpun, anak-anak di sekolah sebagian sudah hebooh, sudah penasaran untuk segera mengenal sosok seperti ku, aaahh so sweet dah. Kemaren itu hari pertama aku ngajar, hari kamis tepatnya, aku menuju keruang kelas yang harus aku ajar pagi itu. Ekspresi ekspresi senang dan kebahagiaan datang dari raut muka anak-anak SD disana, mereka sangat senang dan gembira melihat kedatanganku.

Gimana aku nggak bilang senang dan gembira, setiap ada jam pelajaran, aku dijemput terlebih dahulu oleh beberapa murid disana, sampai-sampai guru-guru yang ada disana heran mgkin ya, Bu Nanin sudah punya bodyguard, hahaha. Iya body guard aku kecil-kecil.
Namun, tidak hanya itu, setiap jalan di sekitar sekolah, entah aku ajar atau tidak, mereka langsung mengakrabi aku, langsung menghampiri ku, cium tangan, dan bertanya siapa namaku, mengajar apa, dan lain-lain, bukan hanya kelas kecil, namun juga kelas besar.
“Ooh Allah, sepertinya aku baru bertemu kembali dengan hati-hati yang dulu pernah aku singgahi, iya hati-hati anak-anak di sekolah itu,” aku merasa bahagia banget, melihat reaksi mereka menyambut kedatanganku, aku merasa bahagia melihat senyum manis, imut, dan lucu mereka setiap kali aku bertemu. Nikmat sekali apa yang aku rasakan di hari-hari ini.

Sebenarnya, masih banyak lagi cerita dari anak-anak yang sayang banget dengan aku, senang sekali dengan kehadiranku disana. Namun, sudah tiga minggu sudah, aku disana, aku ada agenda lain yang harus aku lakukan, aku harus pergi ke jogja untuk menemui nenekku yang akan berangkat ke Mekkah untuk umroh, doain ya semoga umrohnya lancara, dan semoga aku, kamu dan semua umat muslim diizinkan Allah pergi ke Mekkah untuk beribadah, Aamiin.

Tidak hanya itu, aku juga mulai kerasan dengan lingkungan sekolah, guru-gurunya baik baik banget dengan aku, mereka bisa ngemong aku, bisa merangkul aku, walaupun awalnya sih aku masih jaim, namun lama kelamaan aku bisa membaur dengan mereka.. “Ohhh Allah, so sweetnya.”

Siang tadi aku dipanggil oleh Pak kepala sekolah, untuk menyampaikan resignku minggu ini, dan sebenarnya Pak kepala sekolah masih membutuhkan kehadiranku, katanya sih karena aku sabar dengan anak-anak, hehe, masih belajar sabar jawabku ketika beliau bertanya seperti itu.

Apalagi sore tadi pulang bareng guru-guru, dan aku dipeluk salah satu guru, dengan nada yang sedikit sedih, karena besok rabu aku harus meninggalkan sekolah.  “Ooh Allah, so sweetnya.”
Sehingga,  dengan rasa berat hati, minggu ini aku harus resign dari sekolah, aku sudah punya pengganti untuk menggantikanku disana, iya rencana ini memang sudah aku susun dijauh hari. Dan harus aku tepati, dan aku sebenarnya sudah kerasaan tinggal di sekolah itu walupun gaji nya tidak seberapa, namun aku dibayar Allah dengan kebahagiaan dan ketenangan hati disana. Karena memang yang aku inginkan sesungguhnya itu, bukan seberapa besar gaji yang aku peroleh, namun lebih dari sisi yang lain, aku senang melakukan hal ini, ya aku suka mengajar, aku suka berbagi, aku suka bertemu dengan orang baru, aku suka melihat karakter orang baru, dan aku suka dengan tantangan baru. Allah, terimakasih banyak ya sudah memberikan aku banyak pengalaman di tiga minggu ini.

Untuk kamu yang membaca tulisanku ini, jangan takut untuk mengambil kesempatan yang kamu sukainya, walaupun gajinya tak seberapa, ambil lah, mungkin Allah akan menggajimu bukan lewat uang, tapi lewat hal lain yang akan membuatmu lebih dewasa dan lebih tenang dalam menghadapi hidup. Yuklah, berbaik sangka pada Allah. Semua rezeki sudah Allah atur, tinggal kitanya yang mau jemput atau tidak.

Beberapa minggu ini, aku menerima rezeki kenikmatan yang sangat luar biasa dari Allah. 
Selamat menjemput rezeki yang selanjutnya yaa...


0 comments:

Post a Comment