Reading

You have to read a lot, you will find a wonderful word.

BE HAPPY

If you're happy, you will spread your happiness around you.

BE KIND

The world needs you to be nice and great person.

Grateful

What thing you have know is the best thing for you, be grateful of it.

Never stop traveling

Go to some where with your friends that makes you more relax.

Achieve your dreams!

Make people proud of you.

Achieve your dreams!

Make people proud of you.

Saturday, April 25, 2020

Pandemi Covid-19, pelajaran apa yang kamu dapat?


Tahun ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Allah memberikan kejutan kepada seluruh makhluknya di bumi, dengan kedatangan makhluknya yang bernama “Covid-19”. Sejak bulan desember 2019, Covid mulai muncul dan menjangkit masyarakat di pulau Cina, yang bernama Wuhan, lambat laun virus itu merambat ke berbagai belahan dunia, sampai saat ini virus ini telah menyerang 7 ribuan kasus di negara Indonesia. Aku yakin seyakin-yakinnya bahwa ketika Allah memberi kejutan berupa virus itu, pasti setelah ini Allah akan memberikan anugerah untuk kita semua. Berdoa terus, berusaha terus, InsyaAllah ada hikmah di balik kedatangan virus ini.
Keadaan Ramadhan tahun ini juga berbeda kan? Sebagian umat Islam tidak bisa melaksanakan ibadah terawihnya di masjid dan mushola terdekatnya. Karena memang saat ini kita semua menjalani karangtina untuk memenuhi peraturan dari WHO. Namun, sebagian tempat ibadah masih bisa dipakai untuk melaksanakan sholat terawih, seperti di masjid terdekat rumahku tetapi masih harus sesuai protokol, sholat dengan posisi berjarak. Namun berbeda dengan di kota ku, masjid-masjid di tutup karena untuk menghindari persebaran virus Corona tersebut. Ramadhan tahun ini berbeda ya?
Tidak boleh keluar jika tidak ada keperluan mendesak. Iya, itu himbauan untuk masyarakat Indonesia saat ini, terutama bagi daerah-daerah yang mempunyai status zona merah. Berbagai instansi pendidikan, perusahan-perusahan, dan instansi lainnya terpaksa di tutup untuk meminimalkan penyebaran Covid-19. Dampaknya, luar biasa, terkhusus untuk masyarakat kota yang mata pencariannya sebagai pedagang di pasar, atau toko-toko di Mall, karena pendapatan mereka diperoleh dari hasil sehari mereka bekerja, iya, ini berdampak untuk ekonomi mereka.
Semua petugas medis tahun ini berusaha keras untuk mengoptimalkan pekerjaanya dalam menangani Covid-19. Mulai dari dokter, perawat, petugas-petugas kesehatan, pun sampai petugas-petugas yang berada di rumah sakit terlibat untuk bekerjasama, saling bahu-membahu untuk menangani pasien Covid-19. Jasa mereka luar biasa, MasyaAllah untuk para pasien, mereka adalah perjuang di garis terdepan dalam perjuangan melawan Covid-19. Sehingga, tidak sedikit dari mereka yang sudah gugur demi menyelamatkan saudaranya. Oo Allah, tempatkan mereka semua yang gugur dalam perjalanannya menjalankan tugas mulia di sisi terbaikMu, aamiin.
Di sisi lain, mungkin karena faktor ekonomi atau memang untuk mengindarkan kerumunan orang, napi-napi yang selama ini di penjarakan karena perbuatan kejinya, di beberapa daerah di Jakarta, dikabarkan ada yang dibebaskan secara cuma-cuma dengan alasan agar tidak berkerumun. Aku tidak tahu menau detail soal ini, menurut berita setelah napi-napi di bebaskan, mereka beraksi lagi dalam kejahatannya. Sudah cukup, kita doakan yang terbaik untuk negeri ini, InsyaAllah sekarang napi-napi tidak dibiarkan bebas lagi. Semua akan aman seperti semua.
Berbeda halnya kondisi di kampungku yang lumayan masih jauh dari kota, orang di sini masih menjalankan aktivitas seperti biasa, walaupun hanya tempat –tempat pendidikan di tutup, para petani dan pedagang tetaplah menjalankan pekerjaannya seperti biasa, namun dengan catatan mereka pakai masker jika keluar rumah. Namun, aku merasa keadaan ini alhamdulillah masih seperti biasa, berbeda dengan di kota pastinya, yang terlihat sepi karena kebanyakan orang berada di rumah.
Aku yang statusnya masih sebagai mahasiswa, terpaksa sekarang belajar dari rumah, kuliah dari Whatsapps, dan sekarang apa-apa serba online. Ya alhamdulillah, sekarang internet sudah menjangkau di tempat ku, aku tidak bisa membayangkan kalau pandemi ini terjadi disaat internet tidak bisa menjangkau tempatku. Banyak masalah yang akan aku hadapi karena tertinggalnya informasi. Aku doain semoga teman-temanku yang sekarang tempatnya belum terjangkau internet semoga segera terjangkau, agar kita bisa uptodate dengan informasi terkini.
Luar biasa, tahun 2020 dan kita semua masih di akhir bulan April. Semoga bulan-bulan berikutnya kita semakin tangguh karena sudah melewati fase kehidupan yang belum pernah kita lewati sebelumnya ini. Aku yakin, Allah hadirkan semua ini karena kita semua mampu menghadapi permasalahn ini. Aku yakin, dimasa karantina ini banyak hal baik yang dapat kita petik, seperti semakin dekatnya kita dengan orang-orang yang ada dirumah, ibu, bapak, adik, dan lain-lain. Allah ingin kita berpikir dengan peristiwa ini? Berpikir untuk apa? Untuk segera kembali pada-Nya, karena tidak ada yang bisa menyelamatkan kita semua kecuali dengan pertolongan-Nya.  Bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan hingga saat ini.
 Dengan adanya berbagai peristiwa yang di sebabkan karena adanya Covid-19, semoga semua ini memberikan pelajaran yang berharga untuk kita semua, terutama untuk diri kita sendiri. Ada banyak sisi positif yang bisa kita ambil dan ada juga sisi negatif dari dampak munculnya Covid-19. Semoga semuanya akan segera membaik.  Semoga adanya pandemi ini,  hati kita semakin lembut untuk menyadari keberadan-Nya. Semakin dekat pada-Nya. Semakin lebih menghamba pada-Nya. Aamin
Ya Rabb, di bulan Ramadhan ini semoga Engkau berkahi kami dengan ampunanMu, semoga di bulan Ramadhan ini Engkau sembuhkan saudara-saudara kami yang sakit, bantu kami semua untuk semakin dekat denganMu, hanya pertolonganMu lah yang bisa menolong kami. Semoga wabah, penyakit, virus dan sekawannya Engkau angkat dari bumi ini, Aamiin Yarobbal'alamin

Friday, April 3, 2020

Menggeser kekhawatiran dengan kenikmatan

Setelah baca buku, pasti ada aja suatu hal baru yang yang aku temukan. Seperti menggeser apa-apa yang mengkawatirkan saat ini menjadi sebuah kenikmatan.

Karena benar adanya, semua hal kalo kita hadapin dengan positif ya kita akan dengan santai menghadapinya, berbeda dengan menghadapi dengan energi negatif pasti akhirnya kita yang berat, sedih sekali, suntuk sekali, dan merasa dunia akan menimpa diri. .
.

Yaa, mulai sekarang harus berusaha dikit demi dikit menggeser semua kekhawatiran, kegalauan, ketidak nyamannan, menjadi semua kenikmatan. .
.
Kata Aa Gym, jadikan sebuah ujian itu adalah kenikmatan dari Allah, bukan hanya bahagia yang kita jadikan kenikmatan, tapi kesedihan dan keterpurukan juga sebuah kenikmatan yang diberikan Allah, karena banyaknya dari kita ketika di uji dengan kesedihan akan mendekat ke Allah, apa namanya kalau bukan kenikmatan kalau kita dekat dengan Rabb kita. .


Ya tugas kita belajar menggeser segala bentuk kesedihan, kegagalan, kegalauan, kekhawatiran dengan kenikmatan yang diberikan Allah. .
.

Seperti kata kak Mutia dalam bukunya Bertumbuh, ketika kita dihadapkan berbagai macam rasa dalam hidup itu artinya hati kita sedang dilatih Allah untuk terbiasa menghadapi berbagai rasa, dan itu kenikmatan yang perlu kita syukuri.

Sekali lagi, segala bentuk ujian di dunia adalah bentuk kenikmatan dari Allah, mari tetap bersyukur dan semoga dengan adanya ujian semakin dekat kita denganNya. .

Aamiin Yarobbal'alamin

Di sekitarmu

Sebenarnya dimana-mana ada orang baik, kita aja yang kadang tidak peka dengan kehadirannya.
Seperti ketika dijalan mau nyebrang, yang super padett kendaraan eh tiba-tiba ada yg berteriak dan memberhentikan mobilnya "Mbak, silakan nyebrang"
Saat itu aku seneng banget. kalian seneng kan kalau ada orang seperti itu?

Saat sedang di dalam bus yang super padet orang2 yang ingin mudik, hingga aku tidak kebagian tempat duduk, eh tiba-tiba ada orang bilang "Mbak, silakan duduk disini, saya yang berdiri." Saat itu aku legaa dan senang aku dapt tempat duduk. Kalian juga lega kan kalau terjadi hal demikian?

Saat di kereta api yang aku tidak kebagian tiket kereta sehingga aku harus berdiri selama perjalanan pulang, eh tiba-tiba ada yang manggil "Mbak, mbak, sini duduk sebelah sini, kita muat kok bertiga". Rasanyaa g bisa dikatakan dg kata2, aku langsung menuju mereka dan duduk disebelah mereka, 


Yappp, kayak aku kalau pulang kampung sering main ke sawah, ehh tiba tiba ada yang manggil "Nin, Nin.. mau jagung? Sini aku ambilkan untuk dimasak dirumah, untuk dibakar." Seneng banget... .
.
Alhamdulillah, kalian tahu? saat-saat itu seperti Allah sedang mengirimkan suatu bantuan untuku gitu lhooo....


Apa kalian pernah mengalami hal serupaa??
Seneng kan? Bahagia kan?? 


Allah itu tahu bagaimana cara menyenangkan hati hamba-hamba Nya. Salah satunya melalui orang-orang baik di sekitar kita. Kadang tidak sadar itulah bentuk rasa sayang Allah ke kita. Lalu, sudahkah kita bersyukur dan minta ampun kepadaNya?

melayani-Nya


Karena beberapa minggu ini aku sedang dirumah, aku sesekali menjaga toko. Kemarin, pagi-pagi aku ikut bantu bapak di toko, tiba-tiba ada orang lewat depan tokoku. Orang itu juga tetanggaku, ia baru saja pulang dari sawah membawa sepikul padi yang baru saja ia panen dari sawahnya. Sudah biasa orang desa kalau ada tetangganya lewat di depan rumahnya pasti di sapa walaupun hanya panggil namanya saja, beda kalau di negara lain mungkin ya.


“Pak Wijiiii, baru pulang yaa,” ucap bapakku.
“iya..” dengan tubuh yang terlihat keletihan.
“Yang sabar jiiii, kita semua di uji sesuai kemampuan, aku tidak kuat menjadi kamu, kamu juga tidak kuat menjadi aku, yaa kan?” saut bapakku mengarah ke pak wiji.
“Hahaha, iyaa.” Saut pak wiji dengan nada yang agak ceria.
“Yaa beneran itu ji..” saut bapaku.

Aku hanya memperhatikan percakapan mereka. Aku hanya mendengarkan apa yang mereka sedang bicarakan. Apa yang baru saja terjadi di depan mataku membuatku berpikir lebih dalam tentang kalimat yang di katakan oleh bapak ku.

“Kita semua di uji sesuai kemampuan kita”
Aku sangat setuju dengan apa yang di utarakan bapak. Aku sangat setuju dengan apa yang bapak jadikan prinsip. Mungkin aku sudah sering mendengar kata-kata tersebut, tetapi kali ini, aku terus disadarkan Allah bahwa kita di uji sesuai kadar kemampuan kita.

Aku tidak bisa membayangkan kalau aku menjadi seorang petugas medis, yang setiap hari harus melayani dan merawat orang sakit, aku tidak bisa membayangkan setiap hari melihat orang merintih kesakitan, mungkin aku akan resign jika aku mendapat pekerjaan itu. Tetapi hal itu lain sudut pandanganya ketika aku adalah lulusan dari kampus kesehatan atau sekawannya, pasti aku sudah siap menghadapi orang sakit, aku sudah siap bagaimana melayani orang yang sakit. Jadi kita ini mempunyai kadar kemampuan berbeda-beda dalam sisi yang berbeda-beda.


Aku yakin, ketika aku menjadi seorang guru aku InsyaAllah akan sabar menuntun muridku untuk belajar, karena aku sudah mempunyai ilmu bagaimana mengajar. Aku yakin, ketika aku mengajar aku tidak akan pernah membuat kelas menjadi sangat gaduh karena aku sudah dibekali dengan ilmu bagaimana mengatur kondisi kelas. 

Pun juga aku yakin dengan kalian semua, kalian sudah dibekali bakat dan kemampuan kalian masing-masing, kalian mampu menghadapai segala rintangan dalam hidup kalian, karena Allah memberikan kita ujian sesuai kadar kita masing-masing.



Jangan membeda-bedakan, jangan membanding-bandingkan, Allah sudah menggariskan kita berperan menjadi apa di dunia ini. Karena sesungguhnya tugas kita adalah memaksimalkan apa yang sudah kita miliki untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk menghamba pada-Nya. Maka, mari perbaiki diri untuk menjadi pelayan-Nya. Menjadi pelayan-Nya salah satunya dengan cara melayani hamba-hamba-Nya.