Friday, December 28, 2018

cerita Jogja

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh..


Hallo kamu penikmat tulisan, apa kabar? Apa rencana minggu ini untuk mengisi kekosongan harimu?
Bolehkah aku menceritakan minggu ini kepadamu dalam bentuk tulisan? Aku pikir engkau teman baikku, jadi aku yakin engkau izinkan aku untuk bercerita. Terimakasih kesempatannya.

Hari minggu kemaren, aku diantar bapak ke stasiun untuk melakukan perjalanan ke Yogjakarta, aku akan mengunjungi nenekku di keluarga yang bertempat tinggal di jogja. Sudah lama, hampir satu tahun aku tidak bertemu dengan nenekku, maka kali ini kesempatan baik untuk aku bertemu dengannya. Di jogjakarta. Iya Jogja.

Tepat pukul 12.30 WIB, aku sampai di stasiun tugu, Yogjakarta, aku sudah ditunggu kesepupuku di tempat penjemputan distasiun. Aku terharu, sudah berapa tahun tidak bertemu dengan dia, iya namanya tiwi, dia gadis manis. Dia sedang mengenyam pendidikan kuliahnya di salah satu kampus di Jogja.

Akhirnya aku peluk dia, karena sudah begitu kangen. Dan kita melanjutkan perjalanan pulang kerumah. Aku melewati kemacetan kota Jogja. Melewati Malioboro. Melewati hotel-hotel tinggi. Melewati keraton dan menikmati suasana Jogja yang katanya banyak orang merindukannya. Apa iya?  Entahlah, setiap orang punya kenangannya masing-masing tentang sebuah kota.

Siang itu aku sampai di rumah kediaman keluargaku, aku bertemu nenekku dirumah, dan memeluknya. Dengan spontannya aku menanyai kabar nenek, menanyakan bagaimana keadaanku, apakah kurus atau gemukan, dan lain-lain. Lalu, aku tempatkan tas ranselku di dekat kulkas berada, aku langsung izin ke kamar mandi dan melaksanakan sholat dhuhur.

Dalam akhir sholat dhuhur, aku berdoa, berterimakasih sudah diizinkan Allah menginjakkan kota jogja lagi, untuk sekian lamanya. Aku bahagia dan aku senang disini. Setelah itu, aku bercengrama sampai larut bercerita banyak dengan nenek dan adek sepupuku tentang banyak hal, tentang macam-macam.

Tanpa ku sadari, di salah satu rak dekat kulkas ada deretan buku yang berjajar rapi, aku tertarik untuk mendekat, untuk menyentuh dan membaca judul bukunya. Akhirnya, ku cermati judulnya satu persatu. Ternyata, kebanyakan buku yang ada di rak itu adalah buku karya salah satu penulis yang aku suka, aku suka kalimat penyusunannya dan cara bagaimana beliau menasehati dalam bentuk tulisan.

Kini aku sedang menyelesaikan salah satu buku yang ada di rak itu, yang mana membahas tentang seorang anak, pengasuhan anak, parenting. I love and aku lagi haus tentang ilmu itu. Oke fix, aku harus membaca buku itu sampai katam sebelum aku balik ke kampung.

Bagiku, melakukan perjalanan, berpindah tempat, menemui orang baru, berinteraksi dengan suasana baru adalah bentuk cara-cara Allah untuk mendewasakan kita dalam hidup ini. Melalui perjalanan ini, ada banyak hal baru yang perlu aku pelajari, perlu dipikirkan, perlu di renungi, yang akan membawakan aku menghadapi hidup yang akan datang.

Karena aku percaya, kita hari ini dipersiapkan Allah untuk kita di masa yang akan datang. Maka mari banyak-banyak meluaskan pikiran, meluaskan ruang untuk ilmu dan pengalaman baru.
Selamat mencari ilmu dan pengalaman baru. 

0 comments:

Post a Comment