Sudah sedari dulu aku ingin menulis semua
tentangmu, tentang bagaimana kasih sayangmu yang tak terhingga untukku. sudah banyak rasanya
yang ingin aku tulis untukmu, Bapak. Bapak, engkaulah sang inspirasiku, sang juara
yang selalu bisa menguatkan aku disaat aku terjatuh. Bapak, selama ini aku
mungkin belum bisa memberikan yang terbaik untukmu, tapi yakinlah bahwa doaku
selalu untukmu, selalu tertuju padamu. Aku bersyukur alhamdulillah, Allah telah
memberikan aku seorang bapak yang sangat luar biasa. Bapak orangnya MasyaAllah, pekerja
keras, bapak orangnya keras, tapi luluh ketika melihat anaknya, istrinya kalau sedang sakit atau tak berdaya. Bapak, aku ini menulis surat dengan rasa yang sangat sangat bersyukur,
dengan di iringi lagu “Ayah by Seventeen”. Bapak, terimakasih banyak ya udah membesarkan
aku segede ini, umurku sudah mulai 20 tahun lebih. Aku merasa aku semakin tua
bapak, InsyaAllah aku juga dewasa. Pun bapak sekarang juga mulai menua. Tapi
bapak, semangatmu selalu muda untukku, engkau ajarkan banyak hal tentang hidup
untukku dan ibuk.
Bapak orang terspesial yang ada di hidupku, aku ingat banget
ketika aku sakit, bapak sedih dan mencium keningku, seperti aku mendapat power
lagi untuk sehat lagi. Bapak selalu mengingatkanku tentang Allah, "Allah akan memberikan kamu yang terbaik selagi kau berbuat baik, Allah tidak tidur Nduk, Allah Maha penyayang, Allah itu tahu yang terbaik buat kita, Allah sedang menguji kita, berssabarlah," dan segudang kata-kata lain yang tertancap dibenakku darimu Bapak. Bapak yang selalu
memotivasi aku untuk selalu bangkit, dan selalu bisa menjadi orang yang berguna
bagi nusa bangsa dan agama. Bapak aku mencintaimu, dan aku tahu bapak juga
sangat mencintaiku dan mencintai ibuk. Bapak terimakasih lagi udah berjuang
dari Nol untuk keluarga kecil kita. yang waktu aku kecil, enggak punya apa-apa,
ditinggal keluarga besarmu merantau jauh, dan bapak dan ibuk sendiri yang tinggal
di Jawa.
Bapak mulai merintis usahanya dari Nol, hingga saat ini, alhamdullillah berkecukupan, bisa seperti
ini atas izin Allah. Aku tahu betul foto remaja bapak, yang tahu punya daging sebanyak sekarang,
fotonya hanya kayak tulang berdiri, tapi ibuk tetap cinta pada Bapak, aku masih
ingat foto bapak saat acara pernikahan dengan ibuk, banyak perubahan baik yang
Allah berikan pada bapak dan keluarga kita saat ini. Banyak perubahan yang aku
ketahui mengenai bapak untuk menjadi orang yang sholih, aku tahu betul
bagaimana bapak berjuang untuk bisa mengenal huruf arab, untuk bisa baca
Al-quran, aku tahu betul bagaimana proses panjang bapak untuk mencintai Al-qur’an.
Bapak,, lagi-lagi aku menangis kalau ingat bapak, perjuangan bapak sungguh
sempurna untuk keluarrga.
Bapak dekat sekali dengan Al-qur’an. Pernah bapak mengatakan "bapak bercita-cita menjadi Imam
Masjid besar di desaku, Aamiin. Bapak sangat mencintaiku
dalam semua hal. Bapak teruss semangat yaaa, aku selalu mendukung semua langkah
bapak untuk kebaikan, banyak kebaikan yang bapak tebarkan, tapi bapak nggak mau
diumbar-umbar. Bapak aku adalah anakmu yang ngefans banget sama bapak. Aku
sekarang lagi ingat dimana bapak sedang melucu, bapak sedang bertingkah ndagel,
bapak sedang bertingkah aneh dan membuat kami tertawa terbahak-bahak,
saat itu aku dalam hati berkata “Ya Allah betapa beruntungnya aku mempunyai malaikat-malaikat tanpa sayap ini, selalu jaga keluarga kami ya Allah.”
Bapak
seorang yang penyanyang banget, apalagi kalau sama kucing, bapak sudah banyak
merawat banyak kuncing selama ini, mulai dari namanya Mang saswi, diqhan, lalu sekarang yang lagi dirawat tak diberi nama, terus yang lain lagi aku lupa, dan sekarang pun masih dengan
kucing setia. Bapak sering memandikan kucing, mengajak kucing berbicara,
menimang-nimbang kucing, menasehati kucing, ngasih makan kucing, betapa sukanya bapak dengan kucing. Semua itu adalah
teladan buat aku, yang harus aku ambil hikmahnya kalau kita harus mencintai
hewan, apalagi hewan kucing, hewan yang disukai Rasullullah. Bapak tetap
menjadi bapak yang semangat selalu ya, Bapak yang selalu ceria, Bapak yang
selalu mendukung keluarganya, Bapak yang selalu menasehati yang baik,
yang menularkan kebaikan. Bapak, sekali lagi kau adalah the man who know me so
well. The man who always talk to me. Bapak kalau udah curhat sama aku, panjang
bener, diluapkan segalanya, pasti dibeliau berkata “kalau nggak sama kamu aku
curhatkan ya sma siapa, kamu anaknya” gitulaah intinya. I love you , bapak.
Semogaa
di hari lebaran ini, menjadikan hati kita suci ya Bapak, dan semoga keluarga
kecil kita selalu menjadi keluarga damai, sakinah mawadah warohmah. Yang bisa
menginspirasi keluarga lain untuk menebar kebaikan.
#ditulissebelumlebarantahun2018
0 comments:
Post a Comment