“Bapak,
kalau aku nanti enggak jadi seperti yang bapak inginkan bagaimana?” udah di sekolahkan tinggi-tinggi, terus aku
nggak tahu nanti endingnya bagaimana,”. Aku curhat sama bapak.
Bapak
belum menjawab apa-apa. Bapak menjawab dengan “Ha.. ha.. haa”. Aku menikmati
ketawa khas bapak, bapak menertawakan pertanyaan yang mengusik pikiranku
akhir-akhir ini.
Aku
menyaut “iya bapak, bagaimana?”
Lalu
ada beberapa detik terjeda diam, bapak menjawab
“Nduk,
bapak nggak mau nuntut kamu apa-apa, bapak cuma bisa kasih bekal kamu ilmu,
kalau kamu bapak bekalin uang pasti cepat habis, tapi kalau ilmu, itu akan yang
menjaga kamu di masa depan. Dengan bapak menyekolahkan kamu, itu artinya bapak
sudah melaksanakan kewajibannya untuk membekali kamu ilmu, semoga bermanfaat.” Jelas
bapak.
Aku
mendengarkan dengan seksama apa yang bapak ucapakan kepadaku.
“bapak
nggak pengen apa-apa, tapi bapak selalu doakan kamu, semoga menjadi orang yang
bermanfaat bagi nusa bangsa, dan agama.” Ujar bapak.
“iya
bapak.” Ujarku dengan meneteskan air mata.
“
sudahlah, jalanin saja kuliahnya, kamu pasti bisa, dijalanin aja, dinikmati aja
ya. Cari ilmu sebanyak-banyaknya, nanti ada waktunya dimana kamu susah cari
waktu untuk menuntut ilmu, sekarang waktunya yang tepat untuk kamu cari ilmu,
yang semangat seperti bapak gitu lhooo yaa. “ tambahan nasehat bapak panjang.
“iya
bapak, InsyaAllah Allah bantu aku dengan doa-doa bapak ibuk, la ibuk dimana
sekarang?” ujarku.
“ini
lagi disampingku, mendengarkan suaramu.” Ujar bapak.
Diatas
percakapan dalam telfon genggam setelah aku menyelesaikan sholat magrib di
kosan.
Lewat
bapak, Allah menguatkan ku di dalam banyak hal. Allah kirim malaikat tak
bersayap bernama orang tua. Ketika down, merekalah yang selalu hadir untuk
menyemangati hidup.
Ayooo
kawan-kawan, jangans sampai down ya kalian, there are many things that should
we get. Let’s learn anything. Semangats.. :D
0 comments:
Post a Comment