Tuesday, August 18, 2020

Kejujuran

 

Assalamu’alaikum warohmatulllahi wabarokatuh..

 

Lagi-lagi dipertemukan dengan kejadian tentang kejujuran, apalagi di dunia perbisnisan. Selalu banyak cerita dan kejadian bagaimana kejujuran itu sulit untuk ditunjukan dan diterapkan dalam keseharian. Ya semoga semua ini menjadi pembelajaran, bahwa ketidakjujuran akan menghilangkan rasa keberkahan dan tidak lama akan ketahuan. Perlu belajar banget dan konsisten untuk selalu berbuat jujur, sekecil apapun kita tidak boleh membohongi orang lain demi kepentingan kita, menipu, bahkan berbuat tidak jujur membuat orang lain terjerumus kepada kesesatan, astagfirullah jangan sampai yaa.

Contoh kecil saja, aku sudah percaya banget sama temanku, dia berhutang kepadaku, ya mungkin nominalnya tidak seberapa ya, tetapi hutang tetaplah hutang yaa, sudah dipinjami ya harus dibayar. Walaupun sudah aku ingatkan beberapa kali, jawabannya selalu lupa, aku tidak tahu dia mengatakan lupa atau memang dia belum ada uang, tetapi aku juga sedang membutuhkan, karena itu hak seorang diri mempertanyakan kapan untuk membayar.  Ya bukannya tidak apa-apa ya, aku takut saja kelak dia kesulitan dalam mempertanggung jawabkan dihadapan Rabb. Karena “jiwa-jiwa yang mati rohnya akan terkantung-kantung belum di terima Allah ketika masih mempunyai hutang-piutang di kehidupan, naudzubillah.”

Cerita lain, tentang bagaimana melakukan perdagangan, yang awalnya sudah dipercayai untuk menjalankan suatu bisnis, walaupun masih kecil bisnisnya tetapi kalau tidak mengedepankan kejujuran yaa, aku yakin suatu hari nanti akan ketahuan apa yang selama ini disembunyikan.

Untuk kita semua, pesan dari tulisan ini adalah kita harus benar-benar bisa menjaga hati disaat berinteraksi kepada siapapun, kita tidak tahu orang tersebut jujur atau tidak di hadapan kita, kita tidak tahu orang tersebut benar-benar apa adanya apa tidak, karena boleh jadi yang di omongkan A tetapi sebenarnya isinya B, harus pintar-pintar untuk menentukan siapa yang berhak menerima kepercayaan kita. untuk itu, agar hati kita tidak mudah untuk sakit hati dan berharap lebih dari orang lain, harusnya diri kita meniatkan segala hal hanya untuk Allah. Bantu orang untuk Allah, ngutangi orang karena Allah, melakukan segala sesuatu karena Allah, karena apa? Ketika kita berharap lebih kepada makhluk, pastinya akan kecewa, berharaplah kepada Allah yang selalu benar akan janji-janji-Nya.

 

 

0 comments:

Post a Comment