Wednesday, September 18, 2019

Orang Terhormat Versi Bapak



Hari itu bapak dan aku melakukan perjalanan bersama. Sudah menjadi kebiasaan bapak kalau mengajak aku keluar pasti ada sesuatu yang baru untuk di bicarakan, seperti sekedar mengomentari hal kecil yang belum pernah aku ketahui sebelumnya. Yang membuatku sadar, “Everything has meaning”. Dari mengikuti perjalanan bapak, ternyata aku baru sadar, bapak mendidikku dengan cara yang berbeda. Bapak memberi aku banyak pelajaran dan hal baru.
Pagi tapi tidak terlalu pagi, siang tidak terlalu siang, aku dan bapak mengamati orang-orang disekitar yang kami lewati, yang paling berkesan ketika bapak melewati seorang laki2 mengendarai motornya. Wajahnya tak terlihat, kami dari belakang dia, dan aku tak sempat melihat dengan jelas, karena begitu kencangnya si bapak ngemudi.

Yang aku tahu bapak celoteh  "Ya Allah, orang tadi bajunya compang-camping, yang belakang ini sobek2.”
seketika aku nyaut.   "Ha? mana bapak mana?"
Bapak menjawab  "wah tadi udah kelewat".
aku penasaran  "masak sih bapak? "
bapak merespon "Orang terhormat" itu nduk, orang yang harus kita hormati pengorbanannya, demi anaknya, keluarganya, banting tulang tanpa memperhatikan penampilannya."
Aku menjawab  "Iya bapak, kasian yaa.."

Bapak meneruskan pembicaraanya "bapak itu suka orang yang seperti itu, orang itu bagi bapak adalah orang terhormat, ketimbang orang yang minta-minta, ngamen, ngemis, tubuhnya keker tapi g berusaha mencari pekerjaan, klontang klantuung, g mau berusaha, nggak mau mencoba, nyusahin orang padahal dia kalau dilihat orang bisa melakukan hal lebih padahal, apalagi sampai mencuri, aduh, naudubillah" -
-
lagi lagi bpk mengutarakan kata "suka orang yang seperti itu".
Bapak memperjelas lagi “suka banget sama orang2 yg pekerja keras, udah g mikir gengsi gengsian, dan rezekinya pasti barokaah untuk anak istrinya, keluarganya, soalnya hasil dari keringatnya. Semua itu kita jadikan contoh hidup."
-
-
Dan lagi-lagi  aku mulai ingat betul kalau bapak sering berkata "Orang Terhormat" dalam perbincangan dimanapun itu klo liat seseorang seperti itu.

Dan hari ini dengar lagi bapak berkata "orang-orang seperti itu adalah orang terhormat, harus kita hormati betul, walopun badannya rapuh tapi semangatnya tinggi, jangan sampai kita yang berkecukupan tidak mempunyai semangat hidup seperti bapak, contohlah semangat-semangat mereka "
-
Lalu, setiba dibojnegoro, tengah menanti antrian,  aku dan bapak dipertemukan seorang nenek-nenek jualan krupuk, lagi2 bapak dan aku terenyuuuh, lagi-lagi bertemu dengan sosok TERHORMAT versi bapak.
Bapak membeli beberapa krupuk dari nenek yang berjualan seorang tanpa ada yang menemani.

Hari ini satu pelajaran kehidupan telah aku terima dari bapak.

See...

Kawan, orang terhormat tidak melulu yang berdasi rapi, berjas hitam, bersepatu hitam.
Org terhormat tidak melulu yang punya mobil mewah, punya pakaian “WAH” n rumah yg MEGAH.
Org terhormat tidak melulu siapa yg tampil didepan atau sejajarannya. Orang terhormat tdk melulu itu semua kawan. Tapi orang terhormat juga disandang "orang yang mengutamakan orang lain dari pada dirinya, orang yg berkerja keras untuk keluarganya, orang  yang ikhlas dan sabar, orang yg berjuang."
-
-
Seperti bapak tadi, sprti mbah atau nenek yang aku temui, ada banyak orang-orang terhormat diluar sana yg sderhana tp penuh dg keberkahan hidupnya yang belum kita jumpai.


0 comments:

Post a Comment