Saturday, September 14, 2019

Ada apa ya disidangku S1?


Bismillahirohmanirokhim.
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh...

Hai...
Apa kabar? 
Dapat senyum ni dari aku untuk kalian semua. Bisa membayangkan senyumku? Hehehe. Nih J Jangan lupa aku juga dikasih senyum termanismu yaa. Aku suka orang senyum, dan aku suka membalas senyuman. Ecieeee.. udah udah kok tambah bahas senyuman sih. Tidak apa-apa, senyum itu baik, di bahas juga bagus kan. Mungkin bisa juga bahas kenapa orang itu suka senyum dan tidak suka senyum, gampang senyum dan susah senyum, bisa ya kita bahas begitu? Bisa bangetlah, however, ceile bahasa inggrisan segala lho. Iyaa paham kalau kamu, enggak enggak, iya emang aku anak jurusan bahasa inggris lho. Hehe.

Iyap, aku ingin bercerita kembali saat-saat aku banyak senyum, hmm, kira-kira kalau banyak senyum tandanya apa teman-teman? Bahagia kan? Betul banget. Aku mau cerita tentang kebahagiaan yang Allah berikan kepadaku di satu tahun kemaren. Tepatnya di hari jumat, 7 september 2018 there was something special in my life during my college. Apa hayo?


Yes, I did it. Pemirsa, pembaca, penikmat tulisanku, heehe, I would like to announce that I finished my examnination. Yeee, sudah selesai sidang di S1 kemaren, walaupun baru sempat cerita hari ini detailnya ndak apa-apa ya, sebenarnya ini tulisan sudah ada berbentuk draf dari tahun kemaren, but I didn’t finished yet, when I open my Blog folder, there is something left. Ya, exactly, I ever wrote draft to express my special day.  Because of something, i leave and I hadn’t done to continued the story. Ehehe, so that I will finish right now. Stay tune for my writing ya.

 Saat itu, setelah sidang dinyatakan selesai, rasanya lega banget Ya Allah, pasti kalian juga akan merasakan kalau kalian kuliah. It was release my , my apa ya donno to say it. Intinya, aku lega, aku senang, aku terharu, aku nggak nyangga bisa di titik ini, aku sedang merasakan nikmat Allah saat itu. Aku seperti memeluk es batu, adem sekali saat itu. You know what I felt lah ya. Kalau kamu sudah pernah kuliah juga pasti merasakannya.

Alhamdulillah, aku berterimakasih pada diriku sendiri dan Allah pastinya yang udah membantu aku melewati fase kehidupan kuliah ini.  Aku berterimakasih pada orang tuaku dan keluargku yang selalu mendukungku, memberi semangat, doa dan supporting my financial. Oh no, aku kudu nanges rek,L so deep when talk about parents. Karena orang tuaku lah yang benar-benar tahu betul perjuanganku, and I know they love me so much and I love them so much much more than anything. Tanpa doa orang tua, aku tidak akan bisa di titik ini. L makasih bapak ibuku yan tercinta.


Terus, aku juga matur suwun banget sama teman seperjuanganku, namanya yuli, dia anaknya rajin pakek banget, karena kita berada di dosen pembimbing yang sama, jadi aku ketularannya rajinnya, ketularan ketekunannya. Thank you so much yul, udah ajak aku hadir terus di setiap bimbingan. Walaupun terkadang aku belum ada bahan yang ingin aku sampaikan saat bimbingan skripsi, aku selalu di semangati yuli, “Ayo Nin, datang aja, seadanya aja laporkan ke beliau, nggak apa-apa belum selese semua revisinya, yang penting kita ada progress dan beliau tidak lupa dengan topik skripsi kita.”  that made me felt like, WAKE UP NIN, WAKE UP. MAU WISUDA NGGAK???


Oleh karena itu, aku selalu diajak yuli bersama-sama untuk bimbingan bareng, walaupun satu dua kali dia sendiri, aku sering barengan sama dia, kalau teman-temanku yang lain punya urusannya masing-masing hanya di awal-awal pertemua saja kami bimbingan skripsi bareng, afterwards, kita bimbingan skripsi independently not by finding time to come together. Walaupun pada akhirnya, yuli sudah sidang duluan, karena memang dia sudah siap sidang, dan dosen pembimbingku (p syafi) mengizinkan untuk sidang, yaaa aku di tinggal yuli. Ya nggak apa-apa sih, emang masih progress kok pembenahan data sekripsiku. Selamat dan makasih ya yul, you are one of my powers to through this phase. Dan beberapa minggu setelahnya aku berpikir, yuli kan sudah selesai nih ya sidangnya, jadi gantian aku dong, ehehe, aku harus mengebut ngerjakan dan memahami betul data skripsiku. Dan saat itu sepertinya dengan yuli, aku mencoba bertanya ke dosenku, “Pak, saya boleh minta tanda tangannya untuk melengkapi syarat sidang?” beliau bilang, “Nanti saja yaa, ndak usah terburu-buru” intinya yg aku ingat seperti itu. Dan dalam pikirku, “Iya sih, kenapa aku terburu-buru sih,”yaudah deh. Next time aja". kataku dalam hati.


Akhirnya, karena yuli sudah selesai sidang, aku mulai mengajak teman-temanku sebimbingan untuk bimbingan skripsi bareng. Mereka ternyata sudah lama tidak bimbingan, mungkin sekitar, beberapa bulan, ternyata ada yang sakit, zah namanya, dan anka dia ada urusan yang harus dikerjakan gitu sih katanya. Suatu hari kemudian, kami bimbinganlah bareng. Dan aku sepertinya sudah PD dan beranggapan kalau revisi skripsiku sudah selesai. Waktunya aku sidang dong. Walaupun antara masih ragu untuk maju sidang atau ditunda dulu. Sebelum datang untuk bimbingan bersaama, sudah aku persiapkan perlengkapan data untuk sidang, salah satunya meminta tanda tangan persetujuan dosen pembimbing. 

Saat itu, kami bertiga, anka zah dan aku di depan P Syafi, dengan PD nya di akhir pemberian kritik dan saran aku bilang “ Jadi, saya sudah bisa sidang yaa Pak,” Beliau jawab, “Iya terserah kamu sidangnya kapan, kan bukan saya yang sidang.”  Lalu batinku, :Yey, aku bisa minta tanda tangan nih, seneng dalam hati,wkwkwk”. Eh tiba-tiba beliau ada tamu, keluarlah sebentar, dan aku siap-siap mengeluarkan kertas tanda tangan persetujuan sidang, beliau datang, dan aku mencoba berbicara “Hmm, saya boleh minta tanda tangannya untuk persetujuan sidang?” dan terjawab dengan “besok saja, diselesaikan revisinya dulu.” Seketika aku berputar pikiran, “eh iya deng, revisinya aja belum aku selesaikan kok minta tandatangan, eh lo nin PD banget sih lo,” dalam hati menyindir diri sendiri. Wkwkwk. Jadi tertunda revisi lagi deh bro.

“Seberapapun usaha kita dalam menggapai sesuatu kalau  kita mengerjakan dengan rasa ikhlas, aku percaya perjuangan yang terbaik akan memberikan hasil yang terbaik pula”


Sebenarnya deretan ceritanya panjang banget gengs, dari awal setelah seminar proposal di bulan desember 2017 lalu, bulan februari aku baru memulai penelitian di sekolah, pertama izin dengan ke kapala sekolah, lalu membawa surat izin dari kampus, menemui guru bahasa Inggris sekolah, barulah aku bisa melaksakan penelitian, lalu mengolah data. Ternyata data kurang, aku harus ke sekolah lagi, dan revisi revisi revisi to get the main goal.


Dan pada akhirnya, aku diperbolehkan sidang. Aku diberikan tanda tangannya, aku lengkapi segala data keperluan untuk sidang. Tak lupa minta doa orang tua. Dan dosenku mengingatkanku, jangan lupa besok Jumat sidang, wadau. Semakin deg deg an. Beliau memberi aku semangat untuk relax saja presentati, pasti bisa. Sudah biasa kalau ada revisi itu. Kata beliau seperti itu. The day is coming, Yay, mission completed.  And aku bisa ternyata mempresentasikan penelitianku walaupun belum sesempurna yang diharapkan, but i did my best.

You know what, dengan sabarnya dosen pembimbingku selalu memberi the best suggestion dan solution, sabar bingit membimbingku, enggak pernah di marahi, enggak pernah ngejatuhin aku, dan up teruss dah. Ya gitu ya, Allah tahu bener siapa yang aku butuhkan yang menurutNya bisa sesuai dengan aku. So jadi,  emang so artinya jadi nn, iya tahu, wkwkwk, aku berterimakasih banyak ke dosen pembimbingku, ndak usah panggil namanya ya, nanti kedengeran, hehe. Untuk dosen pembimbingku yang ter-ter-ter baik, thank you so much for helping me in every step on finishing my skripsi. Semoga Allah membalas dengan balasan terbaik berupa kebaikan-kebaikan diberbagai bentuk untuk beliau. Aamiin Ah, keingat juga setiap minggu harus ketemu beliau untuk bimbingan skripsi dan pastinya beliau bosennn bangeet dengan aku. Hahaha


Tak lupa juga, aku berterimakasih sekali pada teman-temanku yang selalu dukung support aku, datang kesidangku, memberikan aku ucapan selamat, menyemangatik, memberikan aku hadiah, and so on. You know guys, I love you all so much. InsyaAllah doa baik selalu untuk kalian semua. Aku nggak nyangka aja, Allah kirimkan orang-orang baik sebegitu banyaknya ke aku, terimakasih ya Allah. Tanpa ada campur tanganMu, temen-temenku g akan datang sebanyak ini, ehehe.  Allah Engkau Maha Baik.

Terus apa yang dapat kamu petik dari semua itu Nin?

Banyak kawan. Menurut aku, mengerjakan skripsi bukan hanya soal kita mengerjakan datanya itu saja, tetapi lebih dari itu. Ada banyak hal yang enggak kita sadar yang membuat kita lebih dewasa, lebih berpengetahuan luas, lebih jadi manusia yang baik lagi.


Kalian pernah berpikir nggak sih? Kalau kita di minta untuk penelitian di sekolah artinya kita harus datang kesekolah, kita harus menghadapi orang-orang yang berada di sekolah itu kan? Bertemu dengan kepala sekolah, bertemu dengan guru yang bersangkutan disana, bertemu dengan guru-guru di sana, bertemu dengan Tu nya, bertemu dengan orang yang berada di sekolah itu. Iya kan? Dan kita pastinya juga melihat aktivitas disekolah itu, suasana disekolah itu, dan masih banyak lagi sisi yang bisa kita amati kan. Semua itu yaaaa memaksa diri kita untuk mau tidak mau harus berinteraksi dengan mereka semua, iya harus berinteraksi dengan mereka, entah dengan berbincang-bincang, tukar pengalaman, ataupun hanya memberikan senyuman saat berpapasan denga salah satu dari mereka adalah interaksi. Guys, interaksi yang kita lakukan itu meningkatkan kapasitas atau skill kita dalam bersosialisasi lo dengan manusia. it improve our social relationship kita kan? Bener banget. Itu aku rasakan banget saat mulai dari penelitian sampai akhir. Aku bertemu dengan orang baru dan aku berusaha sebaik mungkin untuk bisa berinteraksi dengan mereka semua. Bagiku, itu perlajaran baru juga buat aku. Walaupun dulu pernah PPL (praktek kerja lapangan) ini beda. Ini beda crita dan beda rasa. Proses penelitian membuatku skill berkomunikasiku dengan orang meningkat satu tingkat lagi. Alhamdulillah, Allah mendewasakanku dengan hal yg enggak aku sangka.


Tidak hanya itu saja, makna lain yang bisa kita ambil dari proses mengerjakan skripsi adalah kita dilatih untuk sabar, tekun, tidak cepat putus asa, bersemangat terus, dan menghindari kata mengeluh. Dari berbagai hal, Allah ajarkan aku kesabaran dalam menghadapi murid-murid dikelas yang terkadang belum bisa aku kendalikan keramaiannya, mengolah data hasil penelitian melatih aku konsisten untuk mengerjakannya, dan berusaha menjadi tekun. Ketika dosen masih memberikan masukan, aku merevisinya dengan penuh semangat dan menghindari kata mengeluh, ya walaupun kadang mengeluh. Ehehe, but, those things really make me to be strong.


Lalu, hasil dari penelitian yang aku teliti juga harus bermanfaat untuk masyarakat, terutama para siswa dan guru. Ini penting banget dari segalanya. Penelitianku tentang self-assessement  yang bisa mempenngaruhi effikasi dan regulasi siswa dalam belajar bahasa inggris. Aku berharap penelitian ku ini bisa menjadi pertimbangan oleh guru-guru untuk membantu siswa-siswa melakukan self-assessment. pun sebaliknya, sebenarnya guru juga harus melakukan self-assessment, penilaian diri agar bisa tahu kelemahan dan kelebihan yang di milikinya untuk membantu sisawa dalam mencapi tujuan pembelajaran.


Yang terakhir hikmahnya adalah dari mengerjakan atau menyelesaikan skripsi, aku di latih Allah untuk terus berdoa setiap saat, meminta di doakan orang lain, dan mendoakan orang lain. Dimanapun aku berada, untuk menyelesaikan skripsiku aku harus melibatkan Allah, kalau Allah enggak ridho aku menyelesaikan ya enggak akan selesai, jadi aku sering minta doa kepada orang tuaku, kepada orang-orang yang menanyakan bagaimana skripsimu? Jadi guys, ketika kamu ditanya, “eh, gimana skripsimu? sidang kapan? Sudah sampai mana revisinya? Bahkan tanya kapan wisuda?” pertanyaan-pertanyaan seperti itu jangan dibuat sakit atau atau menjadi kalian sedih atau jengkel dengan orang tersebut. Tambah senanglah, jadi pada saat itu kamu bisa meminta doa kepada dia untuk mendoakan semoga diberi Allah kemudahan dan diberi izin Allah menyelesaikan skripsimu. Oke!! J iya jadi seperti itu, saat itu aku dilatih Allah untuk rajin-rajin berdoa, memohon ke Allah, minta doa sana sini, doakan sana sini, karena ketika kita mendoakan saudara kita malaikat menjawab  “Pun doa yang sama untukmu”  dan mengaminkannya, bagaimana tidak klepek-klepek di doain malaikat lho guys. Gitu yaaaa pesanku.


Ya gitu teman-teman, tidak terasa ya ini halaman sudah halaman ke lima dalam MS. Word, nulis setelah melaksanakan sholat shubuh jam setengah lima, sekarang cepet banget udah jam setengah tuju saja. Beneran aku nggak bohong sekarang jam setengah tuju pagi hari minggu. Ehehehe. Semoga bermanfaat ya tulisanku diatas, yang baik bisa diambil yang tidak bisa ditinggalkan. See you on the next topic. Have a nice day. Bye




0 comments:

Post a Comment