Terkejut..
Aku kira tugas januari
yang sempat aku tulis kemarin sudah berakhir, ternyata masih ada episode
selanjutnya, ada tambahan bonus yang harus aku kerjakan.
Di jumat sore kemarin,
selesai sholat ashar, tiba-tiba ada tetangga mbahkungku yang datang kerumah
untuk memberitahu bapak ibuk kalau mbahkung sedang dalam keadaan yang tidak
baik-baik saja. Sontak ibu memanggilku “Nin, mbahkungmu itu kenapa, kesanalah”
. aku dan bapak langsung buru-buru ke rumah mbahkungku.
Sebelum sampai dirumah
mbahkung, dari jauh mata ini sudah memandang banyaknya orang yang
berbondong-bondong menghampiri rumah mbangkungku, dalam hatiku “apa yang
terjadi?” Aku bertanya-tanya, “Apa iya...? ahh, Ya Rabb, aku kuatkanlah
mbahkungku”. Ucapku dalam hati.
Hingga sampai didepan
rumah mbahkung, kami disambut orang-orang yang melihat keadan mbahkungku, aku
semakin deg-deg an, tetapi aku harus pelan-pelan melangkah menuju pusat kerumuman,
“all is well” ucapku dalam hati. Tak lupa aku memperhatikan semua tetangga
mbahkungku yang berbaris menyambut kedatanganku dan bapaku, aku sudah tak
memperdulikan mereka, aku harus segera melihat kondisi mbahkungku.
Semakin dekat aku menuju
kamar mbahkung, aku melewati banyak orang bergerumun melihat arah kamar
mbahkungku, ditambah dengan suara tangisa mbah utiku membuat hatiku agak rancu
namun aku harus tenang. Akhirnya aku bisa melihat kondisi mbahkungku yang
sedang disangga badannya oleh tetanga-tetanggaku. “kenapa utii, kenapa?”
tanyaku kepada utiku. Sementara itu mbahkungku masih bisa mengeluh “Aduh-aduh..”
dan tidak bisa apa-apa. Aku mulai gugup, aku mulai panik, apa yang harus aku
perbuat aku bingung, aku langsung tanya bapak “aku panggilkan dokter yaa..” . “telfon
ommu, suruh kesni sekarang.” Aku langsung mengabari omku dan memberitahu
keadaan mbahkungku.
Karena ibuku sakit, ibuku
belum aku ajak kesini namun utiku teriak “mana ibukmu nin, ayo suruh kesini,”. Setelah
aku telfon omku, aku jemput ibu yang dalam keadaan lemas karena juga habis
sakit. Setelah aku jemput ibuku, bapak berkata “ayo antarkan aku pulang dulu,
ayo kita bawa ke RS tedekat.” Akhirnya dengan kondisi panik dan rumunan warga
desa yang membuatku agak gugup, bapak langsung bawa ku antar pulang ambil mobil
untuk mengantar mbahkung ke RS, sedangkan aku menyiapkan bekal yang dibawa aku
menyusul dengan utiku.
Sampai RS alhamdulillah,
mbahkungku di pasang oksigen dan dipasang impus, karena yang dikeluhkan
perutnya karena berhari-hari tidak doyan makan, akhirnya aku diminta untuk
meminumkan sirup untuk obat perutnya, akhirnya alhamdulillah kami bisa melewati
episode panik di jumat sore ini, sudah agak lega dapat penanganan gawat
darurat. Karena ini musim pandemi, kalau ingin rawat inap harus menyetujui
berkas-berkas persyaratan rawat inap di Rs, salah satunya adalah rapid test,
alhamdulilah hasilnya negatif, mbangkung bisa
dirawat disini, akan dipindahkan kamar jika tensi darah normal, yang
mana pada saat itu adalah 80.
Aku berusaha mencari cara
agar tensi darah mbahkungku naik, yaitu dengan minum jus, tapi aku tidak tahu
apakah setelah minum jus beliau muntah-muntah apa tidak. Aku belikan saja jus
dengan omku yang alhamdulillah sudah sampai RS setelah perjalanan satu jam dari
kota kami. Tidak hanya itu, mbahkungku yang masih kesakitan dengan perutnya
ingin terus BAB, akhirnya satu-satunya cara adalah memasangkan pampers, aku
yang minim banget literasi tentang dunia clodi atau perpopokan aku belikan
sesuai arahan dari penjual, aku belikan yang bentuknya celana, padahal setelah
ada info dari orang-orang ada pampers yang kretekan, jadi ini ilmu baru yang
aku dapatkan in this moment.
Ya Rabb, aku terus berdoa
agar Allah membantu kami, saatnya mbahkung diperiksa lagi oleh perawat RS namun
diinformasikan bahwa tensinya turun menjadi 70, padahal untuk dipindah ke
ruangan pasien harus mempunyai tensi di atas 100. Detik demi detik kami
menunggu keadaan mbahkung selanjutnya, BAB nya mbahkung pun terus berlanjut
sehingga kami berkerjasama untuk menyalin pampersnya, membersihkan segala
kotorannya. Aku mondari mandir beli ini
itu untuk keperluan mbahkung. Hingga waktu menunjukkan jam 11 malam lebih,
mbahkung masih terus BAB dengan warna kehitaman, tololnya aku tidak membeli
pampers banyak, akhirnya aku dan bapak berkenala di sekitar pasar untuk mencari
toko yang buka, namun indomart tutup, alpamart tutup, bahkan mart-mart yang
lain udah tutup, “Ya Rabb bantu kami,” dalam hatiku.
“itu aja bapak, di
perempaatan pasar ada toko yang masih buku tadi kayaknya, ayo kita putar balik.”
Ujarku ke bapak. Alhamdulilllah, tokonya hampir saja tutup,
pintu toko masih terbuka setengah meter saja, aku bergegas ke toko dan bilang “buk,
beli pampers dewasa, beli tisssue basah, sama beli kresek hitam besar ya..”
ujarku kepenjual. “alhamdulillah mbak, masih buka ini ya, mau tutup ini
padahal.” Ujar penjual kepadaku.
Dan kami melakukan
perjalanan ke RS di jam 12 san malam. Tiba- tiba bapak bilang
“Allah sedang memberikan
keberkahan kepada kita, nduk. insyaAllah berkahnya merawat orang tua itu gedhe
banget, iya memang ini ujiannya kita, tapi nduk, ketika kita ikhlas memberikan
penanganan yang terbaik untuk orang tua kita, keberkahan yang Allah berikan
kepada kita itu lho pasti banyak, percayalah di masa depan Allah akan muliakan
kamu yang merawat orang tua, InsyaAllah kamu diberikan kemudahan-kemudahan di
masa mendatang, tapi itu semua sudah pasti, nduk! Tidak ada yang gratis, Allah
pasti memberikan kita jalan kemudahan ketika kita merawat orang tua saat sakit,
sabar ya..” petuah bapak yang menyentuh hatiku dan aku hanya bisa berkata “iya
bapak,” dengan mata berkunang-kunang.
Aku percaya banget apa
yang barusan dikatakan bapak, ketika kita merawat orang tua dengan baik,
insyaAllah Allah akan memudahkan segala urusan kita kedepannya. Seketika itu
aku teringat kata ustad salim A. Fillah , aku lupa di bukunya yang bejudul apa,
yang ku ingat adalah, ada cerita seorang yang ditinggalkan anaknya saat perang,
atau bagaimana aku tidak ingat detailnya, intinya dia ditimpa kesedihan yang
dahsyat, namun ketika ditanya oleh orang-orang sekitar bagaimana perasaanmu
atas musibah yang menimpamu dia berkata “Aku tidak tahu ini rahmat atau ujian,
yang ku tahu adalah aku harus berbaik sangka kepada Allah.” Lalu, ketika dia
ditimpa musibah ada orang yang bertanya kepadanya “bagaimana kau menghadapi
ujian ini?” dia menjawab “aku tidak tahu ini rahmat atau ujian, yang ku tahu
adalah aku harus berbaik sangka kepada Allah. Jika ini adalah rahmat aku
bersyukur atas apa yang menimpa, namun jika ujian aku juga tetap bersykur
karena aku tahu Allah akan menggantikan semuanya dengan hal yang lebih baik
lagi.”
MasyaAllah, cerita itu
related banget dengan apa yang terjadi kepada keluargaku, betul sekali bahwa
aku tidak tahu ini rahmat atau ujian, tugasku adalah berbaik sangka kepada
Rabbku, agar memberikan keberkahan disetiap detiknya merawat orang tua yang
sakit.
Waktupun berlanjut,
setelah beberapa kali mengganti pampers mbahkung, namun tensi darahnyapun belum
normal, sehingga belum bisa dipindah keruang lainnya. Ketika itu aku tidak bisa
tidur, dadaku terasa panas, aku sepertinya butuh istirahat, tetapi ditidak disini,
aku harus pulang malam ini. Jam menunjukkan pukul 02.30 pagi, aku memberitahu
bapakku untuk mengantarkanku pulang karena aku tidak bisa tidur dengan dada
terasa panas.
Akhirnya aku pulang,
paginya aku kembali ke RS, aku melihat wajah-wajah keluargaku yang lelah, aku
melihat ibuku yang semakin lemas karena aku tahu dia belum pulih dari sakitnya
yang beberapa hari kemarin ia rasakan. Karena aku melihat kondisi ibuku yang
belum sehat, aku izin bapak untuk membawa ibuku pulang untuk istirahat dirumah.
Dan aku wira wira seperti iklan di TV, hehehe
Alhamdulillah, mbahkungku
sudah ada perubahan yang baik. Aku dan keluarga semakin tenang. Jadi mulai hari
jumat hingga sekarang, aku masih wira-wiri untuk ikut menemani mbahkung dan
menjenguk ibuku dirumah. Minta doanya yaa teman-teman yang baik, semoga Allah
segera angkat penyakit-penyakit dari keluargaku, semua kalian semua juga
diberikan kesehatan, stay healthy and happy yaaaa....
Minggu ini semoga Allah
berikan kemudahan untuku dalam menyelesaikan proposal thesis, dan semoga Allah memberikan
kabar-kabar baik untukku dan untuk kamu.. Aamiin ...
Teruslah melakukan
kebaikan semampu yang bisa kita lakukan, semoga Allah mempermudah otot-otot
kebaikan kita untuk melakukan kebaikan. Aamiin
selalu percaya allah akan memudahkan
ReplyDeleteharga excavator komatsu bekas
betul . yuk percaya sama Allah
Delete