Ramadhan akan segera datang, apakah kalian sudah
mempersiapkan untuk menyambut bulan yang penuh berkah ini? Aku harap kalian
sudah mempersiapkannya ya, salah satunya mempersiapkan diri untuk
berlomba-lomba dalam melaksanakan kebaikan, semoga kita semua diberikan
kekuatan Allah untuk menjalani puasa ya, semoga juga kita akan bertemu di hari
fitri nanti. Aamiin.
Oiya, apa kalian menyambut Ramadhan tahun ini
berbeda dengan ramadhan tahun kemarin? Kalau kalian tanya ke aku, aku pasti
menjawab “iya, bulan ramadhan ini berbeda dengan ramadhan tahun lalu.” . Apa nin?
Okay, aku akan cerita dibawah ya.
Yang berbeda adalah keluargaku kehilangan satu
anggota keluarga. Hampir dua bulan ini keluarga kami sudah di tinggal kakekku. Jika
kalian sudah membaca postingan blogku di bulan januari, pasti kalian sudah
tahu awal ceritanya. Karena Allah sangat cinta kepada kakek, bulan februari
kemarin beliau sudah menghadap ke rahmatullah. Sehingga salah satu faktor
kenapa bulan februari akhir dan maret aku tidak posting tulisan di blog adalah
karena kami sekeluarga sedang berduka. Mengalami kondisi yang sedang kehilangan
seseorang yang sangat kami cintai itu sangatlah berat sebenarnya, tetapi kami
yakin, orang yang kami cintai sudah lebih baik di alam selanjutnya, oleh sebab
itu, kami sekeluarga harus ikhlas melepas kepergian kakekku. Namun, membutuhkan
waktu untuk pulih kembali menjalani kehidupan, karena kehidupan ini masih tetap
berputar, tugas kita adalah memperbanyak ibadah kepada Allah SWT.
Alhamdulillah, kami sekeluarga dapat melewati ujian
di bulan februari kemarin karena pertolongan Allah. Bulan februari adalah bulan
yang paling berat, menangis, sesak di dada karena kepergian kakek, tanpa ada
pertolongan-Nya mungkin kami masih larut dalam kesedihan, namun dibulan april
ini, kami sudah menjalani kehidupan seperti biasa. Aku minta doanya ya
teman-teman, semoga kakekku ditempatkan disisi Allah, mohon kiriman
al-fatihahnya ya untuk beliau. Semoga amal ibadahnya di terima Allah SWT.
Aamiin.
Di bulan februari kemarin, tidak hanya kakekku
saja yang sakit, kami sekeluarga juga terjangkit penyakit cikungunya, sehingga
kami bergantian menjaga kakek di rumah sakit.
Bagiku, terjangkit cikungunya adalah penyakit yang sangat menyakitkan,
badanku tidak bisa digerakan terlalu keras, nyeri sendi di sekujur tubuh, dan
tidak bisa jalan karena merasakan nyeri sendi yang sangat dahsyat. Sehingga sholat
pun harus tayamum dan duduk di atas kasur. Iya, bulan februari bulan yang berat
untuk kami, tetapi Allah sangat sayang kepada kami, Allah pasti memberikan
hikmah di balik ujian ini. Dengan adanya
ujian kematian ini, aku lebih sadar dan mawas diri bahwa Allah akan memanggil
kita sewaktu-waktu, tetapi Allah sudah menentukan kapan waktu itu dan waktu itu
adalah waktu yang tepat untuk kita kembali kepada Nya.
Kematian juga memberikan pelajaran banyak untuk
aku, semoga kita semua juga bisa mengambil pelajaran, bahwa kematian itu pasti
akan datang pada saatnya. Oleh karena itu, haruslah kita persiapkan sedini
mungkin. Semoga kematian kita adalah kematian yang memiliki alur indah, yang
mana Allah mengatur dan menatanya dengan rapi, salah satunya adalah keluarga
kita sudah siap untuk kehilangan kita. namun, insyaAllah kita semua akan
dipertemukan di surga dengan bahagia. Aamiin Yarobbal’alamin
Bicara tentang kematian, kita harus percaya bahwa
yang menjadi teman kita kelak adalah ibadah kita yang lakukan selama di dunia. Oleh
sebab itu, ayo kita saling mengingatkan untuk mempersiapkan bekal sejak
dini. Semoga Allah mengizinkan kita
semua meninggal dengan keadaan husnul khotimah ya. Aamiin Yarobba’alamin
Tulisan malam ini diakhiri oleh nasehat dari Ustad
Oemar Mita yang mengatakan bahwa “kematian seseorang itu bukanlah perpisahan
dengan orang tersebut, melainkan kematian adalah saat dimana seseorang sudah
waktunya berangkat ke tujuan, yang mana kita mempunyai jadwal keberangkatan
yang berbeda dengan orang telah meninggal lebih dahulu, kita menunggu giliran
jadwal saja.”
semoga bisa terus melakukan kebaikan
ReplyDeletescania p360
aamiin, thank you miliana :)
Delete