"Nanti kalau SMA di Jawa Tengah ya Bapak, SMA
nya bagus banget itu."
"Aku nanti kuliahnya di luar negeri ya, buk."
"Oiya, nanti aku mau tamasya ke pulau ini ya,
kak."
"Aku makan yang ini, aku lapar, kamu makan
yang lain saja!"
"Aku mau kerja di pulau ini kayaknya
menjanjikan."
Sering mengatakan demikian? Atau sering mendengar kalimat demikian dari
seseorang?
Kalimat
di atas adalah beberapa contoh kalimat yang mungkin sering di utarakan sebagian
orang tetapi entah mereka sadar atau tidak ketika mereka sedang mengatakan
kalimat tersebut mereka sedang memilih suatu pilihan dalam hidupnya.
Coba
kalian baca lagi ya kalimat-kalimat diatas, kalau benar mereka sedang memilih
suatu pilihan.
Eitss, lebih tepatnya aku pernah mengatakan kalimat demikian,
Aku percaya setiap hari kita sudah menentukan
pilihan-pilihan yang bermacam-macam konteksnya.
Mulai dari hal dasar seperti menentukan tmpt sekolah,
tempat liburan, tempat kerja dan lain-lain.
Kita anggap bahwa kadang pilihan itu sulit kita
tentu kan, tapi kita tetap harus tentukan, ya kan?
Sama, aku juga merasakan demikian.
Yang kadang kita bersikukuh dengan pilihan kita,
kita pikir pilihan tertentu itu sangat menyenangkan, dan sangat menjanjikan,
tetapi orang tua melarang, ini hanya misalnya.
Sayangnya aku baru sadar, ada hal yang penting
yang baru aku sadari dan perlu kita ingat setiap menentukan pilihan, yaitu
"Meredakan Ego"
Kawan, memilih pilihan ternyata tidak melulu
tentang menurut kebahagiaan kita, menurut kesenangan kita saja.
Ternyata, di setiap memilih dan menentukan pilihan
diharapkan untuk meredakan ego sendiri.
Meredakan ego tidak berarti tidak menyanyangi diri
sendiri dan tidak mengutamakan diri sendiri. Tidak kawan!
Disamping memilih yang terbaik versi kita,
meredakan ego juga memberi ruang orang lain untuk berpendapat atas pilihan kita
dan menghindarkan konflik.
Meredakan ego disaat memilih pilihan adalah
memilih keputusan yang paling banyak manfaatnya dan kecil mudharatnya untuk
diri sendiri dan orang sekitar, dan keputusan itu bisa kita terima.
Meredakan ego disaat memilih pilihan adalah
memahami kondisi diri sendiri dan oang lain yang bersangkutan dengan pilihan
tersebut, sehingga kita lebih memilih menerima daripada memberontak.
Meredakan ego berarti mengutamakan keputusan
bersama dengan mempertimbangkan akibatnya, tidak melulu hanya memikirkan
kepentingan diri sendiri.
Meredakan ego juga berarti merelakan suatu hal
yang senangnya hanya kita nikmati sendiri tetapi orang lain tidak.
Meredakan ego pada akhirnya akan menentramkan hati
dan pikiran, karena meredakan ego tidak hanya menerima takdir tetapi juga sadar
bahwa kesenangan dunia itu memang sementara.
Selamat meredakan ego ya, Nin.
setuju banget dengan postingan ini
ReplyDeletebackhoe komatsu
thank you Lia :)
Delete