Tuesday, July 4, 2023

Memandikan Jenazah


Untuk kedua kalinya, aku diberikan kesempatan Allah untuk ikut serta memandikan jenazah. Yang pertama memandikan jenazah nenek, dan baru saja kemarin memandikan jenazah mbah yi dari keluarga Tuban. Rasanya bagaimana? Rasanya tidak bagaimana-mana. Jujur, untuk rasa takut alhamdulillah sudah tidak ada karena sudah punya pengalaman sebelumnya. Yang ku rasa cenderung rasa bersyukur, bersyukur sudah diberikan kesempatan Allah untuk melakukan hal yang mungkin tidak semua orang bisa tatak atau berani melakukan hal demikian. Karena memang untuk ikut andil dalam memandikan jenazah harus orang yang benar-benar siap mental dan segalanya. Kalau memang diawal sudah merasa ragu ya sudah jangan di teruskan untuk ikut. Namun, ternyata ada banyak hikmah yang aku ambil dari ikutserta memandikan jenazah.

Yang pertama sebagai pengingat diri kalau kita akan pulang. Aku harus benar-benar sadar bahwa disetiap kita yang hidup pasti akan meninggal. Secara tidak langsung saat kita diperlihatkan kematian orang lain itu artinya kita sedang diingatkan Allah kalau kita pasti akan kembali ke Allah. Dan semua itu tidak bisa kita tolak, waktu dan tempatnya semua Allah yang menentukan, tergantung dari amalan dan ibadah kita selama di dunia. Sehingga, mulai saat ini harus mempersiapkan diri dan mempersiapkan bekal yang banyak untuk pulang ke akhirat. Karena sejatinya kita di dunia hanyalah bermain-main saja.

Yang kedua sebagai pengingat diri kalau kita bukanlah manusia yang bisa hidup sendiri. Selama hidup di dunia harus banyak-banyak menebar kebaikan kepada makhluk Allah. Menjalin banyaknya persahabatan dan persaudaraan dengan orang-orang shalih, sehingga ketika tidak ada kita ada yang memandikan, kita ada yang mendoakan, dan ada yang mengantarkan kita ke tempat peristirahatan terakhir. Kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain untuk hidup dan mati, sehingga mulai sekarang harus bisa berpikir bahwa apa yang kamu tanam pasti akan kamu tuai, begitupun dengan hidup ketika kita baik dengan orang, insyaAllah banyak orang yang baik dengan kita.

Yang ketiga sebagai pengingat bahwa keluarga adalah tempat paling setia untuk kita kembali. Seberapa jauh kita berlayar ataupun merantau ketika kita sudah tidak ada pasti keluarga kita yang pertama kali sedih akan kehilangan kita. Kita akan dikembalikan kepada keputusan keluarga kita, apakah mau dimakamkan ditempat rantau atau dipulangkan di kampung halaman, keluargalah yang berhak untuk mengaturnya. Jika memungkinkan bisa dipulangkan pasti akan dipulangkan dan mereka yang paling setia untuk tempat kita pulang. Maka dari itu, bangunlah keluarga yang harmonis, yang menjadi support sistem terbaik dari kehidupanmu sehingga kau akan kembali bersama mereka.

 

Ya Rabb, panggilah kami dalam keadaan iman islam, dalam keaadan taat kepadamu, dalam keadaan baik, dalam keaadaan siap dan Engkau Ridho, dalam keadaan husnul khotimah, sehingga apa yang telah dilakukan selama di bumi bisa menjadikan pelajaran dan teladan untuk manusia selanjutnya. Aamiin

 

0 comments:

Post a Comment