Salah satu hal yang harus kita asah sampai kapanpun adalah mental memberi kita.
Dengan mempunyai mental memberi yang baik, secara
tidak sadar sifat humanis kita akan menjadi baik pula, dimana hal tersebut
berdampak pada kualitas hidup kita. Dari bacaan yang telah ku baca, seorang
yang mempunyai mental memberi yang baik hidupnya akan lebih senang karena dipenuhi
dengan rasa cinta, hidupnya lebih bahagia karena mental memberi juga berdampak baik
dalam mempererat tali persahabatan dan berkehidupan sosial.
Namun, untuk mempunyai mental memberi yang baik dan
terus meningkat kita harus mengasahnya setiap hari, karena mempunyai mental
memberi yang baik butuh latihan yang tidak singkat, sampai kapanpun harus kita
asah.
Sebagai manusia yang mempunyai nafsu yang tinggi
terhadap hal-hal duniawi, kita mempunyai keinginan untuk memperoleh sesuatu sebanyak-banyaknya,
seluas-luasnya. Kita, terutama diri sendiri, sering lupa harta yang kita peroleh
itu sebagiannya adalah hak orang lain. Sehingga kita harus mempunyai kesadaran
diri untuk berbagi ketika kita mempunyai harta yang lebih.
Aku ingat betul nasihat
guru les matematikaku saat duduk di bangku SMA, beliau sudah sepuh dan tinggal
menikmati masa pensiunya, inti dari apa yang beliau sampaikan adalah “sebagian
harta yang kita miliki saat ini adalah milik orang lain, jadi sudah seharusnya
kita ini mau membagikan sebagian apa yang kita punya dengan orang lain”.
Setiap les dirumah beliau tidak ada hari yang tidak
ada waktu berbagi. Beliau selalu memberikan makanan kepada kita, entah pisang
rebus, entah roti, pasti ada makanan untuk dibagikan kepada murid-murid lesnya.
See, berapa tahun kemudian diri ini baru sadar bahwa secara tidak langsung
sejak itu beliau sedang menunjukan mental memberinya kepada kami dan memberikan
contoh yang real bahwa mental memberi kita harus kita asah sampai kapapun. Walaupun
sesederhana memberikan makanan ringan kepada muridnya, itu membuat kami para
murid senang, usia tidak menjadi penghalang bagi beliau untuk tetap memberi apa
yang beliau punya kepada orang lain. Beliau adalah salah satu contoh yang
menunjukan teladan yang baik untuk murid-muridnya. Mungkin kalian juga pernah
menemui seseorang seperti itu ya? atau mungkin menjumpai hal kecil yang
dilakukan oleh orang lain yang membuat hati kita bergetar untuk memujinya.
Sudah saatnya aku, kamu, dan kita semua mengecek
bagaimana kondisi mental memberi kita saat ini, dan mari terus memperbaiki
mental memberi kita agar lebih baik daripada sebelumnya, jangan sampai kita mempunyai
mental meminta yang lebih tinggi daripada mental memberi kita. Bukannya, memperbaiki
mental memberi kita sama artinya melakukan suatu kebaikan? yangmana ketika kita
melakukan satu kebaikan dengan keimanan dan keikhlasan, maka akan dibalas 10
kebaikan hingga 700 kali lipat (hadits Arbain ke-37)
Ya Rabb, perbaikilah mental memberi kami, mental
memberi kami kepada orang tua kami, kepada keluarga kami, kepada guru-guru
kami, sahabat-sahabat kami, dan makhluk yang Engkau ciptakan dibumi ini. Aamiin
0 comments:
Post a Comment