Sunday, December 12, 2021

Perjalanan pagi~

 Perjanalan pagi ~

 

Pagi ini aku diantar bapak untuk balik kesurabaya, malam sebelum keberangkatan aku sudah dipesani bangun jam 3, siap-siap untuk berangkat, setelah shubuh langsung berangkat, karena jarak rumah dengan stasiun tidaklah dekat.

Akupun bangun jam tiga lebih, dan mempersiapkan barang-barang bawaan sampai setengah 4, lalu mandi dan dan sholat shubuh, setelah shubuh, akupun berangkat diantar bapak, tidak lupa juga aku pamit pada ibu yang selalu mendoakanku.

Seperti biasa, sepanjang perjalanan pasti ada nasihat-nasihat yang muncul dari bapak. Kira-kira seperti mutiara-mutiara yang jatuh menimpa diriku. Kali ini mutiara ini berisikan hal yang patut aku abadikan sebagai peingatku sampai kapanpun.

Karena kami melewati jalan yang mana jembatan-jembatannya yang sedang dibangun, kami bertemu beberapa orang penjaga jalan tersebut, untuk mengatur jalannya lalu lintas yang melintas diarea jembatan, lalu seperti orang-orang lain lakukan, kamipun juga melakukan mengasih uang seikhlasnya kepada penunggu jalan tersebut.

“Ini sama aja sedekah shubuh, sudah dua kali sedekah shubuh yak arena dua kali ngasih orang.” Kata bapak kepadaku.

“iyaa, bener, bener, ibuk tadi ya sedekah shubuh.” Kataku

“titip doe?” tanya bapak.

“iyaa, bener.” Jawab

“Yuyun kapan hari tanya, “mbak sedekah shubuh itu bagaimana to? Apa harus setelah sholah shubuh? Atau bagaimana” jelasku ke bapak.

“ya aku jawab, sedekah shubuh itu sedekah sebelum matahari atau fajar muncul dek, nggak harus pas selesai shubuh teng” jelasku ke bapak.

“Iyaa, sedekah yang sebelum matahari muncul, sedekah shubuh.” Sahut bapak.

“Terus yuyun tanya lagi, “mbak, sedekah shubuh itu harus berupa uang yaa? harus dikasihkan kemasjid ya?” ucapku.

“ya aku jawab, “enggak dek, sedekah shubuh itu tidak harus dengan uang, bisa barang, bisa tenaga, dan lain-lain, tidak harus uang!, dan tidak harus dikasihkan masjid kok, kamu bisa ngasih ke orang langsung, atau kamu buat kaleng khusus sedekah subuh, setiap hari kamu isi kaleng itu, nanti kalau udah penuh kamu kasihkan adekmu itu juga termasuk sedekah kok” aku bilang begitu, bapak.” Kataku ke bapak.

“iya betul, kata Syeh alijuberrr” jawab bapak.

“kok Jubeerrr sih bapak? Sahut ku , sambal ketawa.

“iya, syeh alijubeer itu bilang juga membaca “alhamdulillah” 100 kali setelah shubuh itu sama dengan sedekah 100 unta, nah sedekah juga tidak berarti barang dan uang kan, dzikir juga sedekah ternyata” kata bapak.

“Oh iyaa? masyaAllah .. sedekah subuh dahsyat.” Kataku

Setelah aku cek apa yang disampaikan bapak tentang tausiyah Syech Ali jaber, benar apa kata bapak, namun ada koreksi sedikit kalau yang dimaksud bukanlah 100 unta melainkan 100 kuda perang, wah masyaAllah, ketika setelah shubuh membaca alhamdulillah 100x sama dengan bersedekah 100 kuda perang. Seperti yang ditulis diartikel jakpusnews.com oleh vera dwiriani:

"Jika kita berdzikir mengucap Alhamdulillah 100 kali saya hitung itu tidak sampai 3 atau 4 menit, tapi Masya Allah kita bisa mendapatkan nilai sedekah 100 kuda fii sabilillah," kata Syekh Ali Jaber.”

 

 

masyaAllah, semoga kita semua bisa mengamalkan dzikir “alhamdulillah” yang sangat enteng namun pahalanya luar biasa yaa.

 

pagi ini dapat mutiara yang sangat berharga, semoga mutiaranya juga terpancarkan kepada siapapun yang membaca, aamiin.

 

 

0 comments:

Post a Comment