Perjanalan pagi ~
Pagi ini aku diantar bapak untuk balik
kesurabaya, malam sebelum keberangkatan aku sudah dipesani bangun jam 3,
siap-siap untuk berangkat, setelah shubuh langsung berangkat, karena jarak
rumah dengan stasiun tidaklah dekat.
Akupun bangun jam tiga lebih, dan
mempersiapkan barang-barang bawaan sampai setengah 4, lalu mandi dan dan sholat
shubuh, setelah shubuh, akupun berangkat diantar bapak, tidak lupa juga aku
pamit pada ibu yang selalu mendoakanku.
Seperti biasa, sepanjang perjalanan pasti
ada nasihat-nasihat yang muncul dari bapak. Kira-kira seperti mutiara-mutiara
yang jatuh menimpa diriku. Kali ini mutiara ini berisikan hal yang patut aku
abadikan sebagai peingatku sampai kapanpun.
Karena kami melewati jalan yang mana jembatan-jembatannya
yang sedang dibangun, kami bertemu beberapa orang penjaga jalan tersebut, untuk
mengatur jalannya lalu lintas yang melintas diarea jembatan, lalu seperti
orang-orang lain lakukan, kamipun juga melakukan mengasih uang seikhlasnya
kepada penunggu jalan tersebut.
“Ini sama aja sedekah shubuh, sudah dua
kali sedekah shubuh yak arena dua kali ngasih orang.” Kata bapak kepadaku.
“iyaa, bener, bener, ibuk tadi ya sedekah
shubuh.” Kataku
“titip doe?” tanya bapak.
“iyaa, bener.” Jawab
“Yuyun kapan hari tanya, “mbak sedekah
shubuh itu bagaimana to? Apa harus setelah sholah shubuh? Atau bagaimana”
jelasku ke bapak.
“ya aku jawab, sedekah shubuh itu sedekah
sebelum matahari atau fajar muncul dek, nggak harus pas selesai shubuh teng”
jelasku ke bapak.
“Iyaa, sedekah yang sebelum matahari
muncul, sedekah shubuh.” Sahut bapak.
“Terus yuyun tanya lagi, “mbak, sedekah
shubuh itu harus berupa uang yaa? harus dikasihkan kemasjid ya?” ucapku.
“ya aku jawab, “enggak dek, sedekah
shubuh itu tidak harus dengan uang, bisa barang, bisa tenaga, dan lain-lain,
tidak harus uang!, dan tidak harus dikasihkan masjid kok, kamu bisa ngasih ke
orang langsung, atau kamu buat kaleng khusus sedekah subuh, setiap hari kamu
isi kaleng itu, nanti kalau udah penuh kamu kasihkan adekmu itu juga termasuk
sedekah kok” aku bilang begitu, bapak.” Kataku ke bapak.
“iya betul, kata Syeh alijuberrr” jawab
bapak.
“kok Jubeerrr sih bapak? Sahut ku ,
sambal ketawa.
“iya, syeh alijubeer itu bilang juga
membaca “alhamdulillah” 100 kali setelah shubuh itu sama dengan sedekah 100 unta,
nah sedekah juga tidak berarti barang dan uang kan, dzikir juga sedekah
ternyata” kata bapak.
“Oh iyaa? masyaAllah .. sedekah subuh
dahsyat.” Kataku
Setelah aku cek apa yang disampaikan bapak
tentang tausiyah Syech Ali jaber, benar apa kata bapak, namun ada koreksi
sedikit kalau yang dimaksud bukanlah 100 unta melainkan 100 kuda perang, wah masyaAllah,
ketika setelah shubuh membaca alhamdulillah 100x sama dengan bersedekah 100
kuda perang. Seperti yang ditulis diartikel jakpusnews.com oleh vera dwiriani:
"Jika
kita berdzikir mengucap Alhamdulillah 100 kali saya hitung itu tidak sampai 3 atau
4 menit, tapi Masya Allah kita bisa mendapatkan nilai sedekah 100 kuda fii
sabilillah," kata Syekh
Ali Jaber.”
masyaAllah,
semoga kita semua bisa mengamalkan dzikir “alhamdulillah” yang sangat enteng
namun pahalanya luar biasa yaa.
pagi ini
dapat mutiara yang sangat berharga, semoga mutiaranya juga terpancarkan kepada
siapapun yang membaca, aamiin.
0 comments:
Post a Comment