Tak Terlihat Jasanya
Karena
aku dibesarkan di desa, aku tahu betul kalau orang-orang desaku itu
ramah-ramah. Orang- orang desaku baik-baik, orang-orang desaku mempunyai
keikhlasan tingkat tinggi. Dari sekian banyak orang-orang tersebut, aku ambil
contoh satu yang perlu kita teladani untuk kehidupan ini. Beliau adalah salah
satu guru ngajiku dari kecil, namanya mbah diq. Sejak aku SD beliau mengabdikan
hidupnya untuk mengajar anak-anak kecil di desaku untuk mengaji. Beliau adalah
sosok yang sederhana, ramah, dan tidak suka marah. Rumahnya biasa saja, tetapi
menurut informasi yang aku tahu beliau waqaf kan tanah orang tuanya untuk
bangun mushola yang sekarang sudah berdiri di depan rumahnya. Begitu aku mengatakannya "tak terlihat jasanya didunia, tapi terlihat jelas jasa langitnya"
Dari
aku sd sampai sekarangpun beliau ternyata masih mengajar ngaji anak-anak di
desaku, ngajinya biasanya dimushola, dan karena masjid desa juga memprogramkan
ngaji lagi, beliau juga terkadang mengajar di masjid besar desaku. Dari lamanya
tahun beliau mengajarkan ngaji ke anak-anak, kita bisa ambil pelajaran
kesabaran beliau menghadapi anak-anak. Apa kalian tidak bertanya apa pekerjaan
beliau? Beliau adalah seorang petani yang penghasilannya tidak seberapa. Dan
sebagai guru ngajipun sepertinya beliau tidak di gaji oleh siapapun. Beliau
hanya ikhlas menebarkan ilmuNya Allah.
Ketika
itu aku berpikir, nanti kalau mbah diq sudah tidak bagaimana ya? Siapa nanti
yang mengurus mushola yang biasanya kami tempati sholat? Siapa nanti yang
sekiranya bisa menjadi penggantinya? Pastinya kami akan kehilangan sosok-sosok
inspiratif yang terlihat jasanya untuk kampung ini. Ah, rasanya ingin
menggantikan, tapi La qawla, aku belum punya ilmu ngaji sebaik mbah diq, aku
tidak sesabar mbah diq, aku hanya gadis biasa yang belum bisa apa-apa. Aku hanya berdoa, semoga nanti ada penggantinya
yang lebih baik untuk meneruskan perjuanganya membantu agama Allah.
Waktu
aku SMA, sempat terdengar sih ada mas-mas dan mbak mbak kakak tingkatku agak jauh yang bantu mbak diq ngajar
di mushola, karena SMA aku jarang dirumah ya aku tidak tahu pasti kabarnya.
…two years later…
Tulisan diatas aku tulis 5 september 2019, dan
kinipun dokumennya masih ada laptopku. Sungguh cepat ya waktu ini, sekarang aku
sudah berada dimasa depan. Sekarang sudah 2021, beberapa hari lagi sudah tahun
2022, masyaAllah cepat banget ya hidup ini tidak terasa. Dan dua tahun dari aku
menulis tulisan diatas, tenyata Allah mempunyai kejutan yang menarik kepadaku,
ya mungkin dibulan September pertengahan atau akhir, Allah memberikan
kesempatan untuk aku membantu mbak diq dan mb nuri untuk mengajar dimushola,
yah walaupun ilmuku pas-pasan aku berusaha memberikan yang terbaik untuk
anak-anak didesaku. Awalnya aku dapat keluh kesah dari tetanggaku yang mana
anak-anaknya tidak ada yang ngajar kalau ngajari, karena mbah diq sudah pegang
anak yang besar-besar, mb nuri juga sudh ngajar beberapa anak, sehingga anak-anak
kecil mulai dari 4 tahunan mungkin ya tidak ada yang ngajar karena mbk lina
yang biasanya ngajar sudah hamil besar dan tidak bisa mengjar lagi. Akhirnya,
aku mencoba memberanikan diri menyaut obrolan tetangga-tetanggaku yang mana saat
itu mereka ada didepanku, “apa aku ajar kah mbak?” hahahaha ucapku. Mbk Isna “iyaa
mbak, aku tambah seneng kalau ada yg ngajar” begitupun mbak-mbak yg lain juga
mengiyakan. Aku menyampaikan nanti aku bilang mbak lina dulu apa bisa aku menggantikan
dia, setelah itu aku segera menghubungi mbak lina untuk meminta izin untuk
menggantikannya, alhamdulillah mb lina mendukung sekali kalau aku bantu mbah
diq dan mb nuri. Dan akhirnya, masyaAllah, aku dipertemukan dengan malaikat-malaikat
kecil yang sangat lucu, imut, dan menggemaskan, aku bertemu anak-anak yang
sangat aku sayangi. Pun dengan mereka, aku merasakan kalau merekapun juga
sangat sayang kepadaku. Namun, karena aku masih mempunyai tanggunggan kuliah,
dibulan November ini aku meninggalkan mereka, aku titipkan kembali mereka ke
mbak nuri, karena aku harus menyelesaikan amanah-amanahku. Sungguh ya, rencana
Allah itu sangatlah indah, terima kasih ya ya Allah sudah mengizinkanku
merasakan bagaimana bersama-sama dengan anak-anak walaupun hanya sementar.
Sungguh mereka-mereka yang berjuang tanpa pamrih adalah orang yang "tak terlihat jasanya didunia, tapi terlihat jelas jasa langitnya". Semoga Allah memberkahi dan memberikan balasan terbaik, aamiin yarobba'alamin
0 comments:
Post a Comment