Sunday, December 5, 2021

Jasa Langit

 Tak Terlihat Jasanya

Karena aku dibesarkan di desa, aku tahu betul kalau orang-orang desaku itu ramah-ramah. Orang- orang desaku baik-baik, orang-orang desaku mempunyai keikhlasan tingkat tinggi. Dari sekian banyak orang-orang tersebut, aku ambil contoh satu yang perlu kita teladani untuk kehidupan ini. Beliau adalah salah satu guru ngajiku dari kecil, namanya mbah diq. Sejak aku SD beliau mengabdikan hidupnya untuk mengajar anak-anak kecil di desaku untuk mengaji. Beliau adalah sosok yang sederhana, ramah, dan tidak suka marah. Rumahnya biasa saja, tetapi menurut informasi yang aku tahu beliau waqaf kan tanah orang tuanya untuk bangun mushola yang sekarang sudah berdiri di depan rumahnya. Begitu aku mengatakannya "tak terlihat jasanya didunia, tapi terlihat jelas jasa langitnya"

Dari aku sd sampai sekarangpun beliau ternyata masih mengajar ngaji anak-anak di desaku, ngajinya biasanya dimushola, dan karena masjid desa juga memprogramkan ngaji lagi, beliau juga terkadang mengajar di masjid besar desaku. Dari lamanya tahun beliau mengajarkan ngaji ke anak-anak, kita bisa ambil pelajaran kesabaran beliau menghadapi anak-anak. Apa kalian tidak bertanya apa pekerjaan beliau? Beliau adalah seorang petani yang penghasilannya tidak seberapa. Dan sebagai guru ngajipun sepertinya beliau tidak di gaji oleh siapapun. Beliau hanya ikhlas menebarkan ilmuNya Allah. Begitu aku mengatakannya "tak terlihat jasanya didunia, tapi terlihat jelas jasa langitnya"

Ketika itu aku berpikir, nanti kalau mbah diq sudah tidak bagaimana ya? Siapa nanti yang mengurus mushola yang biasanya kami tempati sholat? Siapa nanti yang sekiranya bisa menjadi penggantinya? Pastinya kami akan kehilangan sosok-sosok inspiratif yang terlihat jasanya untuk kampung ini. Ah, rasanya ingin menggantikan, tapi La qawla, aku belum punya ilmu ngaji sebaik mbah diq, aku tidak sesabar mbah diq, aku hanya gadis biasa yang belum bisa apa-apa.  Aku hanya berdoa, semoga nanti ada penggantinya yang lebih baik untuk meneruskan perjuanganya membantu agama Allah.

Waktu aku SMA, sempat terdengar sih ada mas-mas dan mbak mbak kakak tingkatku agak jauh yang bantu mbak diq ngajar di mushola, karena SMA aku jarang dirumah ya aku tidak tahu pasti kabarnya.



…two years later…

 

Tulisan diatas aku tulis 5 september 2019, dan kinipun dokumennya masih ada laptopku. Sungguh cepat ya waktu ini, sekarang aku sudah berada dimasa depan. Sekarang sudah 2021, beberapa hari lagi sudah tahun 2022, masyaAllah cepat banget ya hidup ini tidak terasa. Dan dua tahun dari aku menulis tulisan diatas, tenyata Allah mempunyai kejutan yang menarik kepadaku, ya mungkin dibulan September pertengahan atau akhir, Allah memberikan kesempatan untuk aku membantu mbak diq dan mb nuri untuk mengajar dimushola, yah walaupun ilmuku pas-pasan aku berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anak didesaku. Awalnya aku dapat keluh kesah dari tetanggaku yang mana anak-anaknya tidak ada yang ngajar kalau ngajari, karena mbah diq sudah pegang anak yang besar-besar, mb nuri juga sudh ngajar beberapa anak, sehingga anak-anak kecil mulai dari 4 tahunan mungkin ya tidak ada yang ngajar karena mbk lina yang biasanya ngajar sudah hamil besar dan tidak bisa mengjar lagi. Akhirnya, aku mencoba memberanikan diri menyaut obrolan tetangga-tetanggaku yang mana saat itu mereka ada didepanku, “apa aku ajar kah mbak?” hahahaha ucapku. Mbk Isna “iyaa mbak, aku tambah seneng kalau ada yg ngajar” begitupun mbak-mbak yg lain juga mengiyakan. Aku menyampaikan nanti aku bilang mbak lina dulu apa bisa aku menggantikan dia, setelah itu aku segera menghubungi mbak lina untuk meminta izin untuk menggantikannya, alhamdulillah mb lina mendukung sekali kalau aku bantu mbah diq dan mb nuri. Dan akhirnya, masyaAllah, aku dipertemukan dengan malaikat-malaikat kecil yang sangat lucu, imut, dan menggemaskan, aku bertemu anak-anak yang sangat aku sayangi. Pun dengan mereka, aku merasakan kalau merekapun juga sangat sayang kepadaku. Namun, karena aku masih mempunyai tanggunggan kuliah, dibulan November ini aku meninggalkan mereka, aku titipkan kembali mereka ke mbak nuri, karena aku harus menyelesaikan amanah-amanahku. Sungguh ya, rencana Allah itu sangatlah indah, terima kasih ya ya Allah sudah mengizinkanku merasakan bagaimana bersama-sama dengan anak-anak walaupun hanya sementar.

Sungguh mereka-mereka yang berjuang tanpa pamrih adalah orang yang "tak terlihat jasanya didunia, tapi terlihat jelas jasa langitnya". Semoga Allah memberkahi dan memberikan balasan terbaik, aamiin yarobba'alamin

 

 

0 comments:

Post a Comment