Selayaknya seorang yang ingin berpergian menggunakan kereta, ia harus menjadwalkan kapan ia akan berangkat dan pulang, begitupun dengan seseorang yang ingin melakukan kebaikan, ia harus menjadwalkan kapan kebaikan itu akan dilaksanakan dan menyusun jadwal kebaikan dengan rapi.
Seperti yang
telah aku dengar berkali-kali, bahwa "kebaikan yang tidak direncanakan
atau dijadwalkan dengan baik akan terkalahkan dengan keburukan yang telah
tersusun dengan baik."
Oleh karena
itu, kebaikan kita harus direncanakan, harus disusun, dan ditetapkan kapan
dilakukan. Kalau tidak begitu, kita akan selalu menunda-nunda, menomor
sekiankan, dan akhirnya kita lupa padahal kita tidak tahu sampai kapan kita
diberikan kesempatan untuk melakukan kebaikan.
Apakah kita
tidak merasa senang pada saat terbesit kebaikan di hati dan pikiran kita karena
itu artinya kita sedang diberikan signal untuk melakukan kebaikan itu?
Apakah kita
tidak merasa senang bahwa itu adalah sebuah hidayah dari Sang Maha Kuasa untuk
mengaktifkan otot kebaikan kita?
Jangan bosan
untuk merancang kebaikan ya, yuk mari susun rencana-rencana baik kita.😊
"Barangsiapa
yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya."(Q.S.Az-Zalzalah : 7)
0 comments:
Post a Comment