Graduation day….
Tanggal 17 november kemarin aku telah diizinkan
Allah untuk menyelesaikan study di kampus tercinta. Hari itu sangat happy
sekali karena keluarga ikut mengantarkanku wisuda. Dengan diberikan gelar
master, semoga Allah selalu membantuku untuk bermanfaat untuk orang lain, untuk
orang-orang yang membutuhkan ilmuku, semoga ilmu yang aku dapat merupakan ilmu
yang berkah yang manfaatnya tidak hanya aku rasakan, namun semua orang bisa
merasakan. Aamiin
Tidaklah mudah untuk sampai dititik ini, perlu
perjuangan, perlu ketekunan, dan ekstra usaha untuk sampai disini. Tidak sedikit
air mata yang mengalir, aku ingat betul, saat bagaimana perjuanganku menyakinkan
penguji bahwa apa yang telah aku tulis layak untuk diujikan dan sebagai syarat
kelulusan. Beberapa kali melewati revisi dan perjuangan melawan batin yang luka,
orang-orang baik yang Allah hadirkan menjadi support sistem terbaik saat itu
menjadikanku kuat dan bertahan pada kondisi tersebut.
Iya, mungkin berbeda mahasiswa berbeda pula ujian
kelulusannya, ketika aku mendapatkan pembimbing-pembimbing yang baik, namun aku
harus dihadapkan dengan penguji yang sangat butuh effort ekstra untuk menerima apa
yang telah aku tulis. Begitupun sebaliknya, ada temanku yang mendapatkan
pembimbing yang mungkin baginya adalah sangat seram, namun saat ujian mendapat
penguji yang tidak seseram pembimbing. Seee? In this case, we all know we have
different test of life. Yeah, this is life. Kita meraungi perjalanan kehidupan
yang berbeda. What we need is stay survive in our phase of life. Bertahan pada
saat sulit merupakan hal yang terpenting yang harus kita tanamkan pada diri kita,
kita dituntut untuk mencari strategy terbaik untuk tetap bertahan. Dan perlu
kita ingat bahwa, kita menghadapi masalah karena kita mampu akan
menyelesaikannya. Yang terpenting adalah kita bertahan dan tidak menyerah.
Saat itu, memang aku menangis meronta, dan kecewa
pada diri sendiri, namun setelah itu aku sadar dan bertahan diposisi tersebut. Aku
mau diberikan masukan dan menerima apa yang penguji sarankan walaupun itu berat
untuku. It’s ok if it is solving the problem. I accept what I have to accept.
Tidak apa-apa menerima hal pait, selagi pait itu akan mengantarkan kita pada
tujuan akhir kita. Artinya, tidak apa-apa jika harus merombak total sesuai
dengan arahan penguji selagi itu mendekatkanku pada jalan finish menuju
kelulusan. Dari apa yang telah dilalui, kejadian itu juga membuatku semakin
tangguh, dan percaya kepada diri sendiri bahwa semua masalah ada solusinya,
kitanya saja yang terkadang menolak, proses penerimaan itulah yang membuat diri
lama untuk bisa maju, jangan lama-lama untuk menerima apa yang harusnya dilakukan
ketika itu baik untuk kita. See? Dari banyaknya rintangan, ternyata ada hikmah
yang sangat amat berharga. Every moment of our life has moral values so that
find the value from each bad or happy moment we have.
Dari kelulusan ini, aku juga banyak belajar bahwat
tidak semua teman seperjuangan bisa lulus bersama. Mungkin ada yang senang
melihat kelulusan kita, namun mungkin juga ada rasa iri karena kita lulus
dahulu daripada yang lain. Dari sini aku belajar, kita tidak bisa
membanding-bandingkan proses kelulusan kita dengan orang lain, diri kita sendirilah
yang bertanggung jawab penuh atas kelulusan itu, tidak serta merta karena lulus
dahulu itu berarti egois dengan teman-teman kita yang lain. Tidak ya, sekali
lagi tepat atau tidak jadwal kelulusan adalah tanggung jawab pribadi, bukan
orang lain. Untuk teman-temanku yang selalu mendukungku, terima kasih atas dukungan
tulus kalian, aku yakin kalian yang belum sampai dititik akhir kalian pasti
bisa sampai titik akhir dengan masing-masing perjuangan kalian, kalian harus
percaya dengan diri kalian sendiri, berjuanglah selagi itu akan mendekatkanmu
pada pintu keberhasilan. Aku tahu untuk kalian perjuangan ini tidaklah mudah,
pun bagiku, tapi percayalah lelahmu pasti akan terbayar lunas di akhir nanti. Keep
fighting!
Arti lain dari kelulusan ini adalah salah satu persembahan
yang bisa aku berikan kepada kedua orangtuaku yang selama ini telah mendukung
penuh perkuliahan. Mungkin jika ada sebutan malaikat tak bersayap adalah nama
lain dari orang tuaku, mereka yang selalu ada untukku disetiap saatku
membutuhkan. Salah satu kasih sayang Allah yang diberikan kepadaku adalah menghadirkan
kedua orang tuaku yang selalu memberikan hal yang terbaik untukku. Semoga Allah
membalas segala kebaikan yang orangtuaku berikan kepadaku. Aku sampai dititik ini
adalah berkat doa orang tuaku. Tanpa doa orang tua mungkin jalan terjal yang
aku lalui tidak akan menjadi mudah. Semoga bekal ilmu yang telah orang tua kita
berikan kepada kita menjadi salah satu cara untuk berbakti kepada mereka. Semoga
orang tua kita adalah orang tua yang bahagia memiliki anak-anak seperti kita.
Aamiin
0 comments:
Post a Comment