Tadi malam adalah malam dimana keinginanku
hanya tak lain adalah aku diberikan kesembuhan.
Tadi malam adalah malam dimana
aku seperti sudah tidak punya dunia lagi.
Sepertinya aku tidak punya
kesempatan lagi, namun aku bilang sama Allah “Ya Allah aku belum siap pulang,
aku belum membahagiakan kedua orangtuaku.”
Badanku lemas, aku tidak kuat
lagi untuk jalan, rasanya perut sakit sekali ditambah memang kemarin badanku sedang
tidak fit. Sekitar jam 11 malam, aku telfon mbak sebelah kamarku, untuk
mengantarkanku ke rumah sakit dekat kosan. “mbak aku tidak kuat, aku bawa
kerumah sakit ya, perutku sakit, aku lemas mbak.” Ujarku. “ya sebentar sebentar,
tak pesankan grabcar, apa minta apa?” ujar mbak. “ rokku mbak, kaos kaki,aku
kedinginan” ujarku. Dengan baiknya, mbak
memakaikan kaos kakiku, membantu memakaikan rok dan krudungku. masyaAllah, ini
adalah rahmat dari Allah.
Tadi malam adalah malam yang
sangat hectic sekali bagiku, membuat mbak panik, dan membuatku tidak punya
harapan lagi selain kesembuhan. Aku tidak bisa apa-apa selain menahan sakit. Aku
yang pelan-pelan dituntun mbak turun tangga sangat lemas dan rasanya ingin tidur
tapi tidak bisa tidur karena sakit. Biasanya sakitnya tidak sesakit ini, tapi bulan ini datang bulanku sangat sakit karena mungkin aku sedang tidak enak
badan juga.
Sesampainya dirumah sakit, aku
langsung diarahkan ke IGD, aku tidak bisa berbaring karena memang perut sakit. Lalu
aku didatangi dokter, “apa yang dirasakan, apa setiap datang bulan begini?” jawabku
tidak, biasanya tidak sakit biasanya sakit, tapi sakit kali ini tidak bisa
ditahan dan aku sedang tidak enak badan sehingga aku tidak bisa menahan. Akhirnya
aku disuntik untuk obat pereda nyeri
haid. Akhirnya mungkin 15 menit kemudian aku bisa lebih tenang dan mbak yang
baik hati menebus obat untuk rasa nyeriku.
Alhamdulillah, setelah diberikan
suntikan aku sudah membaik, dan aku mengajak mbak untuk pulang saja, isitirahat
saja dikos, karena aku tahu paginya mbak juga harus kerja, aku tidak mau menyita
waktunya lama-lama. masyaAllah, alhamdulillah aku diberikan Allah penolong, padahal
aku baru saja kenal mbak kos ini lebih dekat mungkin di bulan November karena kamarku
sekarang berhadapan dengan kamarnya. Sehingga kita sering bercerita.
Alhamdulillah, aku diberikan pengganti-pengganti teman-temanku yang sudah pulang
kampung dengan mbak ini, semoga aku dan dia bisa menjalin hubungan baik, saling
membantu, dan pengertian satu sama lain. Mbak, aku tidak akan pernah melupakan
jasamu malam tadi. Semoga Allah membalas kebaikanmu dengan balasan yang
sebaik-baiknya.
Aku tidak tahu ini rahmat atau
ujian. Yang harus aku pastikan adalah aku harus tetap berbaik sangka kepada
Allah Sang Maha Segalanya. Allah tahu yang terbaik kepada kita, aku diposisikan
sakit karena Allah tahu aku mampu melewatinya, dengan bantuan makhluk-makhluknya,
terima kasih ya Allah sudah mengirimkan bantuan kepadaku lewat mbak.
Hikmah dari kejadian tadi malam
adalah janganlah kita lupa kepada orang-orang yang ada disaat kita sakit. Jangan
lupakan jasanya, jangan lupa doakan kebaikan untuknya, karena dia telah mempermudah
melewati ujian-ujian yang Allah berikan. Jangan lupakan orang-orang yang pernah
baik kepada kita sekecil apapun itu kebaikannya, itu sangatlah berharga untuk
kita.
0 comments:
Post a Comment