Friday, August 6, 2021

mencari temannya

 Setelah melaksanakan sholat magrib aku siap-siap untuk menjemput neneku, ya kalu kalian membaca alur ceritaku dari awal pasti tahu ceritanya ya. Karena nenekku sekarang sudah tinggal sendiri sehingga setiap hari aku harus menjemputnya untuk tidur di rumahku. Sore itu setelah melaksanakan sholat magrib, aku jemput nenek, namun nenekku bilang “habis isya’ aja ya kerumahmu”, aku jawab “iya.”

Tidak lama kemudian, berkumandanglah adzan isya’ dari masjid dekat rumah nenekku, dengan spontan nenekku bilang “aku mau kemasjid, kamu ikut nggak?” ... lalu aku menjawab “hmmm, ya aku ikut.”   Si nenekku merespon “yasudah, ambil wudhu sana, aku siapkan mukenanya”.

Setelah mengambil wudhu, aku mengenakan mukenaku, dan berangkat ke masjid bersama nenek.

“yang biasanya ikut ke masjid siapa, nek?” tanyaku

“ya banyak,..” lalu nenekku menyebutkan satu per satu siapa saja yang biasanya ikut.

“ooo,,” jawabku sambil menapaki jalan paping menuju masjid.

Setelah sampai dimasjid, aku menemui wajah-wajah familiar. Ya mereka juga pasti mengenalku, hanya senyuman manis yang bisa aku berikan. Namun, kami tidak bisa banyak bicara panjang lebar karena sebentar lagi iqomah sudah dikumandangkan.

Selesai sholat isyak, seperti biasa, kami bersalam-salaman. Dan melanjutkan dzikir dan berdoa yang dipimpin oleh imam sholat. Setelah melaksanakn sholat, kami semua beranjak dari tempat kami sholat, namun neneku beranjak dahulu daripada aku, sehingga aku berada dibelakangnya. 

Sebelum aku sampai di tempat pelepasan sandal, ada yang mengajakku bicara,

“jemput nenek, mbak nanin.” sapa dia

“ooh, iyaa.. “ jawabku.

“kalau jemput jangan habis margrib ya, habis isyak saja, nanti aku tidak ada temannya berjamaah.” Kata ibu tadi.

“oh iyaa, nenekku selalu ikut ya bu” tanyaku.

“iya, kalau ada nenekmu kan bertambah jamaahnya, biasanya ya kalau sepi sekali cuma ada aku dan hindun (Anaknya”. Pungkas ibu tadi sambil berjalan pulang ke rumahnya.

“oh iya, serasa masjid jadi rumah sendiri ya.” Jawabku dari jauh

Dari apa yang telah ibu tadi katakan, ternyata selama ini yang jarang absen dari masjid adalah neneku, walaupun sudah tua tapi semangatnya ke masjid luar biasa, masyaAllah, semoga semangatnya menular ke aku.

Mungkin ada beberapa orang-orang dekat masjid yang selalu ikut sholat berjamaah, dan mungkin nenekku adalah salah satu jamaah yang sering ikut sholat berjamaah tersebut. Oleh karena itu, ketika neneku absen sholat berjamaah, ya pastinya mereka yang sering ke masjid akan menanyai keberadaan nenekku. Oleh karena itu, ibu tadi menyarankanku kalau jemput nenek setelah selesai sholat isyak agar nenekku bisa berjamaah di masjid bersama ibu tadi, sebagai teman di masjid. MasyaAllah.. begitulah teman yang baik ya, ketika ada temannya hilang dia mencari temannya.

Yang dapat kita ambil pelajarannya dari cerita tersebut adalah yuk mari sama-sama kita mengingatkan diri sendirim terutama untuk aku untuk mencontoh kebaikan-kebaikan yang telah ibu dan nenekku lakukan, semoga semangat mereka mencintai masjid menular ke kita. aamiin yarobbal’alamin

Related Posts:

  • Tentang hidup   Hidup itu tentang bagaimana kita merespon tindakan demi tindakan dari orang lain. Hidup juga tentang terjadinya pertemuan demi pertemuan dengan orang lain. Hidup itu tentang bagaimana mengelola emosi demi emosi … Read More
  • Your HeartHai everyone, sepertinya lama sekali rasanya tidak mengabarkan beritaku di blog kesayangan aku ini. Ada yang kangen gak ya? :D Memang aku belum bisa mengatur waktu sebaik mungkin untuk saat ini karena memang ada banyaknya ag… Read More
  • Welcome the New me The new me   Semakin banyak diamanahi mengajar dengan banyak tipe mahasiswa, semakin diri ini harus evaluasi diri dengan how to teach in a good way, good attitude, and good experience. Sejatinya, memang cara kita… Read More
  • Untungnya Untungnya bumi masih berputar Untungnya ku tak pilih menyerah Untungnya ku bisa rasa hal-hal baik yang datangnya belakangan Bernadya- Untungnya   Suka saja dengan lirik diatas, sebagai pendengar pasti akan mer… Read More
  • Rasa-rasa kehidupanNamanya juga hidup, ada masa senangnya, ada masa sedihnya, ada masa yang biasa-biasa saja. Dengan merasakan banyaknya rasa dalam kehidupan, harusnya kita sudah mulai pintar bagaimana merespon setiap rasa yang sedang kita rasa… Read More

0 comments:

Post a Comment