Setelah melaksanakan sholat magrib aku siap-siap untuk menjemput neneku, ya kalu kalian membaca alur ceritaku dari awal pasti tahu ceritanya ya. Karena nenekku sekarang sudah tinggal sendiri sehingga setiap hari aku harus menjemputnya untuk tidur di rumahku. Sore itu setelah melaksanakan sholat magrib, aku jemput nenek, namun nenekku bilang “habis isya’ aja ya kerumahmu”, aku jawab “iya.”
Tidak lama kemudian, berkumandanglah adzan isya’ dari
masjid dekat rumah nenekku, dengan spontan nenekku bilang “aku mau kemasjid,
kamu ikut nggak?” ... lalu aku menjawab “hmmm, ya aku ikut.” Si nenekku
merespon “yasudah, ambil wudhu sana, aku siapkan mukenanya”.
Setelah mengambil wudhu, aku mengenakan mukenaku, dan
berangkat ke masjid bersama nenek.
“yang biasanya ikut ke masjid siapa, nek?” tanyaku
“ya banyak,..” lalu nenekku menyebutkan satu per satu
siapa saja yang biasanya ikut.
“ooo,,” jawabku sambil menapaki jalan paping menuju
masjid.
Setelah sampai dimasjid, aku menemui wajah-wajah
familiar. Ya mereka juga pasti mengenalku, hanya senyuman manis yang bisa aku
berikan. Namun, kami tidak bisa banyak bicara panjang lebar karena sebentar
lagi iqomah sudah dikumandangkan.
Selesai sholat isyak, seperti biasa, kami
bersalam-salaman. Dan melanjutkan dzikir dan berdoa yang dipimpin oleh imam
sholat. Setelah melaksanakn sholat, kami semua beranjak dari tempat kami
sholat, namun neneku beranjak dahulu daripada aku, sehingga aku berada
dibelakangnya.
Sebelum aku sampai di tempat pelepasan sandal, ada yang
mengajakku bicara,
“jemput nenek, mbak nanin.” sapa dia
“ooh, iyaa.. “ jawabku.
“kalau jemput jangan habis margrib ya, habis isyak
saja, nanti aku tidak ada temannya berjamaah.” Kata ibu tadi.
“oh iyaa, nenekku selalu ikut ya bu” tanyaku.
“iya, kalau ada nenekmu kan bertambah jamaahnya,
biasanya ya kalau sepi sekali cuma ada aku dan hindun (Anaknya”. Pungkas ibu
tadi sambil berjalan pulang ke rumahnya.
“oh iya, serasa masjid jadi rumah sendiri ya.” Jawabku dari
jauh
Dari apa yang telah ibu tadi katakan, ternyata selama
ini yang jarang absen dari masjid adalah neneku, walaupun sudah tua tapi
semangatnya ke masjid luar biasa, masyaAllah, semoga semangatnya menular ke
aku.
Mungkin ada beberapa orang-orang dekat masjid yang
selalu ikut sholat berjamaah, dan mungkin nenekku adalah salah satu jamaah yang
sering ikut sholat berjamaah tersebut. Oleh karena itu, ketika neneku absen
sholat berjamaah, ya pastinya mereka yang sering ke masjid akan menanyai
keberadaan nenekku. Oleh karena itu, ibu tadi menyarankanku kalau jemput nenek
setelah selesai sholat isyak agar nenekku bisa berjamaah di masjid bersama ibu
tadi, sebagai teman di masjid. MasyaAllah.. begitulah teman yang baik ya,
ketika ada temannya hilang dia mencari temannya.
Yang dapat kita ambil pelajarannya dari cerita tersebut
adalah yuk mari sama-sama kita mengingatkan diri sendirim terutama untuk aku
untuk mencontoh kebaikan-kebaikan yang telah ibu dan nenekku lakukan, semoga
semangat mereka mencintai masjid menular ke kita. aamiin yarobbal’alamin
0 comments:
Post a Comment