Ketika kita mendapatakn ujian, musibah, ataupun kesedihan
lainnya, maupun kesenangan, kegembiraan, dan kebahagian lainnya, yang perlu
kita ingat saat itu adalah tolak ukur yang mana yang kita pilih.
Yang kita pilih tolak ukur syukur dunia atau tolak ukur
syukur akhirat?
Terkadang kita terfokus pada tolak ukur syukur dunia saja,
seperti
kita berandai-andai kalau kita punya uang banyak pasti kita
akan lebih bahagia,
kita berandai-andai kalau kita punya mobil mewah kita akan
senang tingkat dewa,
kita berandai-andai kalau kita punya barang-barang mahal
kita akan gembira ria
dan lain-lain contohnya
masih seperti itu kah kita terkadang?
aku akui memang aku pernah di posisi demikian, dan mungkin
terkadang masih demikian, karena memang tolak ukur syukurnya hanya terfokus
pada tolak ukur syukur dunia. Dimana tolak ukur syukur pada dunia hanya membuat
diri resah, tidak tenang, dan selalu merasa kurang dengan apa yang dimiliki
saat ini. Semisal saja, kalau tolak syukur kita hanya berfokus pada banyaknya
uang yang kita miliki, maka setelah kita menghabiskan uang hati kita mungkin
tidak akan tenang dan damai karena uang kita habis.
Sebaik-baiknya tolak ukur syukur kita adalah tolak ukur
syukur akhirat. Tolak ukur syukur kita perlu kita perbaiki arahnya, arahkan dan
fokuskan kepada tolak ukur syukur keakhiratan. Seperti sesederhana bersyukur masih
diberikan nafas yang panjang disetiap harinya untuk beribadah, menerima apa
yang saat ini kita terima, menambah kekuatan iman kita, menambah ibadah kita,
adalah hal-hal yang perlu kita fokuskan.
Tolak ukur syukur akhirat adalah bersyukur atas
nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada kita
Tolak ukur syukur akhirat adalah bertambahnya ibadah kita kepada Allah
Tolak ukur syukur akhirat adalah bertambahnya kesabaran
menghadapi setiap ujian.
Tolak ukur syukur akhirat adalah menerima apa yang telah
Allah berikan saat ini
Mari bersama beralih kepada tolak ukur syukur akhirat,
karena tolak syukur dunia memang tidak ada habisnya, dan itu hanyalah
sementara.
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah
(nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku
sangat berat.” (Q.S. Ibrahim : 7)
0 comments:
Post a Comment