Saturday, October 31, 2020

Growing at Home

Aku tidak menyangka sebelumnya, bahkan juga tidak pernah membayangkan menjalani kuliah dari rumah. Tetapi, menjalani rutinitas di rumah selama beberapa bulan ternyata membuatku juga bertumbuh, seperti judul post kali ini Growing at home. Iya walaupun aku akui jika di rumah banyak kenyamanan yang ada, aku harus ingatkan kembali, aku juga tetap harus bergerak dan pelan-pelan harus melawan kenyamanan itu.

Jikalau aku pernah mengatakan pergilah dari rumah karena kau akan melihat keindahan rumah, karena kau akan banyak pengalaman, seharusnya aku juga menambahkan kalimat selanjutnya “jangan lupa untuk pulang, karena bertumbuh bersama orang yang terkasih adalah hal yang menyenangkan dan membahagiakan”, iya, growing at home, membuat aku bisa lebih berpikir luas lagi.

Saat dirumah aku bertanya pada ibu ku,

“Buk, apa kau mencemaskanku ketika aku berada tidak di rumah? Apa kau memikirkanku ketika aku tidak di rumah?” tanyaku pada ibu ku.

“Iyaa selalu, aku memikirkan kamu sekarang sedang apa? Pasti sedang sendiri, aku terasa lebih tenang kalau kamu bersama temanmu, terkadang.” Jawab ibu.

Ternyata ketika aku di rumah, aku mengilangkan satu kecemasan dari ibuku. Mungkin saat ini diminta Allah bersama dengan kedua orang tuaku. Ya, aku di rumah juga sangat nyaman, tetapi terkadang aku terlalu menikmati kenyamanan itu. Sehingga aku harus pintar-pintar untuk mengelola waktu.

Growing at home ternyata juga tidak membatasi gerakan otot kebaikanku. Malah aku lebih mendapatkan support system yang lebih kuat lagi. Growing at home ternyata membuat diriku lebih bisa menghargai waktu, membuat aku lebih bisa untuk membuka mataku lebar lagi dan hati lebih siap menerima keadaan yang ada.

Berada di rumah membuat aku berpikir berkali-kali bagaimana kondisiku jika aku tidak berada di rumah. Sehingga aku harus menciptakan segala kegiatan untuk membuatku produktif walaupun tetap dirumah saja. Iya walaupun masih terbatas dengan fasilitas, aku harus tumbuhkan semangatku untuk membenahi yang ada di rumah.

Dari rumah ternyata aku juga bisa memperdayakan diriku untuk orang lain. Seperti, ketika aku dirumah aku bisa meringankan beban kedua orang tuaku, misal saja uang kos saat aku tidak berada dirumah, walapun pemasukan dari les privat lebih kecil dari pada di rantauan, ternyata Allah selalu datangkan rezeki- rezeki yang tidak terduga-duga. Banyak yang menawarkan ini, meminta bantuan ini itu, jadilah rezeki ke tangan ku, itulah yang dinamakan rezeki dari Allah. Rezeki kita sudah ada takarannya, tinggal kita mau tidak menjemputnya.

Dari rumah, aku juga bisa membiasakan diri bersosialisasi dengan tetangga dan anak-anak sekitar, yang sebelumnya tidak kenal sekarang aku mulai mengenal. Tidak hanya itu, aku juga mengenal banyak orang tua baru dari murid lesku disini. Sehingga, lebih kenal orang banyak lagi, aku kira di rumah akan membuatku bosan, tetapi tidak, hal baru banyak aku temui juga di rumah.

Dari rumah aku juga bisa meningkatkan kadar keakrab-anku dengan keluarga dirumah. Sehingga di rumah memang lebih terasa dekat lagi. Sudah setiap hari aku habiskan untuk bersama-sama dengan mereka, dan banyak juga karakter baru yang aku temui, ya memang dulu sudah tahu karakter masing-masing, akan tetapi kini semakin lebih mengerti satu sama lain. Dan juga dirumah membuatku lebih dekat lagi dengan kedua orang tua, yang selalu menghiburku disaat suka dan duka. Dari situlah aku belajar, aku masih membutuhkan mereka.

Growing at home, bertumbuh dari rumah membuatku menjadi insan yang lebih kuat lagi, lebih bisa memposisikan diri yang lebih baik lagi.

 

Growing at home, membuat diriku menambah energi disetiap hari, karena supporting system selalu diberikan oleh orang-orang terkasih.

Jadi dimasa pandemi ini, alhamdulillah Allah telah memberikan nikmat-nikmatnya yang begitu luar biasa untuk keluarga ku. Alhamdulillah, semoga kita semua selalu bertumbuh dari rumah, baru kita bisa bertumbuh di tempat yang lain.

 

Selamat menempuh jalan baru, Growing at home with your beloved family J

0 comments:

Post a Comment