Terkadang aku mudah untuk memahami
hidup ini, terkadang juga sulit untuk memahaminya. Mungkin saat-saat itulah aku
dituntut untuk berfikir, seberapa pahamkah aku dengan kehidupan yang sementara
ini. Ya , aku memang harus belajar terus
dan terus selama hidup ini berlangsung, untuk bisa memahami setiap kejadian
yang hadir dalam detiknya. Inilah yang membuat aku yakin bahwa setiap manusia
itu memang terlahir berbeda. Dan aku harus memahaminya. Harus bisa menempatkan
dimana posisi yang baik diambil saat seperti itu. Manusia.. manusia.. inilah
kehidupan nyata didunia. Mari berkaca pada diri kita, apakah sudah paham
sebagai seoranng manusia yang benar-benar menyandang gelar manusia? Tak usah
berfikir keras untuk melewati semua hal yang begitu aneh teralami di dunia ini.
Hanya berfikirlah secara kritis dengan semua itu. Kita adalah manusia yang
harus terus belajar dan masih belajar.
Persoalan kecil pun bisa kita jadikan
sebuah pelajaran besar disetiap harinya. Tetapi. Terkadang diri ini lupa akan
semua hal-hal yang hadir hingga tak memperdulikan sedikitpun untuk dipelajari.
Yaah... mungkin tidak peka kali yaa, dengan petunjuk Allah. Yang mana
seharusnya hal hadir untuk kita jadikan suatu pembelajaran hidup, eeh,, kita
tinggalin begitu sajaa, kan sia-sia klo kita udah menyelesaikannya. Yah,
kembali lagi, diri ini memang masih belajar. Masih berusaha memahami kehidupan
yang hakiki. Biarlah waktu mengalir dengan apa adanya tanpa kita paksa untuk
mengalir deras. Kalau sudah waktunya mengalir deras pasti akan mengalir. Hanya
butuh kesabaran dan keyakinan dalam hidup ini. Insyaallah semua akan berjalan
baik-baik saja. Intinya,kudu bisa menempatkan diri kita disetiap moment apapun.
Untuk memperoleh hasil yang baik.
Dan diri ini hanya menulis saja dari
pengalaman yang ada, bahwa survei membuktikan manusia itu labil dan berubah-ubah
fikirannya, keputusannya, dll, jika manusia itu tidak punya pegangan kokoh
untuk melakukan sesuatu. Namun, jika memang seorang manusia dikatakan sudah
bulat membuat keputusan dan tidak pernah mengubahnya, dan berusaha untuk tetap
dalam keputusan awal disitu tertanam “KEYAKINAN YANG KOKOH” yang tak pernah
membuatnya labil. Disini seorang manusia membutuhkan suatu keyakinan yang kokoh
untuk mempertahankan segala keputusannya.
Entah dalam hal apapun, keyakinan itu
harus tertanam disetiap hati dan pikiran manusia, agar tidak adanya kelabilan
dalam diri manusia. Kelabilan hadir ketika seorang itu belum tahu akan hidup
yang sebenarnya, banyak hal yang memang harus dipelajari untuk menghindarkan
kelabilan. Labil memang proses menuju kedewasaan. Akan lebih baiknya kelabilan
yang hadir disetiap hari akan membuat manusia berfikir kritis dan berfikir
cemerlang atas semua hal yang dilakukannya. Dari situ akan menemukan suatu
hikmah dan pelajaran untuk kedepannya. Sehingga kelabilan sedikit demi sedikit
akan tergerus oleh kedewasaan dengan hadirnya sebuah pilihan-pilihan yang harus
kita pilih.
Akhirnya terciptalah manusia yang seutuhnya menjadi panutan bagi
sesama. Jangan kwatir dengan kelabilan yang ada, memang harus dilalui dan
dinikmati. Agar kita tahu dan pernah merasakan kelabilaran yang sempurna.
Jangan pernah bosan untuk belajar untuk berkeyakinan bulat. Nyatakan bahwa diri
kita sanggup untuk bertanggung jawab atas semua hal yang kita pilih. Ini
namanya Jagoan.
Jangan mudah percaya dengan kata-kata
seorang, apalagi kata-kata aku diatas, boleh jadi semua pemikirannya belum
seratus persen benar, harus dikaji, di cari referrensi, namanya juga manusia.
Pasti ada salahnya. Tulisan diatas membuktikan bahwa tidak semua orang
mempunyai pemikiran yang sama dan cara pandang yang sama. Ya tulisanku diatas
menurut apa yang ada dipikiranku, boleh saran kritik, asalkan membangun diri
ini untuk kedepan yang lebih baik. Tetap belajar hidup. Thanks for reading ~ J
0 comments:
Post a Comment