Friday, February 8, 2013

Besyukur itu lebih baik

BERSYUKUR ITU LEBIH BAIK. Terkadang manusia selalu berfikir bahwa dirinya itu tak baik, sehingga sering kali ia selalu merasa bahwa dirinya itu tak berguna. Namun, setelah saya berkelana, memahami setiap keadaan yang ada disekitar, saya merasa bangga atas diri mereka-meraka yang berjuang dan dapat membagi waktunya dengan baik. Sedangkan saya hanya dapat melihat tingkah laku mereka yang biasa terpampang oleh dinginnya kehidupan ini, bersyukurlah saya melihat orang-orang yang seperti disebuah negeri yang bersikeras untuk memperkaya dirinya masing-masing demi kelangsungan hidupnya. Mereka-mereka ini adalah semut-semut kecil dimata tuhan yang berbondong-bondong mencari kehidupan yang layak untuk mereka. Sayapun berfikir bahwa didunia ini kita hanyalah sementara, harta yang kita miliki ini tak kan kita bawa kealam kubur, jadi didunia ini hanya untuk mencari bekal untuk pulang kampong kerahmat Allah. Kita diberi kesempatan untuk tetap bernafas dalam kondisi berbeda-beda, dan Allah maha segalanya, telah memberikan kita anugerah yang tak dapat kita nilaikan dengan uang, patutlah kita bersyukur kepada-Nya yang Maha Terpuji. Setiap kali saya berangkat sekolah, saya mengamati orang yang berada ditrotoar itu yang berada di pinggir jalan itu, mereka menjual sebuah serabi, ya serabi. Wajahnya tak Nampak bahagia, kenapa? Tak tahu saya! Yang dulunya jual dikiri jalan, kini mereka jual dikanan jalan, tak tahu juga saya penyebabnya. Bersyukurlah saya melihat orang yang sedemikian itu. Saya yang dilahirkan dari keluarga yang sudah berkecukupan kini sudah mulai dewasa untuk menyikapi hidup ini, yang belum tentu mereka dapatkan telah saya dapatkan. Sungguh bahagianya hidup didunia ini. Melawan nafsu yang sangat menyekam fikiran, menahan tangis saat dihampiri duka, bersikap diam dan sabar akan kejamnya dunia ini, merupakan serangkain kata-kata yang sedikit terucap dari bibir ini. Bergandeng tangan dalam kebersamaan telah menyejukan hati ini semakin bersyukur kepada-Mu ya Rabb! Ternyata mereka semua telah menemukan sesosok butir-butir mutiara yang menghilap, mereka lebih sayang butir yang mengkilap daripada butir-butir mutiara yang mengkilap tapi terbelenggu oleh sebuah butir yang kotor, ya sulit untuk dimengerti. Karena butir mutiara yang selalu mengkilap itu tak bosan-bosannya untuk membersihkan dirinya, namun butir yang terbelengggu itu lama kelamaan akan hilang kilauan cahayanya karena tak bisa membersihkan dirinya sendiri dari butir mutiara yang kotor, sehingga butir yang semula mengkiilap itu membiarkan dirinya seperti butir disekitanya. Jangan lah menjadi butir kotor dalam hidup ini, jadilah butir yang bisa selalu menkilaukan cahaya walaupun diantara butir kotor, maka secara tidak langsung butir disekitarm akan tersinari juga olehmu.

Related Posts:

  • Menantikan sebuah pertemuan Bismillahirohmanirrokhim... Ya Allah.. setiap hari aku selalu mengingat-Mu, memuji-Mu, memohon kepada-Mu, dan beribadah kepada-Mu. Betapa rindunya aku kepada-Mu. Sudah lama ternyata aku di dunia ini. Bukankah kita dulu pe… Read More
  • Kamu tak sendirian Assalamu'alaikum sahabat pembaca. Apa kabar harimu hari ini? Hari ini disini mendung, semoga hati tetap terang seperti terangnya cahaya tak bisa padam menyinari sekitar, Aamiin. Hmm sob, pernah nggak sih kamu dalam posi… Read More
  • Biarkan. Hai, apa kabar hatimu hari ini? Aku pastikan hati mu baik-baik saja di sana. Aku doakan yang terbaik untuk hati-hati yang terpaut tapi tak bisa menyatu. Karena yang mengendalikan hati hanyalah kamu, dan yang menggerakkan se… Read More
  • cerita JogjaAssalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.. Hallo kamu penikmat tulisan, apa kabar? Apa rencana minggu ini untuk mengisi kekosongan harimu? Bolehkah aku menceritakan minggu ini kepadamu dalam bentuk tulisan? Aku pikir … Read More
  • Sabarlah hati. Apa hati sudah mulai kusam? Hingga tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Apa hati mulai tidak di perhatikan? Hingga tidak bisa melihat mana yang harus di perhatikan mana yang tidak. Sabarlah hati. Kau… Read More

0 comments:

Post a Comment