The new me
Semakin banyak diamanahi
mengajar dengan banyak tipe mahasiswa, semakin diri ini harus evaluasi diri
dengan how to teach in a good way, good attitude, and good experience. Sejatinya,
memang cara kita mengajar juga refleksi dari seberapa sadar diri kita, walaupun
terkadang apa yang kita ajarkan belum 100% akurat tetapi apa yang kita ajarkan
mendekati kebenaran yang kita yakini, oleh karena itu bisa dikatakan refleksi
dari diri kita. Begitupun juga dengan style atau cara pengajaran kita, pasti sedikit
banyak adalah refleksi dari sifat kita. Maka dari itu, aku putuskan untuk
menjadi “New me”.
Setelah melakukan evaluasi
diri, ternyata menurutku dari dulu cara pengajaranku memang sudah energik,
apalagi kalau dengan murid yang masih bocil-bocil, aku harus berpikir keras
bagaimana bisa bergerak, bernyanyi, dan membuat suasana happy. Begitupun juga dengan jenjang yang sudah smp
ataupun SMA, aku bersikeras memadukan kalimat-kalimat sederhana hingga bisa
diterima oleh mereka. Dan aku merasa sudah energik. Namun, ketika aku keluar
dari lingkungan sekitar, mengikuti workshop dan acara-acara besar, aku melihat
orang-orang yang lebih energik daripada aku padahal jika dibandingkan umur kita
jauh, maksudnya aku jauh lebih muda daripada mereka. Namun, nyatanya energiknya
lebih kemereka. Sejak itu, aku mulai berpikir dan mengevaluasi diri.
Apa ada yang salah dengan
cara pembelajaranku saat ini?
Kurang apa ya kira-kira…
Setelah ketemu jawabannya,
ternyata banyak hal yang perlu aku benahi, seperti selalu menjadi pendidik yang
semangat saat memasuki kelas, selalu memberikan instruksi yang jelas, jangan
lupa senyum kepada peserta didik, memberikan motivasi yang kuat ke mereka,
jangan banyak duduk ditempat, libatkan mereka dalam segala aktivitas, dan
pastikan energi kita harus terlihat maksimal untuk diberikan ke mereka.
Uwau, ada banyak PR aku
kali ini ya. Tapi, aku rasa pelan-pelan aku sudah melakukannya kepada pesert
didikku. Mereka selalu terfokus pada apa yang aku bicarakan, mereka selalu
antusias disaat aku tanyai, mereka menyadari banyak hal yang mungkin
pengajaranku berbeda dengan pendidik yang lain. Seperti kejadian siang tadi. Sebelum
ku mengakhiri kelas ada yang menyeletuk “miss, kelas miss ini beda sekali
culturenya.” Kata salah satu mahasiswa. Aku jawab dengan spontan “Seriously? Why”
.. dan mereka satu persatu speak up, apa perbedaan mengajarku dengan yang lain
dan mereka aku berikan pengertian kenapa kok beda dan manfaatnya apa.
Dari situ aku bersyukur,
bahwa Allah telah membantuku untuk menjadi the new me. Aku yang sekarang
akan berbeda dengan aku yang lalu. Aku sekarang adalah aku yang lebih semangat
untuk menebar kebaikan, salah satunya adalah mengajar, aku sekarang adalah aku
yang tidak mau ambil pusing orang yang tidak suka dengan aku, toh tidak ada
ruginya dengan itu, selagi aku berbuat baik pasti akan sampai kepada mereka
yang menerima kebaikan itu.
Sebenarnya, dari situ aku
juga bisa merasakan kalau energiku bisa menguasai mereka, energi positifku akan
aku sebar seluas-luasnya, sampai mereka bisa mempunya pedoman dan prinsip yang
kuat untuk selalu semangat dalam hidup ini.
Dan sometimes, aku juga
merasa bahwa ini waktunya aku benar-benar menjadi the new me dengan dominan
energi positif yang akan menarik frekuensi yang sama. Semoga Allah bantu untuk
menarik orang-orang yang energinya positif. Aamiin