Tuesday, November 10, 2015

Sadarkan diri untuk terus belajar....

Terkadang aku mudah untuk memahami hidup ini, terkadang juga sulit untuk memahaminya. Mungkin saat-saat itulah aku dituntut untuk berfikir, seberapa pahamkah aku dengan kehidupan yang sementara ini.  Ya , aku memang harus belajar terus dan terus selama hidup ini berlangsung, untuk bisa memahami setiap kejadian yang hadir dalam detiknya. Inilah yang membuat aku yakin bahwa setiap manusia itu memang terlahir berbeda. Dan aku harus memahaminya. Harus bisa menempatkan dimana posisi yang baik diambil saat seperti itu. Manusia.. manusia.. inilah kehidupan nyata didunia. Mari berkaca pada diri kita, apakah sudah paham sebagai seoranng manusia yang benar-benar menyandang gelar manusia? Tak usah berfikir keras untuk melewati semua hal yang begitu aneh teralami di dunia ini. Hanya berfikirlah secara kritis dengan semua itu. Kita adalah manusia yang harus terus belajar dan masih belajar.


Persoalan kecil pun bisa kita jadikan sebuah pelajaran besar disetiap harinya. Tetapi. Terkadang diri ini lupa akan semua hal-hal yang hadir hingga tak memperdulikan sedikitpun untuk dipelajari. Yaah... mungkin tidak peka kali yaa, dengan petunjuk Allah. Yang mana seharusnya hal hadir untuk kita jadikan suatu pembelajaran hidup, eeh,, kita tinggalin begitu sajaa, kan sia-sia klo kita udah menyelesaikannya. Yah, kembali lagi, diri ini memang masih belajar. Masih berusaha memahami kehidupan yang hakiki. Biarlah waktu mengalir dengan apa adanya tanpa kita paksa untuk mengalir deras. Kalau sudah waktunya mengalir deras pasti akan mengalir. Hanya butuh kesabaran dan keyakinan dalam hidup ini. Insyaallah semua akan berjalan baik-baik saja. Intinya,kudu bisa menempatkan diri kita disetiap moment apapun. Untuk memperoleh hasil yang baik.


Dan diri ini hanya menulis saja dari pengalaman yang ada, bahwa survei membuktikan manusia itu labil dan berubah-ubah fikirannya, keputusannya, dll, jika manusia itu tidak punya pegangan kokoh untuk melakukan sesuatu. Namun, jika memang seorang manusia dikatakan sudah bulat membuat keputusan dan tidak pernah mengubahnya, dan berusaha untuk tetap dalam keputusan awal disitu tertanam “KEYAKINAN YANG KOKOH” yang tak pernah membuatnya labil. Disini seorang manusia membutuhkan suatu keyakinan yang kokoh untuk mempertahankan segala keputusannya. 


Entah dalam hal apapun, keyakinan itu harus tertanam disetiap hati dan pikiran manusia, agar tidak adanya kelabilan dalam diri manusia. Kelabilan hadir ketika seorang itu belum tahu akan hidup yang sebenarnya, banyak hal yang memang harus dipelajari untuk menghindarkan kelabilan. Labil memang proses menuju kedewasaan. Akan lebih baiknya kelabilan yang hadir disetiap hari akan membuat manusia berfikir kritis dan berfikir cemerlang atas semua hal yang dilakukannya. Dari situ akan menemukan suatu hikmah dan pelajaran untuk kedepannya. Sehingga kelabilan sedikit demi sedikit akan tergerus oleh kedewasaan dengan hadirnya sebuah pilihan-pilihan yang harus kita pilih. 

Akhirnya terciptalah manusia yang seutuhnya menjadi panutan bagi sesama. Jangan kwatir dengan kelabilan yang ada, memang harus dilalui dan dinikmati. Agar kita tahu dan pernah merasakan kelabilaran yang sempurna. Jangan pernah bosan untuk belajar untuk berkeyakinan bulat. Nyatakan bahwa diri kita sanggup untuk bertanggung jawab atas semua hal yang kita pilih. Ini namanya Jagoan.


Jangan mudah percaya dengan kata-kata seorang, apalagi kata-kata aku diatas, boleh jadi semua pemikirannya belum seratus persen benar, harus dikaji, di cari referrensi, namanya juga manusia. Pasti ada salahnya. Tulisan diatas membuktikan bahwa tidak semua orang mempunyai pemikiran yang sama dan cara pandang yang sama. Ya tulisanku diatas menurut apa yang ada dipikiranku, boleh saran kritik, asalkan membangun diri ini untuk kedepan yang lebih baik. Tetap belajar hidup. Thanks for reading ~ J



0 comments:

Post a Comment