Reading

You have to read a lot, you will find a wonderful word.

BE HAPPY

If you're happy, you will spread your happiness around you.

BE KIND

The world needs you to be nice and great person.

Grateful

What thing you have know is the best thing for you, be grateful of it.

Never stop traveling

Go to some where with your friends that makes you more relax.

Achieve your dreams!

Make people proud of you.

Achieve your dreams!

Make people proud of you.

Saturday, February 25, 2012

DITILANG!!!!!!!!!!

Hari ini aku DITILANG POLISI........
ya alllah bisa-bisanya aku ditilang..
pikiranku kacau tadi...mau berbuat apa bingung...karena aku tu tadi ngeprint tugas agamaku berburu waktu mepet mau masuk sekolah,,aku terjang aja jalan ituuuuuuuuuuuuuuuuuu.......eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeechhhhhhhhhhhhhhhhh ternyata gak jadi dikumpulkan tugas ,,bertapa sedihnya aku ya allah,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,gemaetarrrrrrrrrrrrrrrr gak ada yang nolongin akuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu,,sendirian lagi,,,coba bayangkan ya alllah,,
kenapa hidupku selalu dihantui dengan kekwatiran,,, kata mario teguh hidup untuk bahagia,, hilangkan kkwatiran...napa aku gak bisa ya allah,,, hidup tanpa dihantui rasa takut melakukan,,
aku tu gak niat neagtiffffffffffff,,,beneran sumpah aku tu tadi gak niat negatiffff,,aku niat sekolah,,ngeprin ya ngeprint gak ada alasan laen...ku thu gak bohong,,,
DITILANG-DITILANG............................................................................................................................................................
............................gimana gak nangis coba, ditilang gak ada temmennya.. gak bisa apa2..gemetarnya.......tapi aku g  bisa nagis didepan thu polisi,,,,,,,,,,,aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah.
temen2ku ni yg laki2 g malah nyemangatin malah ditertawakan.................gak asyik ah..
bener sumpah,,nyesel aku ngeprint tugas tadi,,mana kelompokku yang ngerjain cuma aku aja,,,,,,udah  dikekerjakan,,,,diprintkan gak dibayarin uangnya,,,,,,,,,,,,,maleeeeeeeeeeeeeesssssssssssssssssssss.............kalau ikhlas sih ikhlas,,,,,,,,,,,gak nanya kenapa bisa lewat situ,,, siapa yang ngeprint.......siapa yang ngerjakan.........masa'kalau gak aku yang ngerjakan g da yan ngerjakan................bbbbbbbbbbiiiiiiiiiiiiiiiiiiiimmmmmmmmmmmmmsalabimmmmmmmmmmmmmmmmm...gak
papa aku buat pengalaman aja deh ini,,,buat  bekal masa depan..........
hiks...hiks....hiks....hiks,,,,,
nagis sendiri............pengen pulang,,,mana mungkin ...............pengen curhatma ortu,,,gak bisaaaaaaaaaaaaa.................................trus sama siapaaaaaaaaaaaaaaaa.....................

Wednesday, February 8, 2012

Menurut Van Heine Geldern, kebudayaan Megalitikum menyebar ke Indonesia melalui 2 gelombang, yaitu :

Megalith Tua menyebar ke Indonesia pada Zaman Neolitikum (2500-1500 SM) dibawa oleh pendukung kebudayaan kapak persegi (Proto Melayu).

Megalith Muda menyebar ke Indonesia pada Zaman Perunggu (1000-100 SM) di bawa oleh pendukung kebudayaan Dongsong (Deutro Melayu

Tuesday, February 7, 2012

sssssssssssssssssssssssssssssssssttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt......apaaaaaaann
esok tadi ku dapatkan senyum dari seorang ibu yang ketemu waktu solat subuh...sungguh manism=nya senyuman itu,,membuatku sejuk dalam hati,,


belajar bahasa jepang semalaman gak dapt plus juga,,
alhamdulilah...
setiap ulangan kok selalu begitu,,,akankah ada perubahan pada diriku ya allah...
aku mau ilmu yang bermanfaat dunia dan akhirat,,

cerpen




mak jum


Dipagi yang cerah itu daun-daun warru yang segar terliaat indaah saat melayang berjatuan ditanah.. kicauan burung hinggap dipohon waru menemani Mak Jum menggalah daun.
  satu demi satu, daun waru terkumpul melebar memenuhi area sekitar pohon waru.
Pikir mak Jum daun yang telah ia galah sudah cukup banyak, segera mak Jum memungutinya dengan penuh semangat walaupun usianya menjelang senja.
Tumpukan daun daun waru yang ia punguti tertata rapi, dengan penuh tenaga ia mengikatnya dan menggendongnya dengan selendang bawaanya.
Tertatih-tatih mak Jum berjalan karena begitu banyak daun yang ia gendong. Rasa pegal  atau lelah tak ia rasakan.
Semilir angin pagi mengipas seakan-akan mengusap keringat.
Nafas yang terengah-enggah. Detak jantung melaju cepat. Hentakan kaki yang silih berganti
Ia jalani tiap hari tanpa mengeluh. Semangat untuk hidup telah ditanam dibenak mak Jum. Demi kelangsungan hidupnya seorang.
Mulailah mak jum berjualan daun daun waru. Namun dalm perjalanan ia juga menawarkan daun daun warunya. Seperti biasa mak Jum lakukan setiap hari.
“godong godong”...dengan lantang kalimat itu diserukan Mak Jum.
“ godong waru buk,,,” tambahnya..
 mak jum mepunyai pelanggan-pelanggan yang tetap, jadi semua pelanggan-pelanggan mak Jum sudah hafal mak jum datang jam berapa.
 Kali itu ada pelanggan-pelanggan mak jum yang sudah menantikan kedatangan mak jum,
yaitu ibu farida, ibu helina, dan Ibu ana,, mereka semua menunggu mak ju diddepan rumah ibu farida yang tepatnya didekat jalan raya. Ibu ana melihat mak jum dari ujung jalan, langsung ia teriak nama mak jum.
“Mak Jum,,, mak Jum..beli daunnya..”dari jauh Ibu ana bertriak pada mak jum.
“inggeh Mak Jum, mriki” sahut ibu helina.
“ Iya rantos neng!!” Jawab mak Jum
Mak Jum segera menuju tempat ibu-ibu itu berada.
Akhirnya sampai mak jum di tempat mereka.
“ daunnya seger seger ya ibu-ibu!” ujar bu farida.
“iya bu” jawab ibu helina dan Ibu ana
“ nggeh bu, godhonge sae sae....seger-seger”ucap mak jum dengan bahasa jawanya.
Ibu ibu yang sedang memilih daun waru tak lupa untuk membicarakan sesuatu hal.
“ibu-ibu pada tahu ndak, anak penguasa kaya di yogyakata menghilang!” saut ibu ana
“Oiya bu? gimana bisa terjadi?” lontar bu farida
“ saya lihat dikoran kemaren, istri si pengusaha kaya itu pergi ke sebuah super market bersama ibunya yang sudah menginjak tua, tak lupa si istri tadi juga membawa anaknya berumur 2 tahun, setelah sampai di supermarket  si istri mulai memilih barang-barang yang ia butuhkan dengan  teledor ia  menitipkan anaknya kepada ibunya yang sering pikun itu, setelah beberapa saat anak itu asik bermain sendiri tanpa dampingan seorang orang tua , anak itu berlari kesana-kemari dan akhirnya pisah dengan ibu dan neneknya. Entah kemana si anak itu tak kembali di tempat ibunya berada. Akhirnya setelah barang-barang si istri tadi terpenuhi ingatlah anaknya, dan bertanya pda ibunya kemana anaknya pergi, namun ibu itu tak ingat sama sekali karena ia pikun. Bingunglah istri pengusaha kaya itu,,mencoba menghubungi pusat informasi disupermarket iu, namun tak berhasil juga ia temukan, lapor polisi, menyebarkan pencarian juga belum ada kabar pasti, sampai sampai pengusaha kaya itu mengumumkan bahwa siapa orang yang menemuka anak semata wayangnya maka ia akan mendapat uang 100jt. Jadi, ibu-ibu anak itu sampai sekarang belum ditemukan.” cerita ibu ana.
“ wah.wah. 100Jt, yotro nopo niku?” ucap bu helina.
“ ya uang beneranlah ibu, kan pengusaha besar dan kaya jadi uangnya melimpah!” sahut ibu farida
mak jum tak memperhatikancerita ibu-ibu tadi.
 “mpun sedoyo ibu-ibu!”sahut mak jum
“ ya mak jum, ini uangnya”!ucap ibu ana
diberikan uang kepada mak jum dari ibu-ibu tadi.
Mak jum melanjutkan perjalanannya menuju kepasar. Dijpinggir jalan  raya tepatnya ditrotoar ia terus melangkah menuju pasar. Mak jum berhenti sejenak untuk beristirahat mengembalikan tenaganya yang terkuras, tiba-tiba seorang anak kecil berjalan di trotoar dengan memanggil ibunya,,
ibu..ibu...desah anak itu sambil meneteskan airmata.
Mak jum yang sedang beristirahat terbangun dan menghampiri anak itu...
“ Kesini nak...kesini....”lontar mak jum
“ nenek!” saut anak itu dengan spontan, ia mengira bahwa itu adalah neneknya,
 mak jum yang  tidak fasih berbahasa indonesia, mencoba untuk berbicara dengan anak itu,
“Nama kamu siapa?” tanya mak Jum
anak itu tak bisa menjawab pertanyaan mak jum, mak jum merasa kasian kepada anak itu karena mak jum pikir anak itu adalah anak yang telah dibuang orang tuanya..
dalam hati mak jum berkata “ kok tego yo, wong tuane, bocah menike koyo kene ditinggalno!”sambil mengusap air mata anak itu,
“ ayo nak pulang ikut mbah yo!” ujar mak jum  pada anak itu. Sebelum pulang mak jum sempat memberikan mainan untuk anak itu agar tidak menangis lagi. Sambil menggendong daun bawaannya mak jum menggandeng tangan anak itu,
lalu mak jum bergegas mengajak anak itu pulang kerumahnya, disaat perjalanan ada seorang bapak-bapak menghentikan langkah mak Jum dan anak itu,
“ Mbah tumbas  mbah!” ucap bapak itu.
“ nggeh, nyuwun pinten?” saut mak jum
“ sedoyo mbah, ajenge kulo damel syukuran mbah!” jawab bapak itu
“ oww,,,njeh..njeh..!”ujar mak jum sambil memilihkan daun waru untuk bapak tadi..
“niki cucune njeh mbah?” tanya bapak tadi
dan mak jum bingung dengan pertanyaan tersebut, namun mak jum segera menjawabnya.
“ ngeten pak, dek wau kulo nemu anak niki ten prapatan radosan mriko kaleh nanges, kulo tangkleti namine sinten mboten dijawab, menawi mboten inget bocah niki saking pundi asale, nggeh kulo tumbasaken dolanan supoyo meneng pak. Trus sak niki kulo ajak mantok.”gagas mak jum
“ ngoten nggeh mbah, nggeh mbah ngesakake larene!” jawab bapak tadi.
Mak jum memberikan daun yang telah ia pilih kepada bapak yang membeli tadi,
“suwun mbah!” kata bapak tadi sambil mengasihkan uang kepada mak jum.
Mak jum melanjutkan perjalanannya pulang bersama anak tadi.
 Dalam perjalanan, bapak tadi berfikir tentang anak bersama mak jum,anak siapa itu didalam benaknya. sampailah bapak tadi dirumah lalu meletakkan daun waru yang dibelinya  di atas meja, kebetulan saat bapak tadi membersihkan mejanya ada koran yang baru saja dibeli oleh istrinya,,
“iki koran terbitan esuk iki?” tanya bapak tadi pada istrinya yang sedang bersandar dibawah kursi.
“iya pak...”ujar istrinya.
Mulailah bapak tadi membaca koran tersebut, satu persatu halaman ia baca, pada akhirnya ia membaca pencarian orang hilang, dibacaan tersebut bapak tadi melihat wajah anak yang bersama mak jum,
“ Lho iki anak mau, karo mbah dodolan godhong waru!” kagetnya bapak tadi membaca berita dikoran.
“onok opo to pak?,kok ngageti wong wae,,,” cetus istri bapak tadi.
“ ini lho, ono berita aku aku bacakno ya.anak seorang pengusaha besar dan kaya hilang, umure 2 thun, bila menemukan akan mendapat uang 100jt, hubungi nomor dibawah ini..nah bapak mau tuku godhonng weruh bocah iki buk karo mbah dodolan godhong.” jelas bapak tadi,
“ndak kliru pak?” bentak istrinya.
“ndak, ya benar anak ini!”sahut bapak tadi.
“la trus pripun pak saiki?” tanya istrinya.
“ ya saiki ayok goleki mbah mau, kasian keluargane bocah iki pasti kebingungan!” kata bapak tadi
“ ya pastine pak!” jawab istri bapak tadi.
Dengan terburu-buru kedua pasangan suami istri tadi segera bergegas untuk menyusul mak jum yang semakin jauh.
 Setelah sampai ditempat pertama bapak tadi bertemu maak jum, keduanya kebingungan akan berjalan kearah mana untuk mencari jejak mak jum, akhirnya kedunya sepakat  untuk mencari dikampung sebelah. Pertama mereka mengunjungi rumah par RT, mereka menanyakan adakah seorang warganya yang berjuaan daun waru setiap pagi, langsung dijawab pak RT dengan tegas ADA, kemudian mereka meminta tolong ak rt untuk mengatar kerumah orang tersebut.
Tibalah pak Rt dan pasangan suami istri tadi  dirumah mak jum.
“assalamu'alaikum mak jum,,,” ucap pak RT didepan pintu mak jum..
“wa'alaikum salam” jawab mak jum sambil mengikat rambutnya,,a
mak jum kaget pak Rt datang kerumahnya bersama orang yag telah membeli daunnya..
“ wonten nopo njih pak?, lho niki bapak wau nggeh,” tnya mak jum dengan heran.
“ monggo pinarak!” tambah mak jum.
“ngeten mak jum, terose bapak niki mak jum wau mbeto lare alit njih?” tanya pak RT dengan bahsa yang halus,
“ nggeh pak, leres!” ujar mak jum.
“ nah lare niku sakniki dalam pencarian anak hilang mak jum!”
“ou, berarti lare niki mboten dibuang wong tuane?” ucap mak jum.
“ nggeh mboten mak jum, nopo enten tiang tuo seng tego putrane dibuang”, ucap pak Rt
“ nggeh pak jih,,la sakniki dospundi pak? Larene kulo tilemake ten kamar sakniki pak!” cetus mak jum.
“ dek wau kulo mpun hubungi keluarganipun mbah, dados keluargane badhe mriki jemput larene!” jelas bapak tadi dengan istrinya.
“ ngoten ngeh pak.” saut mak jum.
“njih mbah” jawab bapak tadi.
Tibalah sebuah mobil mewah didepan rumah mak jum yang sempit itu,,, dan  tetangga2 mak jum juga berdatangan keerumah mak jum, melihat apa yang terjadi.
“ assalamu'alaikum” ucap penusaha kaya bersama istrinya,
“wa'alaikumsalam” jawaban serempak dari mak jum, pak Rt, dan pasangan suami istri tadi.
“ silahkan pak masuk, kita bicarakan disini.” terang pak RT.
Pengusaha yang sebelumya sudah diberitahu bapak tadi langsung kepoin permasalahan.
“ mbah, saya dan istri saya datang kemari ingin menjemput putri kami mbah yang hilang 5 hari  lalu,”
terbangunlah anak tadi karena mendengar bisingan suara orang banyak dan ia menangis,
lalu bersama sama mak jum, pengusaha bersama istrinya bergegas kekamar mak jum dan menghampiri anak itu,
“anakku sayang, maafin ibu ya,,!” desah ibunya sambil memeluknya
“ibu,,,ibu....”ujar anak itu sambil menangis, karena yang ia ketahui adalah ibunya saja,
akhirnya mak jum mendapat imbalan 100 jt karena telah menyelamatkan anak itu dengan penuh ksih sayang, namun mak jum tak ingini uang sebanyak itu, ia mengatakan bahwa ia menolong dengan ikhlas, mak jum menyarankan uang itu diberikan kepada orag yang tidak mampu atau orang ang benar-benar membutuhkannya, orang orang yang hidup sendiri tanpa kehadiran keluaraganya seperti mak jum, namun mak jumt teatp tidak mau uang itu, karena ia merana masih mampu untuk menghidupi dirinya sendiri.
Dengan tanpa berfikir pannjang  karena putri semata wayangnya berhasil ditemukan pengusaha itu mengajak mak jum untuk tinggal bersama keluarganya, kali ini mak jum tak boleh mengelak lagi karena dorongan semua warga dan dorongan pengusaha itu untuk meyakinkan mak jum.akhirnya mak jum mau tidak mau menerima tawaran itu. Walaupun mak jum senbenarnya enggan.begitu hebatnya seorang wanita separuh tua itu menjalani kehidupannya tanpa ada rasa mengeluh, dan akhirnya ia telah diberikan keajaiban oleh Allah untuk hidup yang leih layak lagi, tanpa memmunguti daun-daun waru  setiap hari. Di hari tuanya sekarng ia sudah menikmati hidup yang nikmat dan tanpa memikirkan pendapatan sehari-hari. Semoga kita dapat mrngambil hikmahnya. amien