Reading

You have to read a lot, you will find a wonderful word.

BE HAPPY

If you're happy, you will spread your happiness around you.

BE KIND

The world needs you to be nice and great person.

Grateful

What thing you have know is the best thing for you, be grateful of it.

Never stop traveling

Go to some where with your friends that makes you more relax.

Achieve your dreams!

Make people proud of you.

Achieve your dreams!

Make people proud of you.

Friday, August 27, 2021

Memberi Hadiah

Paginya aku sempat drama di rumah, niatku ingin membuat telur dadar untuk sarapan, namun tiba-tiba ibu mengomentariku dengan nada yang keras,”ya nggak bisa to misah kuning dan putih telur pakai itu” . Aku tahu niat ibuku sih memberi tahuku, tetapi niatnya disampaikan dengan nada yang keras dan seperti marah, hatiku tidak bisa menerima itu, hatiku tiba-tiba sedih, dan lebih baik aku mengurungkan niat untuk memasak. Kemudian aku meninggalkan dapur tanpa berkata-kata dengan membawa semangkuk telur yang siap untuk didadar.

Lalu, aku menangis tersedu-sedu di kursi rumah sebelah. Sepertinya hatiku sangatlah sensitive untuk suara yang keras seperti membentak, hatiku memang belum bisa menerima apapun bentuk nasihat dengan nada yang tinggi, walapun sudah sedewasa ini umurku, namun diri ini masih belajar menata hati untuk hal-hal seperti itu. Aku akui, aku masih rapuh untuk itu, dan mungkin ini salah satu kekuranganku yang harus aku sadari. Ya memang seperti itu jika aku menilik kejadian-kejadian kebelakang, aku belum bisa menerima nada-nada tinggi, nada-nada keras, marah-marah, dan sebangsanya, ya aku kira aku bisa menerima, namun dengan air mata yang terus mengalir, entah itu selama setengah jam ataupun satujam lebihpun aku pernah mengalaminya.

Tapi anehnya, saat aku bisa menangis selama itu, setelah itu hatiku lega, aku lebih bisa menerima keadaan setelahnya. Oh, i think "crying" is the way how I heal myself. Mungkin ini berlaku disebagian orang, bahwa menangis bisa melegakan hati, mencurahkan segala emosi, dan meringankan kesedihan. In result, terbukti bahwa menangis tanda kita masih bisa merasakan emosi sebagai manusia, it’s normal, dan itu salah satu cara healing diri kita dari segala bentuk kesedihan yang akut, that is why kenapa orang-orang saat sedih itu menangis, itu karena hati mereka sedang bergejolak, dengan menangis segala emosinya bisa diluapkan dan that is great, tidak apa-apa.

Karena alasan-alasan diatas yang aku sebutkan, aku sekarang tidak takut untuk menangis, karena itu membuatku lega, jika kamu menangis juga tidak apa-apa kok, it’s normal, karena menangis bukan berarti kamu lemah, tetapi menangis akan membuat kamu kuat, karena setelah itu kamu sadar bahwa you have to accept what God gives to you, right?

Setelah, berlama-lamaan menangis karena perkataan ibu, you know what?

Siangnya, ibuku kepasar, dan pulang-pulang ibu membelikan aku pakaian-pakaian baru, tidak hanya satu biji, ibu beli pakaian-pakaian baru banyak untukku, karena itu yang aku butuhkan, pakaian lama sudah tidak layak dipakai. Whatt? Kamu tahu apa arti perbuatan ibu ini?

I don’t even think like this.

Dengan kejadian tadi pagi, ibu mencoba menyenangkan hatiku dengan membelikanku pakaian-pakaian baru, ibu mencoba menghiburku karena tadi pagi aku merasa sedih, mungkin karena terlihat dari mata sembabku saat aku dilihatnya.

Sebenarnya satu jam setelah kejadian, setelah aku menangis aku sudah memaafkan ibuku, namun aku tidak mau berinteraksi lama saat itu, aku pikir mungkin sorenya sudah seperti biasa. Wah, ibuku  ternyata punya usaha lain untuk membuat suasana hatiku lebih hangat lagi dengannya, dengan membelikanku pakaian.

Dengan rasa senang karena dibelikan pakaian baru J, aku tahu secara tidak langsung itu adalah cara ibuku meminta maaf, yaitu memberi hadiah. Dalam hatiku berkata untuk ibu “ibu, walaupun kau tidak membelikan aku hadiah, aku telah memaafkanmu ibu, kejadian tadi pagi memang gejolak hatiku yang terlalu sensitive, dan setelah itu aku akan baik-baik saja ibu, hanya butuh waktu”.  Tapi, cara ibu sangatlah ampuh untukku, ibu mempercepat caraku untuk menerima hal yang sudah terjadi. Terima kasih ibu sudah mengajarkanku cara ini.

Hari ini aku belajar bahwa “jika kita berbuat kesalahan kepada seseorang, dan tak mampu berucap maaf, carilah cara lain sebagai bentuk kata maaf, salah satunya adalah memberikan hadiah  untuknya”. 

Sebenarnya ibu sendiri tidak bermaksud untuk memarahiku, ibu tidak bermaksud untuk menyakitiku, setelah aku menangis barulah sadar kalau ada hati yang sensitive dengan perkataan, sehingga bisa kita ambil pelajarannya yaitu, “terkadang kita tidak sadar bahwa apa yang kita ucapkan itu menyakitkan hati orang lain, oleh karena itu, kita perlu intropeksi ucapan kita, apakah ucapan dan perilaku kita itu menyakitkan orang lain? Jika mungkin jawabannya iya, carilah cara untuk melakukan sesuatu sebagai bentuk rasa minta maaf. Dan jika kita tidak sadar bahwa kita telah melakukan kesalah, perlulah kita beristigfar semampu kita kepada Allah, karena Dia yang tahu segala bentuk perbuatan kita.”

Semoga Allah menjaga lisan dan perbuatan kita agar tidak menyakiti hati orang lain yaaa.

Hari ini aku berterima kasih kepada ibuku yang telah mengajarkanku satu bentuk pelajaran kehidupan yang sangat bermakna, memberikan aku cara untuk bekal dikemudian hari yaitu memberikan hadiah kepada orang lain adalah bentuk kasih sayang kita.

Aku harap hari ini kamu juga mendapatkan pelajaran dari apa yang telah ibuku lakukan kepadaku.

See you in the next story....

Tuesday, August 24, 2021

Rasa Cukup #menenangkandiri

Menyederhanakan bahagia dan mengistimewakan rasa cukup itu seperti mutiara untuk hati dan diri, menjadi pusat ketenangan soal rezeki dan kejadian apapun, sebuah mutiara yang jarang ditemukan pada kebanyakan orang

Dan jadikanlah diri kita menjadi berharga dengan hadirnya rasa cukup, berhiaskan rasa syukur yang luas dan menerima semua ketetapan-Nya dengan ikhlas Rasa cukup.

  (Hal 66, Menenangkan Diri, by Jundi Imam Syuhada)

Tuesday, August 10, 2021

siapa tahu?

Saat hati bergemuruh, pikiran penuh, dan tidak tahu harus bagaimana, saat itulah kamu harus sadar bahwa yang bisa menenangkan dirimu hanyalah penciptamu. Tidak ada yang bisa mengendallikan hati kecuali sang pemilik hati. Tidak ada yang bisa merubah kondisi hati dan pikiran kecuali sang pemilik hati dan pikiran. Seperti yang telah kamu ketahui bahwa hati, pikiran, bahkan hidup kita adalah milik Sang Pencipta.

Mari serahkan segala yang terasa berat kepada-Nya, Sang pemberi pertolongan. Hanya kepada-Nyalah kita semua berserah dan berharap. Yang perlu diingat adalah jangan sekali-kali berharap kepada manusia, karena manusia juga makhluk biasa yang punya kekurangan dan kelemahan, bisa jadi kekecewaan yang akan datang saat kita berharap kepadanya. Namun, ketika kita berharap hanya kepada Allah, Sang Pencipta semesta, maka tidak akan pernah kita temui kekecewaan.

Mungkin dewasa ini sangat berat bagi kita dalam mengambil keputusan yang besar dalam hidup, mungkin dewasa ini membuat kita berpikir berulang-ulang untuk bertindak, dan mungkin dewasa ini kita harus benar-benar sadar bahwa semakin dewasa semakin berat pula amanah yang harus kita ambil, peran yang harus kita lakukan, dan kerelaan menerima dalam segala bentuk kejadian.

Aku katakan kepada diriku sendiri, dan kita semua yang beranjak dewasa, tidak apa-apa jika kamu tidak baik-baik saja sekarang, namun pastikanlah kepercayaanmu yang kuat atas masa depan yang baik tidaklah pudar. Kita semua harus percaya ya, apa-apa yang telah Allah takdirkan untuk kita adalah takdir terbaik. Mari memohon untuk diberikan kelapangan dada menerima segala bentuk takdirnya. Aku katakan tidak apa-apa jika kamu belum mempunyai banyak pencapaian di umurmu sekarang, toh banyak hal kecil yang mana jika kamu istiqomahkan akan menjadi sebuah pencapain besar kelak nanti, tetaplah berdoa kepada Allah, dan berusaha sebaik mungkin untuk memperbaiki diri. insyaAllah kebaikan selalu Allah berikan kepada kita semua.

Intinya, menjadi dewasa itu mungkin tidaklah mudah, namun ketika kita serahkan segala perkara dunia dan akhirat kita kepada Allah, meminta bantuan dan pertolongan-Nya, insyaAllah segala sesuatu akan terasa mudah dan indah.

Sabar ya buat kamu semua yang sedang berusaha menjadi lebih baik lagi, kamu bisa, dan aku juga bisa!!

Mari menikmati perjalanan kita masing-masing, siapa tahu suatu saat yang tidak terduga kita mendaptkan kejutan special dari Allah, bersiaplah!!

 

 

Saturday, August 7, 2021

Menyenangkan orang lain

Agenda kemarin sudah terlewati, agenda apa? Yaitu kondangan ke salah satu temanku. Aku bersama dua sahabatku sudah merencanakan berangkat bersama dari rumah nisa. Alhamdulillah, selesai sholat dhuhur aku berangkat kerumah nisa dan bertemu dengan dua sahabatku, nisa dan ima.

Setelah sampai dirumah nisa, kami ngobrol melepas penat, dan nisa juga berencana mengajak aku dan ima untuk jalan-jalan. Aku sih oke-oke saja, begitupun dengan ima, ima selalu siap sedia untuk diajak kemana-mana.

Sesampainya dirumah temanku yang menikah, kami juga ngobrol denganya, eh ternyata bapaknya temanku tadi teman smp bapaku, akhirnya beliau cerita panjang lebar. Ya alhamdulillah, bisa cerita kesana kemari. Karena waktunya sudah mulai sore, akhirnya kami pamit, dan aku bersama-sama sahabatku melanjutkan perjalanan.

“hayo, enaknya kemana”. Tanya suami nisa sambil nyetir.

“Bara-bara”. Jawab nisa

“Bara-bara? Apa itu nis?” tanya ima

“Bara Api.” Saut suami nisa.

Dan kita semua tertawa lepas.

“nanti tahu” jawab nisa

“iya soalnya, udah jam segini, mau ke pantai tuban ya kasian nanti pulangnya kejauhan” ucap suami nisa

“iya, karena jauh sih” sahut ku.

“gara-gara nanin deh, kalau gak jadi ngelesi gak bilang, seharusnya lebih awal kesini” ucap nisa sambil ketawa mringis

“hahahahaha, ya gimana ya,, ibunya enggak ngabarin, trus tadi aku bilang”ibu, minta tlong kalau tidak jadi les mohon dikabari ya, biar tidak saya tunggu.” Jelasku

“haahaa, ternyataaa murid juga ngegosting yaa..” sahut suami nisa

“ hahahahaaha” semua tertawa bersama-sama

“la iya, makanya itu” jawabku

“itu ninn, namanya ngegosting,, hahahhaaha”  sahut nisaa

“aduh-aduh, payah” jawabku.

Dan kami melanjutkan perbincangan selama perjalanan

Dikarenakan waktu sudah mulai sore, kami memutuskan untuk mencari makan saja.

Setelah mobil berhenti, kami keluar dari mobil,

“oalah, ini to bara-bara” ucapku

“iyaa, bara-bara” sahut nisa

“aku juga baru tahu ini” potong ima

“ayuuk masuk” ucap nisa

 

Akhirnya kami makan di bara-bara resto

Kami menikmati makanan yang telah kami pesan, sambil berfoto bersama dan cerita kesana-kesini. Alhamdulillah kami diberikan kebahagiaan, walupun hanya makan bersama tetapi kami bahagia bisa berkumpul. Hari ini seperti nisa dan suami berbagi kebahagian dengan kami, semoga Allah membalas kebaikan kalian ya.

Dan setiap kami kumpul, kami jarang foto bersama, akhirnya kali ini kami mengabadikan moment kebersamaan kami.

“Nis, ini uang makannya tadi.” Ucapku

“Aduuh, tidak usah, makasih aku udah ditemani jalan-jalan ya. “ ucap nisa

“lho nis, makasih banyak yaa.” Ucapku

“sama-sama” ucap nisa

Secara tidak langsung nisa dan suami sedang menyenangkan kami, sedang berbagi kebahagiannya untuk aku dan ima, sedang mentransfer energi positifnya, walaupun itu hanya sekedar mentraktir kami makan, ngobrol bersama, dan menikmati perjalanan, semoga bumil sehat-sehat selalu ya, terimaksih sudah sayang dengan kami. Terimakasih banyak ya Allah telah menjaga tali persahabatan kami. Aku bahagia, dan aku senang bisa berkumpul bersama sahabat-sahabatku. Jaga mereka ya Allah dari segala marabahaya, lindungi mereka ya Allah.

Ternyata, menyenangkan orang lain bisa menaikan imun, ternyata berbagi cerita, melakukan perjalanan bersama akan membahagiakan hati. Oleh karena itu, jika hatimu sedang sedih mari berusaha menyenangkan orang-orang terdekat kita, dipastikan sedih itu akan hilang begitu saja.

 

Friday, August 6, 2021

mencari temannya

 Setelah melaksanakan sholat magrib aku siap-siap untuk menjemput neneku, ya kalu kalian membaca alur ceritaku dari awal pasti tahu ceritanya ya. Karena nenekku sekarang sudah tinggal sendiri sehingga setiap hari aku harus menjemputnya untuk tidur di rumahku. Sore itu setelah melaksanakan sholat magrib, aku jemput nenek, namun nenekku bilang “habis isya’ aja ya kerumahmu”, aku jawab “iya.”

Tidak lama kemudian, berkumandanglah adzan isya’ dari masjid dekat rumah nenekku, dengan spontan nenekku bilang “aku mau kemasjid, kamu ikut nggak?” ... lalu aku menjawab “hmmm, ya aku ikut.”   Si nenekku merespon “yasudah, ambil wudhu sana, aku siapkan mukenanya”.

Setelah mengambil wudhu, aku mengenakan mukenaku, dan berangkat ke masjid bersama nenek.

“yang biasanya ikut ke masjid siapa, nek?” tanyaku

“ya banyak,..” lalu nenekku menyebutkan satu per satu siapa saja yang biasanya ikut.

“ooo,,” jawabku sambil menapaki jalan paping menuju masjid.

Setelah sampai dimasjid, aku menemui wajah-wajah familiar. Ya mereka juga pasti mengenalku, hanya senyuman manis yang bisa aku berikan. Namun, kami tidak bisa banyak bicara panjang lebar karena sebentar lagi iqomah sudah dikumandangkan.

Selesai sholat isyak, seperti biasa, kami bersalam-salaman. Dan melanjutkan dzikir dan berdoa yang dipimpin oleh imam sholat. Setelah melaksanakn sholat, kami semua beranjak dari tempat kami sholat, namun neneku beranjak dahulu daripada aku, sehingga aku berada dibelakangnya. 

Sebelum aku sampai di tempat pelepasan sandal, ada yang mengajakku bicara,

“jemput nenek, mbak nanin.” sapa dia

“ooh, iyaa.. “ jawabku.

“kalau jemput jangan habis margrib ya, habis isyak saja, nanti aku tidak ada temannya berjamaah.” Kata ibu tadi.

“oh iyaa, nenekku selalu ikut ya bu” tanyaku.

“iya, kalau ada nenekmu kan bertambah jamaahnya, biasanya ya kalau sepi sekali cuma ada aku dan hindun (Anaknya”. Pungkas ibu tadi sambil berjalan pulang ke rumahnya.

“oh iya, serasa masjid jadi rumah sendiri ya.” Jawabku dari jauh

Dari apa yang telah ibu tadi katakan, ternyata selama ini yang jarang absen dari masjid adalah neneku, walaupun sudah tua tapi semangatnya ke masjid luar biasa, masyaAllah, semoga semangatnya menular ke aku.

Mungkin ada beberapa orang-orang dekat masjid yang selalu ikut sholat berjamaah, dan mungkin nenekku adalah salah satu jamaah yang sering ikut sholat berjamaah tersebut. Oleh karena itu, ketika neneku absen sholat berjamaah, ya pastinya mereka yang sering ke masjid akan menanyai keberadaan nenekku. Oleh karena itu, ibu tadi menyarankanku kalau jemput nenek setelah selesai sholat isyak agar nenekku bisa berjamaah di masjid bersama ibu tadi, sebagai teman di masjid. MasyaAllah.. begitulah teman yang baik ya, ketika ada temannya hilang dia mencari temannya.

Yang dapat kita ambil pelajarannya dari cerita tersebut adalah yuk mari sama-sama kita mengingatkan diri sendirim terutama untuk aku untuk mencontoh kebaikan-kebaikan yang telah ibu dan nenekku lakukan, semoga semangat mereka mencintai masjid menular ke kita. aamiin yarobbal’alamin