Friday, June 22, 2012

Wawancara Dengan Pengusaha Batik BOJONEGORO



 



Pada tanggal 17 Mei 2012 kemarin, kita telah menyelesaikan wawancara dengan pengusaha batik yang ada di Bojonegoro, tepatnya di jalan teuku umar. Berikut informasi yang kita dapatkan dari wawancara tersebut, yang mana kita berempat yaitu Nanin, Mayang, Mega, Nur dengan Bapak Lukito.
Wartawan      : Penanya
Narasumber    : Bapak Lukito
Penanya         : “Assalamu’alaikum bapak, kita siswi SMAN 2 Bojonegoro ingin sedikit tahu    
    tentang usaha yang bapak geluti ini!”
Narasumber   : “Wa’alaikumsalam, Iya silakan!”
Penanya         : “Bapak, kapan mendirikan usaha batik ini?”
Narasumber   : ”Sekitar dua tahun yang lalu, saya mendirikan usaha ini!”
Penanya         : ”Baru dua tahun ya bapak!”
Narasumber   : ”Iya, dua tahun!”
Penanya         : ”Ada motif apa saja bapak yang dimiliki Bojonegoro dan yang banyak
    digemari masyarakat Bojonegoro motif apa bapak?”
Narasumber   : “Ada banyak motif ya, ada Gastro Rinonce, Jagung Miji Emas, Mlimis
     Mukti, Parang Dahono Munggal,Parang Jembur Sekar Rinandar, Pari
     Sumilah, Rancak Thengul,Sata Gondo Wangi, Sekar Jati, tapi yang
     banyak digemari masyarakat atau pembeli itu motif Sekar Jati, ya yang
     gemar bukan masyarakat Bojonegoro  saja , pembelinya biasanya ada
     yang dari luar kota.”
Penanya         : “Lalu dimana pusat pembuatan batik Bojonegoro bapak?”
Narasumber   : “Pusatnya di Njono,tepatnya Kec.Temayang, Kab. Bojonegoro.”
Penanya         : “Siapa bapak yang pertama kali mempunyai ide untuk mendirikan usaha
     ini?”
Narasumber   : “Beliau adalah Bu Yoto, bawasannya ide beliaulah yang menjadikan batik
    ini menjadi 9 motif tadi, yang dimana lewat Desain Batik Jenogoroan,
    beliau yang memberikan semangat kami untuk mendirikan usaha Batik
     Jenogoro ini.”
Penanya         : ”Berarti batik ini sudah dikenal masyarkat luas selain kota Bojonegoro  
    sendiri , bisa diartikan sudah terkenal ya bapak  batik Bojonegoro!”
Narasumber   : “Iya bisa dibilang seperti itu, baru saja kemaren hari senin kita
mendapatkan suatu Penghargaan dari Pameran yang kita ikuti tepatnya di Surabaya.  Dan batik Bojonegoro ini alhamdlilah mendapat juara lagi, yang mana tahun  kemarin mendapat juara satu, dan tahun ini mendapat juara dua. Pastinya kalau ada pameran lagi kita akan peran sertakan Batik Khas Bojonegoro ini.”
Penanya         : ”Wah, saya bangga bapak menjadi masyarakat Bojonegoro yang
    kaya akan kebudayaannya.
    Bagaimana bapak cara pembuatan batik ini?”
Narasumber   : ”Ada yang dari lukis tangan, ada yang dari cat langsung dengan
                 menggunakan alat-alat yang khusus untuk pengolahan batik tentunya.”
Penanya         : “Bagaimana pemasaran barangnya bapak?”
Narasumber   : “Pemasarannnya bisa langsung diantarkan, bisa langsung beli di sini,
    pemesanannya juga bisa menurut selera pembeli ya, ukuran modelnya,
     kita tinggal melayani saja.”
Penanya         : ”Terima kasih bapak atas waktu dan informasinya,assalamu’alikum!”
Narasumber   : ”Iya sama-sama, wa’alaikumsalam.”
 
KESIMPULAN             :
Bojonegoro merupakan sebuah kabupaten yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Kekayaan ini menginspirasi Ibu Mafudho Suyoto untuk menjadikannya sebagai motif Batik. Melalui lomba design, maka terciptalah 9 motif Batik Jonegoroan.
Antara lain: Gastro Rinonce (Motif Kilang Minyak dan Gas Bumi), Jagung Miji Emas (Motif Jagung), Mliwis Mukti (Motif Burung Legendaris Jelmaan Angling Dharma, Mliwis Putih), Parang Dahono Munggal (Motif Wisata Api Abadi, Kahyangan Api), Parang Jembul Sekar Rinandar (Motif Hewan Sapi), Pari Sumilak (Motif Padi), Rancak Thengul (Motif Wayang Thengul, khas Bojonegoro), Sata Gondo Wangi (Motif Tembakau), dan Sekar Jati (Motif Daun Jati).
Sembilan motif batik Jonegoroan diatas merupakan gambaran dari Potensi Budaya dan Alam Bojonegoro. Bagi masyarakat yang ingin memliki batik Jonegoro bisa mendapatkannya di Kecamatan Temayang, Kecamatan Dander dan Purwosari.
Kita sebagai generasi penerus bangsa harus dapat menjaga dan melestarikan kebudayaan yang kita miliki ini. Jangan sampai kebudayaan yang kita milki kita abaikan dan tidak kita lestarikan.

7 comments: