Reading

You have to read a lot, you will find a wonderful word.

BE HAPPY

If you're happy, you will spread your happiness around you.

BE KIND

The world needs you to be nice and great person.

Grateful

What thing you have know is the best thing for you, be grateful of it.

Never stop traveling

Go to some where with your friends that makes you more relax.

Achieve your dreams!

Make people proud of you.

Achieve your dreams!

Make people proud of you.

Thursday, April 15, 2021

Meredakan Ego


"Nanti kalau SMA di Jawa Tengah ya Bapak, SMA nya bagus banget itu."

"Aku nanti kuliahnya di luar negeri ya, buk."

"Oiya, nanti aku mau tamasya ke pulau ini ya, kak."

"Aku makan yang ini, aku lapar, kamu makan yang lain saja!"

"Aku mau kerja di pulau ini kayaknya menjanjikan."

Sering mengatakan demikian? Atau sering mendengar kalimat demikian dari seseorang?

Kalimat di atas adalah beberapa contoh kalimat yang mungkin sering di utarakan sebagian orang tetapi entah mereka sadar atau tidak ketika mereka sedang mengatakan kalimat tersebut mereka sedang memilih suatu pilihan dalam hidupnya.

Coba kalian baca lagi ya kalimat-kalimat diatas, kalau benar mereka sedang memilih suatu pilihan.

Eitss, lebih tepatnya aku pernah mengatakan kalimat demikian,


Aku percaya setiap hari kita sudah menentukan pilihan-pilihan yang bermacam-macam konteksnya.

Mulai dari hal dasar seperti menentukan tmpt sekolah, tempat liburan, tempat kerja dan lain-lain.
Kita anggap bahwa kadang pilihan itu sulit kita tentu kan, tapi kita tetap harus tentukan, ya kan?
Sama, aku juga merasakan demikian.

Yang kadang kita bersikukuh dengan pilihan kita, kita pikir pilihan tertentu itu sangat menyenangkan, dan sangat menjanjikan, tetapi orang tua melarang, ini hanya misalnya.

Sayangnya aku baru sadar, ada hal yang penting yang baru aku sadari dan perlu kita ingat setiap menentukan pilihan, yaitu "Meredakan Ego"

Kawan, memilih pilihan ternyata tidak melulu tentang menurut kebahagiaan kita, menurut kesenangan kita saja.

Ternyata, di setiap memilih dan menentukan pilihan diharapkan untuk meredakan ego sendiri.

Meredakan ego tidak berarti tidak menyanyangi diri sendiri dan tidak mengutamakan diri sendiri. Tidak kawan!

Disamping memilih yang terbaik versi kita, meredakan ego juga memberi ruang orang lain untuk berpendapat atas pilihan kita dan menghindarkan konflik.

Meredakan ego disaat memilih pilihan adalah memilih keputusan yang paling banyak manfaatnya dan kecil mudharatnya untuk diri sendiri dan orang sekitar, dan keputusan itu bisa kita terima.

Meredakan ego disaat memilih pilihan adalah memahami kondisi diri sendiri dan oang lain yang bersangkutan dengan pilihan tersebut, sehingga kita lebih memilih menerima daripada memberontak.

Meredakan ego berarti mengutamakan keputusan bersama dengan mempertimbangkan akibatnya, tidak melulu hanya memikirkan kepentingan diri sendiri.

Meredakan ego juga berarti merelakan suatu hal yang  senangnya hanya kita nikmati sendiri tetapi orang lain tidak.

Meredakan ego pada akhirnya akan menentramkan hati dan pikiran, karena meredakan ego tidak hanya menerima takdir tetapi juga sadar bahwa kesenangan dunia itu memang sementara.

Selamat meredakan ego ya, Nin.

Thursday, April 8, 2021

Kejutan di bulan februari :)


Masih dalam cerita februari, ternyata Allah juga memberikan kejutan yang sangat special untukku. Disaat aku sakit dan keluargaku dalam kondisi duka sehingga aku tidak bisa mengerjakan thesisku dan sering absen jika bimbingan bersama teman-teman, ada kabar baik yang dikirim lewat pesan emailku, yaitu kabar dimana artikelku untuk syarat kelulusan akan terbit di bulan maret. Alhamdulillah, rasa syukur tak terhingga dan sujud syukur pastinya ketika aku mendengar kabar baik itu. Tak lupa aku juga mengabari kedua dosen pembimbingku yang selama revisi membantuku. Beliau semua juga ikut senang dan mengucapkan selamat. Kata salah satu dosen pembimbingku “selamat ya Nin, semoga atas diterimanya artikelmu bisa menjadi penyembuh sakitmu.”  Dan ku balas “aamiin”. Kedua dosen pembimbingku memang Allah takdirkan untuk membantuku dalam belajar bahasa Inggris. Semoga keduanya diberikan Allah kesehatan, keberkahan, dan kebaikan yang berlimpah di kehidupannya, pun semoga bahagia untuk dunia dan akhiratnya kelak. Aamiin

Sekali lagi sering aku mengingat kata ustad Salim yang bercerita dalam bukunya, ketika suatu kejadian itu datang kepada kita, kita tidak tahu itu ujian atau rahmat dari Allah. Pada akhirnya apa yang menimpa diri kita itulah yang terbaik untuk kita. Jika di sangkut pautkan dengan kehidupanku, mungkin di awal februari berat untukku, namun di akhir februari adalah rahmat dan karunia Allah. Karena untuk terbit di jurnal sinta 2 memang membutuhkan waktu yang lama, sejak bulan september 2020  aku submit artikelku ke jurnal, dan butuh proses selama enam bulan untuk bisa terbit, yaitu di bulan maret 2021. Bukankah semua ini atas ridho Allah swt dan pertolongannya hingga sampai aku bisa menerbitkan artikel di jurnal sinta 2? . iya, pastinya semua ini adalah pertolongan Allah SWT. 

Mungkin  untuk sebagian orang diterimanya sebuah artikel di jurnal sinta 2 adalah hal biasa saja, namun untuk ku yang belum pernah mempunyai pengalaman menerbitkan artikel di sinta 2, hal ini sangatlah bermakna dan menyenangkan untukku, alhamdulillah.  Tidak hanya untukku, untuk ibuku juga, beliau selalu berdoa semoga artikelku diterima di sinta 2. MasyaAllah tabarakallah, doa ibuku memang luar biasa dahsyatnya. Jadi jangan meremehkan doa ibu kita ya teman-teman.  

Dengan kabar baik diatas, sudah seharusnya aku berterima kasih kepada Allah, ucapan alhamdulillah juga harus ucapkan setiap hari. Ya Rabb, betapa baik nya Engkau kepada hambamu ini, semoga Engkau juga membantu teman-teman hamba yang sekarang sedang berjuang menyelesaikan artikelnya, Aamiin.

Dengan di terimanya artikelku di sinta, itu artinya semangat belajarku juga harus dipompa lebih lagi, because it’s just beginning. Ada banyak hal yang belum aku ketahui dan ilmu yang belum aku kuasai. Aku harus banyak-banyak membaca artikel, banyak-banyak menulis, sehingga kemampuan menulis dan membacaku meningkat. Semoga Allah mudahkan aku menuntut ilmu ini, dan semoga ilmu yang sudah aku dapatkan bermanfaat untuk semuanya. Aamiin

Jadi, teman-teman, jika kita diberikan Allah kemudahan di suatu hal itu artinya kita harus meningkatkan kemampuan kita di bidang itu, kita tidak boleh diam terlalu lama karena sudah diberikan kemudahan dan pencapaian, namun kita harus tetap belajar lagi dan lagi untuk mengasah kemampuan kita. semangat ya untuk kita semua yang menggeluti bidang kita masing-masing. We have to remember that Allah creates us with a purpose. Kita punya tujuan dihidupkan di dunia ini, yaitu seperti yang telah di sampaikan oleh Ustadzah Yasmine Mogahed bahwa tugas kita di dunia telah dituliskan di Al-Qur’an ayat 56, surat Az-Dzariyat : Wama khalaqtul jinna waal insa illa liya’ buduun, yang artinya  “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Ustazah Yasmine mengatakan bahwa beribadah itu mempunyai konsep yang konprehensive dalam islam. Sehingga  bisa kita katakan bahwa menuntut ilmu juga termasuk ibadah. Semua aktivitas kita sehari-hari kita harus niatkan untuk ibadah. Apa yang aku tulis sebelumnya adalh bentuk pengingat diri sendiri bahwa aku juga masih berusaha untuk memperbaiki ibadah dan meniatkan segala sesuatu untuk ibadah kepada Allah.

Ayo kita bersama-sama bersemangat untuk beribadah kepada Nya ya. Semoga apa yang aku tuliskan diatas bisa bernilai ibadah juga, semoga kalian yang membaca tulisan ini bisa mengambil hikmahnya. Aamiin

 

bulan ramadhan akan datang :)

Ramadhan akan segera datang, apakah kalian sudah mempersiapkan untuk menyambut bulan yang penuh berkah ini? Aku harap kalian sudah mempersiapkannya ya, salah satunya mempersiapkan diri untuk berlomba-lomba dalam melaksanakan kebaikan, semoga kita semua diberikan kekuatan Allah untuk menjalani puasa ya, semoga juga kita akan bertemu di hari fitri nanti. Aamiin.

Oiya, apa kalian menyambut Ramadhan tahun ini berbeda dengan ramadhan tahun kemarin? Kalau kalian tanya ke aku, aku pasti menjawab “iya, bulan ramadhan ini berbeda dengan ramadhan tahun lalu.” . Apa nin? Okay, aku akan cerita dibawah ya.

Yang berbeda adalah keluargaku kehilangan satu anggota keluarga. Hampir dua bulan ini keluarga kami sudah di tinggal kakekku. Jika kalian sudah membaca postingan blogku di bulan januari, pasti kalian sudah tahu awal ceritanya. Karena Allah sangat cinta kepada kakek, bulan februari kemarin beliau sudah menghadap ke rahmatullah. Sehingga salah satu faktor kenapa bulan februari akhir dan maret aku tidak posting tulisan di blog adalah karena kami sekeluarga sedang berduka. Mengalami kondisi yang sedang kehilangan seseorang yang sangat kami cintai itu sangatlah berat sebenarnya, tetapi kami yakin, orang yang kami cintai sudah lebih baik di alam selanjutnya, oleh sebab itu, kami sekeluarga harus ikhlas melepas kepergian kakekku. Namun, membutuhkan waktu untuk pulih kembali menjalani kehidupan, karena kehidupan ini masih tetap berputar, tugas kita adalah memperbanyak ibadah kepada Allah SWT.

Alhamdulillah, kami sekeluarga dapat melewati ujian di bulan februari kemarin karena pertolongan Allah. Bulan februari adalah bulan yang paling berat, menangis, sesak di dada karena kepergian kakek, tanpa ada pertolongan-Nya mungkin kami masih larut dalam kesedihan, namun dibulan april ini, kami sudah menjalani kehidupan seperti biasa. Aku minta doanya ya teman-teman, semoga kakekku ditempatkan disisi Allah, mohon kiriman al-fatihahnya ya untuk beliau. Semoga amal ibadahnya di terima Allah SWT. Aamiin.

Di bulan februari kemarin, tidak hanya kakekku saja yang sakit, kami sekeluarga juga terjangkit penyakit cikungunya, sehingga kami bergantian menjaga kakek di rumah sakit.  Bagiku, terjangkit cikungunya adalah penyakit yang sangat menyakitkan, badanku tidak bisa digerakan terlalu keras, nyeri sendi di sekujur tubuh, dan tidak bisa jalan karena merasakan nyeri sendi yang sangat dahsyat. Sehingga sholat pun harus tayamum dan duduk di atas kasur. Iya, bulan februari bulan yang berat untuk kami, tetapi Allah sangat sayang kepada kami, Allah pasti memberikan hikmah di balik ujian ini.  Dengan adanya ujian kematian ini, aku lebih sadar dan mawas diri bahwa Allah akan memanggil kita sewaktu-waktu, tetapi Allah sudah menentukan kapan waktu itu dan waktu itu adalah waktu yang tepat untuk kita kembali kepada Nya.

Kematian juga memberikan pelajaran banyak untuk aku, semoga kita semua juga bisa mengambil pelajaran, bahwa kematian itu pasti akan datang pada saatnya. Oleh karena itu, haruslah kita persiapkan sedini mungkin. Semoga kematian kita adalah kematian yang memiliki alur indah, yang mana Allah mengatur dan menatanya dengan rapi, salah satunya adalah keluarga kita sudah siap untuk kehilangan kita. namun, insyaAllah kita semua akan dipertemukan di surga dengan bahagia. Aamiin Yarobbal’alamin

Bicara tentang kematian, kita harus percaya bahwa yang menjadi teman kita kelak adalah ibadah kita yang lakukan selama di dunia. Oleh sebab itu, ayo kita saling mengingatkan untuk mempersiapkan bekal sejak dini.  Semoga Allah mengizinkan kita semua meninggal dengan keadaan husnul khotimah ya. Aamiin Yarobba’alamin

Tulisan malam ini diakhiri oleh nasehat dari Ustad Oemar Mita yang mengatakan bahwa “kematian seseorang itu bukanlah perpisahan dengan orang tersebut, melainkan kematian adalah saat dimana seseorang sudah waktunya berangkat ke tujuan, yang mana kita mempunyai jadwal keberangkatan yang berbeda dengan orang telah meninggal lebih dahulu, kita menunggu giliran jadwal saja.”