Thursday, April 15, 2021

Meredakan Ego


"Nanti kalau SMA di Jawa Tengah ya Bapak, SMA nya bagus banget itu."

"Aku nanti kuliahnya di luar negeri ya, buk."

"Oiya, nanti aku mau tamasya ke pulau ini ya, kak."

"Aku makan yang ini, aku lapar, kamu makan yang lain saja!"

"Aku mau kerja di pulau ini kayaknya menjanjikan."

Sering mengatakan demikian? Atau sering mendengar kalimat demikian dari seseorang?

Kalimat di atas adalah beberapa contoh kalimat yang mungkin sering di utarakan sebagian orang tetapi entah mereka sadar atau tidak ketika mereka sedang mengatakan kalimat tersebut mereka sedang memilih suatu pilihan dalam hidupnya.

Coba kalian baca lagi ya kalimat-kalimat diatas, kalau benar mereka sedang memilih suatu pilihan.

Eitss, lebih tepatnya aku pernah mengatakan kalimat demikian,


Aku percaya setiap hari kita sudah menentukan pilihan-pilihan yang bermacam-macam konteksnya.

Mulai dari hal dasar seperti menentukan tmpt sekolah, tempat liburan, tempat kerja dan lain-lain.
Kita anggap bahwa kadang pilihan itu sulit kita tentu kan, tapi kita tetap harus tentukan, ya kan?
Sama, aku juga merasakan demikian.

Yang kadang kita bersikukuh dengan pilihan kita, kita pikir pilihan tertentu itu sangat menyenangkan, dan sangat menjanjikan, tetapi orang tua melarang, ini hanya misalnya.

Sayangnya aku baru sadar, ada hal yang penting yang baru aku sadari dan perlu kita ingat setiap menentukan pilihan, yaitu "Meredakan Ego"

Kawan, memilih pilihan ternyata tidak melulu tentang menurut kebahagiaan kita, menurut kesenangan kita saja.

Ternyata, di setiap memilih dan menentukan pilihan diharapkan untuk meredakan ego sendiri.

Meredakan ego tidak berarti tidak menyanyangi diri sendiri dan tidak mengutamakan diri sendiri. Tidak kawan!

Disamping memilih yang terbaik versi kita, meredakan ego juga memberi ruang orang lain untuk berpendapat atas pilihan kita dan menghindarkan konflik.

Meredakan ego disaat memilih pilihan adalah memilih keputusan yang paling banyak manfaatnya dan kecil mudharatnya untuk diri sendiri dan orang sekitar, dan keputusan itu bisa kita terima.

Meredakan ego disaat memilih pilihan adalah memahami kondisi diri sendiri dan oang lain yang bersangkutan dengan pilihan tersebut, sehingga kita lebih memilih menerima daripada memberontak.

Meredakan ego berarti mengutamakan keputusan bersama dengan mempertimbangkan akibatnya, tidak melulu hanya memikirkan kepentingan diri sendiri.

Meredakan ego juga berarti merelakan suatu hal yang  senangnya hanya kita nikmati sendiri tetapi orang lain tidak.

Meredakan ego pada akhirnya akan menentramkan hati dan pikiran, karena meredakan ego tidak hanya menerima takdir tetapi juga sadar bahwa kesenangan dunia itu memang sementara.

Selamat meredakan ego ya, Nin.

2 comments: