Friday, August 16, 2024

Rasa-rasa kehidupan

Namanya juga hidup, ada masa senangnya, ada masa sedihnya, ada masa yang biasa-biasa saja. Dengan merasakan banyaknya rasa dalam kehidupan, harusnya kita sudah mulai pintar bagaimana merespon setiap rasa yang sedang kita rasakan kan? Iya, harusnya begitu. Namun, yang aku rasakan kebanyakan kita masih banyak kewalahan untuk merespon banyak rasa, itu yang aku rasakan dan aku amati. Apa kalian demikian?

Tidak apa-apa, jika kita masih kewalahan dengan hadirnya banyak rasa kehidupan, itu artinya kita sedang Allah uji untuk belajar dari kewalahan itu kan? Agar kita bisa mencari solusi terbaik untuk menghadapi kewalahan rasa.

Aku harap pada akhirnya kita semua dibantu Allah untuk memiliki kemampuan untuk merespon dengan baik semua rasa yang kita rasakan, entah senang, sedih, ria, galau, dan rasa-rasa lainnya. Aku harap pada akhirnya, kita semua Allah bantu kembali kepada-Nya. Aku harap pada akhirnya, kita semua akan berterima kasih yang sedalam-dalamnya karena dihadirkan rasa yang belum pernah kita rasakan, itu artinya memang kita lemah tanpa bantuan-Nya, bersyukur telah diberikan kesempatan merasakan rasa-rasa dalam kehidupan ini. Aku berharap pada akhirnya, kita akan sadar dan percaya bahwa rasa yang telah kita rasakan memberikan pelajaran terbaik untuk bekal kedewasaan kita dan untuk bekal kita dimasa depan.

Dan pada akhirnya, rasa-rasa yang telah terasakan dan terlewati oleh kita adalah hal yang tidak perlu kita kwatirkan lagi, tidak perlu diungkit-ungkit lagi, tidak perlu kita ratapi, dan tidak perlu kita salahi, tapi cukup dengan menjadikan semua adalah pelajaran terbaik, rasa terbaik, dan perjalanan terbaik, untuk kita yang lebih baik. Jika rasa yang lama tidak membuatmu bertumbuh dan berkembang lebih baik, jangan berhenti dirasa yang lama, kita pantas untuk menikmati kehidupan baru dengan rasa yang baru.

Apapun rasa yang telah hadir dikehidupan kita, katakanlah “Terima kasih rasa yang pernah ada, Allah yang telah mengizinkan kau datang, dan Allah juga telah mencabut kau untuk pergi. Dan itu tidak apa-apa bagiku, karena kau akan hilang pada waktunya, dan Allah yang selalu hadir bersamaku dan membersamaiku”.

0 comments:

Post a Comment