Monday, January 24, 2022

Demokratis


Mungkin bapak sudah menilai ya kalau anaknya sudah mulai dewasa, tepatnya sudah dewasa, sehingga ketika akan memutuskan sesuatu bapak selalu melibatkan anaknya.

Mungkin anaknya ini yang tidak sadar, padahal sejak dari dulu bapak selalu melibatkanku dalam masalah-masalah yang dihadapi.

Walaupun dulu kadar frequensi dilibatkan lebih sedikit, tidak semua hal perlu adanya pendapat dariku. Namun, beriring usiaku bertambah, bapak sering meminta pendapatku, saran, bahkan ide dariku.

Mungkin bapak sekarang menilaiku aku bukanlah bocah lagi, yang mungkin kalau memilih atau mengutarakan sesuatu tidak ada pertimbangan yang matang.

 

Ya, bapak sekarang lebih demokratis lagi denganku. Melibatkan ku dalam menentukan pilihan-pilihan yang sedang dihadapi, melibatkanku dalam mengambil keputusan. Sekarang aku mulai tersadar bahwa pendapatku sekarang berharga dan bernilai untuk menentukan segala pilihan dalam skala besar, tidak skala kecil lagi. That makes me becomes more valuable in this small family. Ooh ini yaa jadi anak yang sudah dewasa. Harus pintar-pintarnya menentukan pilihan karena pilihan yang aku sarankan pasti akan mempengaruhi kehidupan kedepannya. Jadi setiap diminta pendapat, harusnya aku mempersiapkan pendapat yang membawa sisi-sisi akhiratnya, bukannya hanya dilihat dari kacamata dunia. Oh ini sangat mendalam. Tapi seru, inilah life, yang harus mempertimbangkan banyak hal. It’s not overthinking but semua akan bermuara kembali kepada-Nya. That’s the point.

 

Dari sini aku juga dapat pelajaran bahwa memiliki seorang bapak yang demokratis itu sangatlah penting, dan sangatlah berharga dalam keluarga. Memiliki bapak yang sangat mendukung keputusan anak-anaknya, mendukung cita-cita keluarga, dan memberikan ruang untuk tumbuh adalah hal yang sangat berharga yang mungkin tidak dimiliki semua keluarga.

 

Alhamdulillah, aku diberikan bapak yang bagiku sangatlah demokratis, walaupun mungkin tidak all the things kita dilibatkan, tapi kalau skala besar dilibatkan itulah demokratis.

Tidak hanya itu, aku menemukan kata demokratis itu dari pak de yang selama ini juga banyak sumbangan ilmu dan pengalamannya untuk aku. Beliau juga selalu berkata dan aku selalu ingat betul

“Nduk, Pak De itu demokratis sama anak-anak pak de, sama budhe, jadi enak kalau ada masalah-masalah apa gitu dibicarakan sama-sama, tidak pendapat pak de saja yang dipakai.”

Ya, demokratis sangatlah penting didalam keluarga, yang akan menjadi bekal kita berdemokratis di dalam masyarakat dan berkehidupan.  Jadi jangan saklek saklek dengan pendapat sendiri ya teman-teman, kita perlu pendapat orang lain untuk membangun diri kita yang insyaAllah lebih baik.

Happy Tuesday 😊

 

0 comments:

Post a Comment