Wednesday, December 2, 2015

Ingat nggak sih kamu sama Dia?


Seberapa sering kita mengucap asmaNya? Seberapa sering kita tersadar oleh kuasaNya? Sejauh mana kah kita mengenalNya? Dan sedekat apakah kita denganNya? 
Hai kawanku yang super baik akhlaknya, gimana bisa nebak coba kalau kau berakhlak baik? Ya iyalah, tentu saja aku bisa, soalnya, dari awal aku mengetahui hal baik yang telah kau lakukan, apa coba? Mencoba kepo-in ini alamat website dan membaca seberkas kata-kata yang menurut kau penting untuk dibaca, ya itu salah satunya aku bisa ngejudge kalu you itu orang berakhlak baik, karena Insha Allah dalam konteks ini, tulisan-tulisan yang sudah dipost di web ini diharapkan akan bermanfaat untuk pembaca. bukan begitu? Ya benar sekalee. Yok lanjut... 
Jadi, kapan sih kamu punya waktu bener-bener bisa mengingat Allah? Apakah saat sedih? Gundah? Galau? Suram? Butek? Suntuk? Dan lain-lain. Saat bagaimana kau bisa mengingat Allah kawan?
Pertanyaan-pertanyaan diatas sebenarnya juga pertanyaan untuk diriku sendiri. Ya memang, dan kadang saat hati sedang bener suntuk gitu, bawaannya pengen mendekat terus ama Allah, pengen di dengerin gitu doa-doa yang telah aku panjatkan, pengen lepas aja dari segala keresahan, pengen adem-ayem dan kembali bangkit lagi. Di lain sisi, aku tak menyadari bahwa pertanyaan ini  tak terlintas dibenakku, dan mungkin pertanyaan dari Allah jika Ia bisa memprotesku “ selama sehatmu, selama tenangmu, selama senangmu, selama ceriamu, selama bahagiamu, kau kemana saat itu? Aku mencarimu. Disaat aku tak mencarimu, kau datang dengan menuntut segala hal yang kau inginkan dariku, apakah pantas itu kau lakukan wahai kekasihku?,  dan sesungguhnya aku berikan semua itu karena aku ingin kau kembali kepadaku.” 
Namun Allah tak pernah memprotesku, Allah tak pernah menyalahkanku, begitu sayangnya Ia padaku, begitu rindunya, hanya saja Ia siratkan pesannya dengan menghadirkan suatu hal yang bisa membuatku kembali kepadaNya dengan menghilangkan sebagian nikmat yang telah Ia berikan, dengan itu apakah kita masih mengingat Allah? Apakah kita masih mampu menyebut nama indahNya? Ya itu harus dipertanyakan pada diri kita sendiri. Subhanallah. Apakah kita masih mampu berdiri tegak dengan keadaan lemah? Dengan hanya berpasrah pada Allah? Namun, kadang kita dilalaikan oleh dunia.  
Sungguh, kelalaian sering saja menghampiri diri ini, apakah kau mengalami hal serupa dengan kelalaian? Bener banget gan, ini kelalaian harusnya dibasmi tuntas dari hidup, hehe . ya terkadang ada aja hal yang menyangkut pautkan kita dengan kelalaian, dengan apa sih kelalaian itu kita basmi? Dengan obat peptisida, hehehe. Enggaklah yauw. Kembali kejalan yang benar. Kelalaian bisa kita atasi dengan cara kita selalu berusaha menjadi yang terbaik di depan Sang Robb. Yak, bener tuh, ketika kita berusaha menjadi terbaik didepan Robb kita dengan sendirinya kita telah menindas kelalaian pada diri kita. Saat kita selalu berdzikir dan berdoa padaNya, disitulah kelalaian itu akan hilang begitu saja. Begitupun dengan diri ini, masih dan terus belajar untuk menjadi terbaik didepan Robb, oleh karena itu, mari bersama-sama menghilangkan kelalaian, mari terus berusaha menggerus kelalaian dalam diri kita masing-masing. Hanya dirilah yang tahu seberapa besar kelalaian kita. Semoga dengan berjalannya hari, semakin lunturlah kelalaian kita mengingat Allah.  Tetap yakin dan percaya bahwa Allah bersama kita. 
Yak, Perlu adanya keyakinan yang tinggi untuk percaya bahwa Robb itu ada. Rasakanlah,Robbmu ada dihatimu, Ia sangat dekat denganmu. Tak perlu kuperjelas lagi, karena sudah nyata bahwa Robb itu ada. Allah ada disini. Sang pencipta langit dan bumi, pencipta diri ini, pencipta alam semesta, pengatur segala hal di dunia. Lalu, apa yang kau tunggu jika kau masih ragu? Tenanglah, tak perlu tergesa-gesa. Jika tekadmu kuat untuk mengenal Allah, dan bener-bener yakin bahwa kau kelak akan bertemu denganNya. Selalu sebutlah namanya. Selalu ingatlah dengan keberadaanNya dengan berdzikir. Yaapps.... dzikir adalah salah satu cara ampuh untuk selalu berada didekatnya.  
Untuk itu, jabaran tulisan diatas apakah berupa nasihat atau curhatan ataupun sebangsanya, semoga menjadi salah satu dari kebaikan, yang mana tujuan utama di tujukan untuk diri penulis sendiri, agar selalu bersemangat untuk berbenah diri, untuk berusaha memesan nomor kamar untuk penghuni surgaNya. Jikalau dapat menginspirasi anda, betapa senangnya hati penulis mendengarnya.  
Semoga kelak kita akan berkumpul bersama-sama di SurgaNya yang abadi itu dengan sering-sering mengingatNya. Aamiin

0 comments:

Post a Comment