Monday, February 23, 2015

Temporary,

           
           

           Sebagiamana sedih itu tak selamanya, senang pun juga tak selama-lamanya. Ada masanya, ada waktunya. Seperti perut ini yang kemaren kekenyangan dan kini waktunya untuk menahan lapar untuk suatu tujuan, yaitu menghemat biaya hidup dikota yang penuh dengan berbagai macam wajah, berbagai macam perilaku, berbagai macam jajanan dipinggir gang, dan berbagai fasilitas yang disediakan, megharuskan semua ini harus dikendalikan sebagaimana mestinya seorang yang datang dari desa menginjakkan kakinya di kota, yang  mana harus benar-benar seleksi dalam membeikan sesuatu. Karena mengingat bahwa ada seorang yang bersusah payah berjuang disana.. jauh sana, jauh dari keramaian, jauh dari bisingan, jauh dari polusi yang tak mengenakkan nafas, dijauh sana, dikampung halamanku. Dan aku disini sedang merantau, benar-benar merantau. Walaupun hanya berkisar tiga jaman dari rumah, namun, ini benar merantau. Iyaa, senyum dulu dong anak perantauan. Ciiiss...:)

          Sebagaimana pemikirian-pemikiran teman-temanku saat ini, pasti dibenak mereka menginginkan kerja saat ini, yaa... walaupun seorang mahasiswa, keinginan untuk berkerja pun sangat kuat, ada sih yang langsung kerja tanpa kuliah, entahlah,, kenapa pemikiran kerja baru kepikiran, dan benar-benar kepikiran sekarang ini, yaa sekarang karang ini, ya karena mungkin sudah mengerti beban orang tua ku sangat berat, mereka mempunyai tanggungan-tanggungan yang melimpah di dunia ini, termasuk beban memiliki aku, walaupun aku ini seorang anak tunggal. Namun, beban itu sangat terasa, dan ku tahu semuanya, bahwa aku benar-benar membutuhkan biaya yanng sangat besar hidup didunia ini. Dengan keadaan yang cukup, aku sangat bersyukur atas nikmat yang Alllah berikan kepadaku, tak banyak seorang anak muda yang beruntung seperti aku yang bisa meneruskan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, apalagi sampai menjadi Mahasiswa, dan jurusan ini memang tak main-main. Perlu belajar lagi memang, untuk hasil yang sempurna.

          Sebagaimana seorang mahasiswa sebagai mestinya, harus bisa mandiri, mempertegas waktu sebaik mungkin, dan berani dalam bertindak, walupun hasilnya gagal, namun aku tak akan pernah menang dan tahu jika aku tak mencoba, aku harus berani. Disini aku dalam posisi yang mungkin bisa dikatakan dalam mengkokohan prinsip hidup yang semakin lama semakin harus di pupuk dan diperkuat untuk masa depan yang cerah, untuk harapan di masa depanku yang baik, yang semua orang inginkan tentunya, sukses dan bahagia dunia dan akhirat. Perlu tentunya sebuah loncatan maupun lompatan yang tinggi agar ada sebuah greget untuk mencapai apa yang aku inginkan. Yaa, sekarang dan seterusnya aku harus bisa mengatur hidupku sendiri, hidup sementara yang perlu adanya sebuah sejarah yang baik, yang bisa berkesan untuk dikenang, dan bisa memberikan ilmu dan harapan-harapan untuk kehidupan selanjutnya. Karena aku hanya seorang perempuan yang tak mempunyai keahlihan apapun, mungkin aku membutuhkan seorang yang bisa berperan dalam membantu dan menyukseskan semua impianku, membutuhkan seorang yang dapat cocok dalam membantu disaat-saat dibutuhkan, dan pencarian terus berlanjut, boleh jadi seorang teman maupun  best partner.  Kubiarkan , biarkanlah waktu ini berjalan sebagaimana mestinya berjalan, kubiarkan waktu ini terus berputar dengan jarum jam-jam yang tajam, yang terus diawasi oleh Sang Pencipta.

             Sebagimana mestinya, aku tak bisa berbuat-apa saat ini, hanya merencanakan dan membuat tindakan yang mana aku tak mau menjadi seorang yang miskin, yang bodoh, yang tak berilmu, tak mau menjadi orang yang menyombongkan diri, aku tak mau menjadi seorang yang angguh dan selalu menjadi orang yang paling. Memang benar hidup itu seperti roda, kadang diatas kadang juga diposisi bawah, dan aku yakin ada saatnya aku diatas, dan kini aku masih dibawah, namun aku sangat berterimakasih kepada Allah yang telah memberikan semuanya kepadaku, tanpa ku sadari bahwa nikmat yang diberikan itu sangat luar biasa, Alhamdulillah ya Robb.

           Ini belum berakhir, aku harus bisa terbang, meminimalkan keinginan-keinginan yang terlalu tidak dibutuhkan. Ada masanya, ada waktunya. Dan semua rapi teratur oleh Allah, Allah telah menuliskan semua kisah-kisah yang berbeda setiap hambanya, dan termasuk kisah pada kehidupanku. Semua berjalan unik, dan semoga tetap dijalan yang lurus, dan terus berjuang, bekerja keras, tak lupa berdoa. Agar semua impian menjadi kenyataan. Aamiin Yarobbalalamin


Salam Anak Muda J

0 comments:

Post a Comment