Friday, July 22, 2022

Tolak Ukur Syukur


 


Ketika kita mendapatakn ujian, musibah, ataupun kesedihan lainnya, maupun kesenangan, kegembiraan, dan kebahagian lainnya, yang perlu kita ingat saat itu adalah tolak ukur yang mana yang kita pilih.

Yang kita pilih tolak ukur syukur dunia atau tolak ukur syukur akhirat?

Terkadang kita terfokus pada tolak ukur syukur dunia saja, seperti

kita berandai-andai kalau kita punya uang banyak pasti kita akan lebih bahagia,

kita berandai-andai kalau kita punya mobil mewah kita akan senang tingkat dewa,

kita berandai-andai kalau kita punya barang-barang mahal kita akan gembira ria

dan lain-lain contohnya

masih seperti itu kah kita terkadang?

aku akui memang aku pernah di posisi demikian, dan mungkin terkadang masih demikian, karena memang tolak ukur syukurnya hanya terfokus pada tolak ukur syukur dunia. Dimana tolak ukur syukur pada dunia hanya membuat diri resah, tidak tenang, dan selalu merasa kurang dengan apa yang dimiliki saat ini. Semisal saja, kalau tolak syukur kita hanya berfokus pada banyaknya uang yang kita miliki, maka setelah kita menghabiskan uang hati kita mungkin tidak akan tenang dan damai karena uang kita habis.

Sebaik-baiknya tolak ukur syukur kita adalah tolak ukur syukur akhirat. Tolak ukur syukur kita perlu kita perbaiki arahnya, arahkan dan fokuskan kepada tolak ukur syukur keakhiratan. Seperti sesederhana bersyukur masih diberikan nafas yang panjang disetiap harinya untuk beribadah, menerima apa yang saat ini kita terima, menambah kekuatan iman kita, menambah ibadah kita, adalah hal-hal yang perlu kita fokuskan.

Tolak ukur syukur akhirat adalah bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada kita

Tolak ukur syukur akhirat  adalah bertambahnya ibadah kita kepada Allah

Tolak ukur syukur akhirat adalah bertambahnya kesabaran menghadapi setiap ujian.

Tolak ukur syukur akhirat adalah menerima apa yang telah Allah berikan saat ini

 

Mari bersama beralih kepada tolak ukur syukur akhirat, karena tolak syukur dunia memang tidak ada habisnya, dan itu hanyalah sementara.

 

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (Q.S. Ibrahim : 7)

 

0 comments:

Post a Comment