Monday, February 11, 2013

(KAWAN)

Selama kaki ini masih bisa untuk berjalan,
kawan…
Aku rela kau suruh selagi itu menyenangkanmu,
 dan tidak terlarang oleh syariat agamaku…
 Kawanku seorang, ini bukan kata indah ataupun sebaris surat untukmu.
 Ini adalah curahan hatiku untukmu yang selalu membutuhkanku..
 Kawan.. Kau bersandingku tapi tak memperhatikanku..
 Aku mau mendengarkan curhatanmu kawan..
Jadi, dengarkanlah ungkapan hatiku selama keseharianku..
 Yang aku pendam, tak tahu harus berbagi kepada siapa,
Aku pikir kepadamulah aku memberikan sepenggal ceritaku kawan,
 Dan akhirnya, kini kawanku datang,
Dan menyapaku,
 memperhatikanku,
menanyakanku, memberiku,
 memujiku, seolah aku segalanya.
 Makasih kawan..
 Kau pahami aku, saat aku membutuhkanmu..
Kau menilaiku dengan baik kawan.
. Apa benar aku seperti yang kau pikirkan?
 Kawan..
Terlalu sering kau melihatku bersama,
 dengan rasa yang tertekan.
Kau semangatiku kawan,
 Kau mampu tenangkan fikirku kawan..
Makasih kawanku yang ku sayang.
Ternyata aku juga membutuhkanmu.
Ternyata ada seorang kawan yang ada saat aku dalam posisi terpojokan
, Ketakutan, kesepian, kegelisahan,
Makasih kawan-Ku..

0 comments:

Post a Comment