Saturday, August 20, 2022

RELAWAN

 RELAWAN

Perjalanan 17 agustus tahun ini memang berbeda dengan tahun kemarin, tahun ini aku sudah diberikan amanah dalam sebuah Yayasan. Karena beberapa guru ditugaskan untuk mendamping murid-murid untuk upacara di alun-alun karena sekolah sudah ditunjuk oleh pemkab, mau tidak mau harus dilaksanakan sesuai arahan yang sudah dinyatakan. Salah satu guru pendamping murid adalah aku, disini aku ditugaskan untuk mendampingi upacara penurunan bendera, jadi ke alun-alun pada sore hari.

Sebelum berangkat bersama-sama dari sekolah, aku dan salah satu guru pendamping sudah memastikan bahwa semua dalam keadaan baik-baik saja dan dalam keadaan fit.  Sudah aku tegaskan juga, jika memang kurang enak badan harus bilang ya. Dan ternyata ketika upacara dimulai satu persatu murid tumbang, segeralah aku dan anggota PMI bertindak cepat untuk membawa murid menepi ke tempat yang teduh. Kira-kira ada 5 murid yang tumbang dari sekolah kami. Namun ada satu murid yang kondisinya memang lebih memprihatinkan daripada yang lain.

PMI segera melakukan tindakan pertolongan pertama, segera memberikan bantuan oksigen karena kondisi murid lemah, dan mengecek segala keadaan tubuh murid. Sedangkan aku mendampingi di sebelah dia hanya bisa menenangkan dan memberikan support. Dia masih lemas tidak berdaya namun ketika aku tanya tidak pusing kepalanya, perlahan kondisi murid membaik, namun dia sepertinya cemas, entah karena ada pikiran yang dipendamnya sendiri hingga ada salah satu ibu-ibu dari PMI berkata kepadanya “kamu kenapa? Jangan dipendam sendiri ya masalahnya, saya tahu kamu sepertinya punya masalah yang kamu pendam sendiri, cerita saja ya sama ibu guru, tidak apa-apa cerita habis ini ya, ibu guru itu wakil dari orang tuamu di rumah” jelas ibu-ibu PMI. Dan aku menambahkan “Iya nak, kalau ada apa-apa cerita saja yaa, tidak apa-apa.” Dan dia menganggukkan kepala.

Hingga selesai upacara, kondisi murid masih terasa lemas dan tidak tega ketika dia dia dibiarkan bermotoran sendiri pulang nanti, sehingga kami meminta bantuan PMI untuk mengantarkan dia dengan mobil yang disediakan. Alhamdulillahnya mereka siap sedia untuk mengantarkan, dan aku juga bersedia untuk mendampinginya sampai rumah.

Akhirnya pukul setengah lima aku beserta anggota PMI berangkat dari alun-alun ke rumah murid di daerah Tuban. Di sepanjang perjalanan, aku berpikir profesi yang mereka geluti sekarang. Inginku bertanya banyak hal namun waktu dan keadaan mungkin belum tepat. Akhirnya kami berbincang-bincang ringan di dalam mobil.

Perjalanan ini adalah perjalanan pertamaku berada di dalam mobil PMI yang biasanya hanya lewat saja di jalan raya, sekarang aku berada didalam mobil itu. Dan orang-orang di dalamnya adalah orang-orang pilihan juga. Tidak semua orang memilih dalam posisi itu, namun aku yakin Allah telah menunjuk mereka berada di tempat dan berposisi sebagai RELAWAN PMI.

Disepanjang perjalanan mereka saling bercanda ria, bercerita kesana kemari, sehingga aku hanya mendengarkannya dan sesekali merespon apa yang mereka bicarakan. Setelah sampai di rumah murid, keluarganya beberapa kaget kalau putrinya diantarkan mobil yang biasanya digunakan untuk mengantarkan orang sakit. Sehingga, orang-orang disekitar rumahnya juga ikut penasaran denga napa yan terjadi dengan murid.

Perjalanan hari ini sangat bermakna, dalam perjalanan pulang aku sempat bertanya apakah bapak-bapak ini di PMI sudah lama, dan mereka menjawab satu persatu, ada yang sudah lama dan ada yang baru, ada yang sejak tahun 2011 ada yang 2001, dan mereka berkata “kami ini relawan mbk.” Dan aku yakin mereka dianugerahi hati yang sangat lapang dalam kehidupan ini. Sesampainya di kantor PMI, sayapun mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya dan tidak lupa aku menanyakan bagaimana dengan transportnya, mereka menjawab “tidak usah mbak, semua biaya sudah ditanggung oleh PMI, kami relawan.” Lalu, saya ucapkan terima kasih kepada satu persatu anggota PMI itu. MasyaAllah orang-orang baik, sungguh beruntung aku dipertemukan dengan mereka.

Di hari itu, aku belajar sebuah arti relawan, diperkenalkan dengan orang-orang yang telah ditunjuk untuk memberikan waktu dan tenaganya untuk membantu orang-orang yang sakit dalam sebuah event-event tertentu. Sungguh sangat mulianya beliau-beliau ini, dan aku tahu mereka adalah orang-orang pilihan. Semoga dari pertemuan yang tidaklah disengaja ini, namun sudah diatur oleh Sang Kuasa, kebaikan-kebaikan yang mereka tunjukan kepadaku akan membuatku semakin bersemangat untuk berbuat kebaikan, semoga otot-otot kebaikannya terus berkembang dan kebaikannya menular kepadaku. Aaamiin

Semangat untuk terus mengasah otot-otot kebaikan yaa..


0 comments:

Post a Comment