Tuesday, November 28, 2017

Berjuanglah di areamu

Malam ini aku susah untuk tidur,

Padahal sudah aku matikan lampu kamar, sudah aku siapkan tempat ternyaman, dan sudah atur alarm di Hp. Entaah why aku yang sudah berniat untuk tidur tak bisa memejamkan mata. Sebentar terbuka sebentar terpejam, ketika terpejam banyak hal yang ingin ku pikirkan, ku kerjakan, namun itu semua sudah ku jawab besok aja memikirkan itu, iya itu adalah jawaban untuk mengerjakan tugas kuliah. Tapi, disini aku ada hal lain yang ku pikirkan, hal ini mulai datang lagi ke pikiranku, ku tak tahu rencana apa yang akan Allah datangkan kepadaku, aku yang masih tergelentang diatas kasur dalam keadaan mati lampu membuka mata, ku merasa bahwa semakin gelap sekitarku semakin teranglah penglihatanku, semakin ku fokus melihat sesuatu, entaaah itu Cuma perasaaan atau memang begitu adanya. Aku memikirkan hal ini, hal yang sering aku alami ketika aku sendiri seorang. 

Tiba-tiba perasaan untuk bertanya siapakah diri ini mulai muncul lagi, siapakah sebenarnya aku ini, dan untuk apa aku ini disini, sering kali muncul, dan aku yakin bahwa pasti Allah merencanakan hal besar untuk ku dimasa depan, ku tegaskan ku tak tahu. Akhirnya ku berbalik kearah kiri, ku coba bicara dengan Allah “Ya Allah siapa kah aku ini?”, lagi ke berbalik ke arah kanan, “Aku tak tahu kelak menjadi apa, yang kuinginkan adalah kedamaian dibumi ini, dan ku hanya dalam jalan yang Allah tunjukan, yaitu di agama Islam.”  Aahh.. aku tak tahu aku lagi mikiran apa dan lagi bicara apa. Akhirnya ku tak kuat lagi, ku bergegas berdiri dan menyalakan lampu kamar. Dan segera ku buka laptop dan menuangkan segala keluh kesahku.

 Ya Allah... ku hanya ingin memahami diriku sebentar, ada apa gerangan ini?. Ku tahu tugasku adalah menghamba kepada-Mu, tugasku adalah menyembah dan melaksanakan ibadah yang telah Engkau perintahkan. Sebelum membuka laptop, aku menyahut Hp yang sedang diatas meja belajar, ku coba temukan hal menarik dari tumblr, dan ku tak tahu tiba-tiba aku sedang membaca postingan baru dari penulis terkenal “kurniawangunadi” yang ditulisnya pada tanggal 22 november 2017 kemaren. Tulisanya cukup memberikan inspirasi dan membuka pikiranku yang saat ini lagi buntu, yaaak... kuriniawangunadi mencoba menulis apa yang dia rasakan di zaman now, Ia menulis bahwa hidup di fase Quarter Life Crisis ini kita kudu pinter-pinter membaca keaadaan, ia menceritakan pengalamannya yang pernah dialaminya, menulis dengan kaya bahasa seperti bener apa faktanya membuat aku “Ngeh” dengan kehidupan ini. Yaak, di zaman now ini, kita biasanya bingung dengan diri kita sendiri, kadang kita merasa diri kita itu nggak ada gunanya, gak bermanfaat sama sekali, dan kadang membuat kita jarang untuk menghargai diri sendiri. Nah itu yang kadang membuat kita kayak stress sendiri gitu, frustasi gitu.

 Karena seringnya kita membandingkan kemampuan kita dengan kemampuan temen-temen kita yang seumuran, yang kadang kita nilai itu punya kelebihan khusus dibandingkan kita, kadang kita memaksa diri untuk bersaing dengan apa yang sudah teman kita lakukan, padahal disisi lain kita tak mampu untuk mencapainya, atau mungkin diri kita lelah, tapi kita memaksanya. Iyaapss, perasaan ini sama persis yang sedang aku rasakan, dan sering muncul sih di pikiran, pun seperti itu cerita dari kurniawangunadi, dia menceritakan perasaannya dulu waktu kuliah sering menganggap dirinya rendah dari temen-temannya, seperti temen-temennya udah punya usaha sendiri sedangkan dia enggak, teman-temennya udah buka start-up dia belum, temennya udah gajian sendiri dia belum, pun disuasana kelas dikampus, kurniawangunadi pun pernah mengalami perasaan yang pernah aku rasa, temen-temennya dikelaspun aktif dengan ilmu yang mereka kuasai, tapi dia enggak, berpendapat sesuai dengan apa yang mereka ketahui, dia pun kadang merasa minder dengan kemampuan berpendapatnya. 

Disitu kadang merasa bahwa diri kita lebih rendah dari orang lain, padahal diri kita sebenarnya ingin dimengerti, hanya kitalah yang bisa mengerti diri kita ini passion dan kemampuannya di apa. Sekarang kurniawangunadi pun memilih dirinya untuk berkecimbung dengan tulisan-tulisan, dia sangat senang dengan menulis karena merasakan hal yang membuat dirinya menghargai kemampuan dirisendiri, dengan menulis kurniawangunadi ingin menginpirasi banyak orang, dan lewat tulisan dia semakin nyaman untuk dicurahkan, merangkai kata disetiap kejadian membuatnya betah untuk tetap menjadi penulis, karena dia sudah mulai sadar bahwa medan yang dikuasainya adalah tulisan, sehingga dia tidak mau bersaing di dunia yang bukan menjadi dunia kenyamannya. Dan kata yang paling mengena dihati aku adalah 

“ Bersainglah dan berjuanglah di medan yang kita kuasai. Di ilmu yang kita tahu. Di tempat yang hati kita bisa merasa tentram. Di hal yang kita merasa Tuhan memudahkan jalan kita untuk beribadah kepada-Nya.”

Selamat Berjuang Pemuda
Surabaya, 27 November 2017

0 comments:

Post a Comment